Program Afiliasi Binary.com

Senin, 24 September 2012

Karunia Penglihatan (bagian I)

Materi di Copy Paste dari : http://nfrsion.blogspot.com


Karunia penglihatan ini tidak termasuk dalam pembagian 9 Karunia Roh Kudus dalam 1 Kor. 12:8-11. Tetapi dalam 1 Kor. 14:26 dikatakan bahwa didalam pesekutuan dan kebaktian maka akan muncul karunia penglihatan (kenyataan) yang disejajarkan dengan :
1.    Karunia Nubuatan
2.    Karunia Lidah
3.    Karunia pengetahuan mengartikan makna lidah.
"Sekarang bagaimanakah halnya, hai saudara-saudaraku? Bahwa apabila kamu berhimpun, biarlah masing-masing ada dengan mazmur, ada dengan pengajaran, ada dengan kenyataan, ada dengan karunia lidah, ada dengan pengetahuan mengertikan makna lidah itu. Maka hendaklah segala hal itu meneguhkan iman ." 1 Korintus 14:26
Sebagai tanda kehadiran Tuhan dalam penyembahan, dan dengan karunia-karunia ini akan meneguhkan iman sidang jemaat.

Karunia penglihatan ini terdiri dari :
1.    Penglihatan dalam bentuk Khayal
2.    Penglihatan dalam bentuk Wahyu
3.    Penglihatan dalam bentuk penglihatan
4.    Penglihatan dalam bentuk Mimpi

Penerimaan keempat macam penglihatan ini berbeda-beda dan mempunyai cara tersendiri. Adapun penglihatan melalui khayal dan wahyu hampir sama tetapi pada dasarnya keempat macam penglihatan ini mempunyai hubungan satu dengan yang lain. Khayal dan wahyu terutama untuk perkara-perkara yang akan datang dan memakan waktu yang lama, sampai pada akhir zaman dan dunia baru. Sedangkan penglihatan dan mimpi terutama untuk menyatakan perkara-perkara yang akan segera terjadi, seringkali menyatakan perkara-perkara yang sudah terjadi untuk peringatan.

Penglihatan seringkali tidak diterangkan maksudnya demikian juga mimpi, tetapi khayal dan wahyu biasanya diungkapkan untuk menyatakan perkara yang sudah terjadi, sedang terjadi, bahkan yang akan datang seperti :
1.    Khayal Daniel dalam Kitab Daniel
2.    Wahyu Daniel dalam Kitab Daniel

Biasanya wahyu dan khayal harus dituliskan dan disusun dalam satu buku, contohnya dalam Kitab Daniel masa berlakunya sampai kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua, dan kitab wahyu sampai Dunia Baru, dan kedua buku ini berkaitan satu dengan yang lain. Khayal banyak dikenal dalam Perjanjian Lama dan Wahyu dalam Perjanjian Baru, tetapi khayal juga ada dalam Perjanjian Baru, dan wahyu juga ada dalam Perjanjian Lama.

1.        PENGLIHATAN DALAM BENTUK KHAYAL

Penglihatan dalam bentuk khayal, biasanya diperoleh sementara berdoa, puasa atau karena hubungannya sangat dekat dengan Tuhan. Penglihatan dalam bentuk khayal, diterima dalam keadaan alam sadar, kemudian terlalai waktu melihat khayal, seperti orang akan tidur.

Contoh-contoh tentang penerimaan khayal

Khayal Nabi Daniel
Nabi Daniel banyak menerima khayal dalam pergumulan doa dan puasa, perhatikan Daniel 7 - 10.

Nabi Daniel memperoleh karunia khayal dan wahyu dari Tuhan mengenai Kerajaan Babil sampai kerajaan selanjutnya, yang berhubungkan dengan akhir zaman. Khayal dan wahyu kepada Daniel mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Kitab Wahyu, terutama pada Materai yang ke 7 dari kitab Wahyu. Itu sebabnya untuk mengetahui rahasia kitab Wahyu, harus mengerti rahasia kitab Daniel. Khayal yang diterina oleh Daniel disuratkannya dalam kitab Daniel, karena khayal-khayal ini mempunyai waktu yang begitu lama, dan berlaku pada akhir zaman, itu sebabnya Tuhan menyatakan dalam Daniel 12:4 : Tetapi akan dikau, hai Daniel! tutuplah olehmu segala perkataan ini dan meteraikanlah kitab ini sampai kepada masa kesudahan; maka pada masa itu banyak orang akan menyelidik dia, dan pengetahuannyapun akan dipertambahkan.
Akibat Nabi Daniel terlalu banyak menerima khayal dari Tuhan keadaan tubuhnya menjadi lemah, dan mendatangkan penyakit padanya, perhatikan Daniel 10:16-17 :
10:16 Tetapi tiba-tiba rupa seorang manusia juga mencecah bibir mulutku, lalu kubukakan mulutku dan berkata-kata, serta kataku kepada orang yang berdiri di hadapanku: Ya tuan! khayal ini mendatangkan penyakit kepada hamba, sehingga tiada hamba bergaya lagi!
10:17 Maka bagaimana boleh hamba tuan ini berkata dengan tuan hamba? adapun hamba ini tiada bergaya lagi, dan hampir-hampir tiada lagi tinggal barang nafas pada hamba.
Nabi Daniel waktu penerimaan khayal ini, Nabi Daniel tersungkur kedepan perhatikan Daniel 8:18 Maka sementara ia berkata kepadaku pingsanlah aku dan terjerumuslah aku dengan mukaku ke bumi, tetapi dijamahnya akan daku, didirikannya aku pula dengan kakiku.
Nabi Daniel bukan saja menerima khayal akan tetapi juga wahyu juga, perhatikan Daniel 10:1 Hata, maka pada tahun yang ketiga, dari pada kerajaan Koresy, raja orang Farsi itu, datanglah suatu wahyu kepada Daniel, yang begelar Beltsazar, suatu wahyu yang amat benar akan hal perang besar-besar, maka mengertilah ia maknanya dan diketahuinya akan khayal itu.

Kemudian kita  memperhatikan khayal Nabi Habakuk, yakni dalam Habakuk 2:2-4
2:2 Pada masa itu sahutlah Tuhan kepadaku, firman-Nya: Suratkanlah khayal ini dan ukirkanlah dia pada loh batu, supaya ia itu dapat dibaca oleh segala orang yang lalu.
2:3 Karena khayal itu lagi bagi suatu masa yang tertentu, tetapi menyengajakan juga kesudahannya dan tiada ia itu akan dusta; jikalau ia itu berlambatan, hendaklah kamu menantikan dia, karena ia itu sungguh akan datang dan tiada ia itu tertinggal.
2:4 Bahwasanya biarlah orang yang tiada betul hatinya tiada mengindahkan dia, tetapi orang benar itu akan hidup oleh percayanya.
Dalam ayat ini, Nabi Habakuk harus menyuratkan khayalnya itu pada loh batu supaya dapat dibaca oleh setiap orang yang lewat, supaya orang memperhatikan khayal itu, karena khayal itu sedang menantikan waktunya dan segera menuju kesudahannya, tidak akan dusta, dimana walaupun itu berlambatan, hendaklah dinantikan, karena khayal ini pasti akan berlaku. Sudah tentu orang yang tak betul hatinya tidak akan mengindahkan dia, ini harus diperhatikan, tetapi ini khusus untuk orang benar, karena orang yang benar akan hidup oleh percayanya.

Jadi khayal dari Tuhan ini bagaimanapun juga akan terjadi cepat atau lambat dan khayal ini pasti digenapi, Oleh karena itu orang yang percaya harus memperhatikannya. Tetapi orang yang tidak betul hatinya tidak akan mengindahkan akan khayal itu, dan apabila sudah terjadi, apalagi kalau menimpa hidupnya, karena khayal itu baginya juga, barulah dia menyesal tetapi sudah terlambat. Jadi khayal yang dari Tuhan itu, lambat atau cepat pasti datang juga, atau diwujudkan.

Nabi Yaheskiel
Nabi Yaheskiel juga banyak nampak khayal dari Tuhan, dalam pembukaan Kitab Yaheskiel, yakni dalam Yaheskiel 1:1 Sebermula, maka pada sekali peristiwa, yaitu pada tahun yang ketiga puluh, bulan yang keempat dan pada lima hari bulan itu, pada masa aku di antara segala orang yang sudah dipindahkan di tepi sungai Khaibar, tiba-tiba terbukalah langit, sehingga kelihatanlah kepadaku beberapa khayal dari pada Allah.
Khayal dalam kitab Yaheskiel ini adalah tentang keadaan umat Israel yang sudah mundur dari Tuhan karena telah berpaling kepada berhala,  sehingga dibawa tertawan ke negeri Babil, dimana mererka ditawan selama 70 tahun, menggenapi nubuatan Nabi Yermia.

Oleh karena itu khayal dan wahyu mempunyai hubungan yang erat sekali, dan mencakup sampai akhir zaman, sampai dunia baru.  Oleh karena itu khayal juga dapat diungkapkan rahasianya, perhatikan Daniel 8:15-27, dimana diungkapkan rahasia dari binatang dalam Daniel 8:14.

Cara penerimaan khayal dari Tuhan :
1.    Waktu tidur bersamaan dengan mimpi perhatikan Daniel 7, khayal diterima dalam keadaan terlalai, dalam keadaan setengah sadar sedangkan mimpi dalam keadaan tidak sadar.
2.    Waktu sedang berdoa dan berpuasa, dalam persekutuan dengan Tuhan
3.    Seringkali sedang duduk sendirian, atau lebih dari satu orang, dimana Tuhan memperlihatkan khayal kepadanya. 

Biasanya waktu kebaktian sedang berjalan atau persekutuan doa, seringkali khayal itu diperlihatkan Tuhan sementara puji-pujian atau sementara khotbah sebab apabila sudah masuk dalam doa dan penyembahan bukan lagi khayal tetapi sudah penglihatan. Jadi apabila dalam kebaktian sesudah masuk dalam doa penyembahan, apabila kita melihat kemulian Tuhan, itu adalah penglihatan bukan penglihatan khayal.

Sekali lagi bahwa khayal diterima dalam keadaan setengah sadar dan terlalai kemudian nampak khayal. Tetapi bukan mimpi sebab mimpi memang sudah dalam keadaan tidur nyenyak. Sehingga seringkali kalau melihat penglihatan dalam mimpi sering mudah lupa, seperti raja Firaun dan Nebukadnesar waktu menerima mimpi, setelah terbangun dari tidur mereka lupa akan mimpinya.

Tetapi khayal tidak akan lupa, karena dalam keadaan sadar dan setengah sadar,  contoh tentang khayal Rasul Petrus melihat penglihatan khayal perhatikan Kissah 10:9-17.
Petrus melihat khayal dari Tuhan sesudah berdoa, sementara ia menunggu akan makan, maka terlalailah ia, dan melihat suatu penglihatan, perhatikan ayat 10 : Maka laparlah ia dan ingin hendak makan; tetapi sementara orang bersiap, terlalailah ia;
Seringkali kita melihat khayal waktu kebaktian sedang berjalan, terutama pada waktu sedang membawakan Firman Allah. Seringkali dalam doa dan puasa sesudah berdoa dan menyembah, dimana istirahat, maka kita nampak khayal dari Tuhan dan penerimaan khayal ini sama dengan penerimaan khayal dalam Perjanjian Lama. Dalam Perjanjian Lama khayal terutama bagi mereka yang menerima tugas, sebagai hamba Allah, sebagai Nabi, Aziz Allah dan lain-lain yang memegang jawatan Tuhan, tetapi dalam Perjanjian Baru, terutama dalam zaman Gereja, adalah untuk umum, baik hamba-hamba Tuhan baik sidang jemaat. 

Khayal dalam Perjanjian Baru, seringkali diperlihatkan Tuhan kepada seseorang walaupun dia belum lahir baru dari air dan roh, (Yahya 8:5), karena ada rencana Allah padanya. Perhatikan Kissah 10:1-8.  Disini tidak diceritakan bahwa Kornelius sedang berdoa, oleh karena itu penglihatan ini adalah termasuk khayal, dan ada hubungan dengan khayal dari Rasul Petrus dalam Kissah 10:9-17. Khayal harus dimiliki oleh Gereja Tuhan Akhir Zaman ini, karena khayal ini erat hubungannya.  Hal ini akan dibandingkan dengan karunia-karunia penglihatan seperti yang dimaksud dengan susunan penglihatan.

Penerimaan khayal, pada  Perjanjian Lama khusus  untuk hamab-hamba Tuhan, sedangkan khayal dalam Perjanjian Baru seperti telah diterangkan :
1.    Diterima oleh seseorang yang belum lahir baru dari air dan roh, karena ada maksud Tuhan dalam hidupnya, seperti Kornelius dalam Kissah 10:1-8.
2.    Diterima oleh seorang hamba Tuhan, untuk sesuatu maksud yang disampaikan Tuhan kepadanya, seperti Rasul Petrus dalam Kissah 10 :9-17
       Sudah lahir baru dari air dan roh.  Penerimaannya walaupun tidak dengan memakai kata-kata asing karena sering nampak sesudah khotbah atau berdasarkan karunia penglihatan dalam bentuk wahyu.

2.        KARUNIA PENGLIHATAN DALAM BENTUK WAHYU

Sebelum masuk dalam penglihatan dalam bentuk wahyu, maka perlu dibedakan tentang arti wahyu :
1.    Wahyu dalam bentuk karunia berdasarkan 1 Yahya 2:27, 1 Kor. 12:4, 8-11, Wahyu melalui ilham Roh Tuhan.
2.    Wahyu melalui penglihatan.

Wahyu melalui karunia itu hampir sama dengan wahyu melalui penglihatan. Seorang hamba Tuhan yang memiliki karunia Roh, dia akan mengetahui rahasia Allah yang dalam-dalam dan dia sampai mengajar seperti Tuhan, perhatikan 1 Yahya 2:27, 1 Kor. 11:4, 8-11 dan 1 Kor. 2:10, Yahya 14:26. Hanya kalau hamba tuhan tersebut, walaupun memiliki karunia ini, tetapi kurang pergumulan (doa dan puasa), dan tidak hidup suci dan hidup dalam kesombongan karunia ini tidak berjalan sebagaimana mestinya, dan rahasia Allah tidak terungkap, menurut kebutuhan, sehingga dapat saja mengalami kegagalan. Perhatikan salah satu contoh dalam Alkitab, tentang Tuhan Yesus dengan 3 Rasul, yang naik ke gunung kemuliaan berpuasa, dan  9  Rasul tinggal dibawah gunung. Dimana 9 Rasul tak dapat mengusir setan penyakit gila dari seorang budak, tetapi Tuhan Yesus dan ke tiga Rasul setelah mereka turun dari gunung kemuliaan selesai berdoa dan berpuasa, mengusir setan gila babi dari budak itu. Sehingga ke 9 Rasul bertanya kepada Tuhan : Apa sebabnya kami membuangkan setan gila babi pada budak itu, tetapi setan yang merasuk budak itu, tidak keluar.  Maka jawab Tuhan kepada ke 9 Rasul ini, sejenis ini hanya dapat keluar hanya oleh doa dan puasa saja. Matius 17:1-21.

Karunia kesembuhan adalah termasuk pada "Karunia Rohulkudus"  perhatikan 1 Korintus 12:4, 8-11Demikian juga dengan karunia penglihatan apabila kurang pergumulan (doa dan puasa) dan tidak menjaga kesucian dalam kehidupan apalagi hidup kesombongan, maka karunia inipun tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya.

Begitu juga karunia Kelompok A, apabila tidak dijaga dengan kehidpan doa dan puasa, tidak akan berjalan dengan benar walaupun kita dilantik oleh Tuhan. 
Karunia Kelompok  A  terdiri dari :
1.    Karunia Perkataan Lidah
2.    Karunia Perkataan Marifat
3.    Karunia membedakan segala roh
Ketiga karunia ini adalah karunia wahyu perkataan sehingga rahasia Firman Allah terungkap. Dengan pemberitaan Firman Tuhan yang benar maka muncul karunia Kelompok B, yang terdiri dari :
4.    Karunia Kuasa Iman
5.    Karunia Kuasa Kesembuhan
6.    Karunia Kuasa Mujizat
Sebagai karunia kuasa pergerakan Tubuh Penganten akan dinyatakan dengan pemberitaan firman Allah, perhatikan Ibrani 2 : 4.

Pemberitaan firman Allah yang benar, kuasa Allahpun akan bekerja aktif dalam sidang jemaat. Demikian juga melalui karunia kelompok A  ini, maka karunia kelompok C yakni  karunia penyembahan sebagai pernapasan Tubuh Penganten yang terdiri dari :
7.    Karunia Nubuat
8.    Karunia lidah
9.    Karunia pengetahuan mengartikan makna lidah.

Akan muncul dalam penyembahan setelah pemberitaan firman Allah, sebagai tanda kehadiran Tuhan, perhatikan 1 Kor. 14:24-25.

Jadi karunia kelompok  B  dan  C  berjalan sempurna, kalau karunia kelompok  A  berjalan dengan sempurna, karena semuanya bergantung pada pemberitaan Firman Allah, salah pemberitaan firman Allah, kelompok  B  dan  C  tidak berjalan sebagaimana mestinya.  Jadi hamba Tuhan yang paham akan rahasia  1 Kor. 12 : 4,  8-11,  maka 1 Yahya  2:27 ini akan menyatakan kepadanya atau dibuktikan Tuhan kepadanya.

WAHYU MELALUI PENGLIHATAN

Wahyu pengajaran (bukan lagi wahyu firman) sudah diterangkan tentang pelajaran wahyu melalui ilham Roh, dalam karunia Roh dan sekarang kita akan bahas pelajaran wahyu melalui penglihatan. Rasul menyaksikan bahwa Rasul Paulus melihat penglihatan dan wahyu dari Tuhan perhatikan 2 Korintus 12:1-7.

Dalam ayat ini Rasul Paulus mengatakan, karena aku hendak memberitakan penglihatan dan wahyu dari Tuhan. Sebab Rasul Paulus menerima Wahyu ini dalam 2 cara :
1.    Wahyu melalui karunia Rohulkudus, 1 Yahya 2 : 27, 1 Kor. 12 : 4, 8-11
2.    Wahyu melalui Penglihatan, Galatia 1 : 11-12, 2 Kor. 12 : 1-7

Rasul Yahyapun menerima wahyu dari Tuhan melalui penglihatan (disertai dengan penglihatan), perhatikan kitab Wahyu sebagai kitab terakhir dalam Alkitab.  Kita semua juga merindukan Wahyu melalui penglihatan ini, karena melalui wahyu yang disertai dengan penglihatan, wahyu seperti ini tidak akan keliru/meleset.

Wahyu atau pelajaran langsung dari Tuhan yang disertai dengan penglihatan, adalah satu karunia Allah yang luar biasa yang dinyatakan kepada hamba-hambanya pada Gereja hujan Akhir ini.

Wahyu yang disertai dengan penglihatan ini, dianugerahkan oleh Tuhan kepada seorang karena jabatannya, terutama kepada jawatan Rasul dan Nabi seperti yang dimaksud dengan Epesus 2: 20, 3:5 sebagai berikut :

2:20 dibangunkan di atas alas segala rasul dan nabi-nabi, maka batu penjurunya itulah Kristus Yesus sendiri.
3:5 (yang pada zaman dahulu belum diberitakan kepada segala anak Adam, seperti sekarang sudah dinyatakan oleh Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus),
Pada Gereja Pertama (Hujan Awal) Tuhan juga menganugerahkan wahyu ini kepada para Rasul dan Nabi-nabi tetapi adalah Wahyu Firman. Oleh karena itu harus dituliskan,  kecuali kalau tidak diijinkan oleh Tuhan, seperti dalam Wahyu 10. Perbedaannya adalah kalau Gereja Pertama adalah WAHYU FIRMAN, tetapi untuk Gereja Tuhan Akhir Zaman ini WAHYU PENGAJARAN.

Jadi wahyu akhir zaman ini, bukan lagi wahyu diberikan untuk penambah Alkitab yang sudah ada yakni 66 buku, tetapi wahyu sekarang adalah Wahyu Pengajaran. Kita harus bisa membedakan pengwahyuan Gereja pertama dan pengwahyuan Gereja hujan Akhir.

Gereja Hujan Awal     :    adalah Pengwahyuan Firman, dan apabila dijelaskan memakai Karunia Roh, dalam kelompok  A
Gereja Hujan Akhir    :    adalah Pengwahyuan Pengajaran dengan memakai 2 cara yakni :
                                        1.    Melalui 1 Yahya 2:27, 1 Kor. 12:8-11
                                        2.    Wahyu pengajaran melalui penglihatan dan lain-lain

Dari ke-2 karunia ini dalam pengwahyuan, adalah alat Rohulkudus untuk menyempurnakan Gereja Penganten, sehingga jadi sempurna, tubuh jiwa dan roh dengan tiada bercela sampai kepada hari kedatangan Tuhan untuk menyambut Gerejanya perhatikan 1 Tesalonika 5:23-24.

Wahyu Pengajaran mealui penglihatan, lebih baik dan lebih mudah dan tidak ada salah, karena Tuhan sendiri yang mengajar melalui penglihatan. Penerimaan wahyu ada beberapa cara antara lain :
1.      Wahyu pengajaran melalui ilham roh
2.      Wahyu pengajaran melalui bisikan roh, kedengaran seperti suara telepon seringkali juga keras seperti bunyi sirene (pengeras suara yang dikecilkan)
3.      Melalui poster yakni penglihatan dimana datang seperti gulungan kertas lalu terbuka dan didalamnya berisi pengajaran biasanya dibawa malaekat,
4.      Langsung Tuhan yang mengajar melalui penglihatan. Tuhan nampakkan dirinya kepada kita. Kalau Tuhan mengajar rahasia firman menurut kebutuhan (ini akan dibicarakan kemudian).

Sementara karunia-karunia ini muncul ditengah-tengah sidang, tiba-tiba seorang hamba Tuhan atau anak Tuhan, karena penyerahannya maka tiba-tiba dia melihat penglihatan kemudian jatuh didepan karena nampak kemuliaanNya. Tuhan kemudian mendekati dia, lalu Tuhan Bersabda kepadanya,  Hai Hambaku atau Hai Anakku, aku akan mengajar engkau rahasia firmanKu.

Pelajaran tentang Kejadian 12 Hendaklah engkau menjadi berkat. Tuhan mengajar dia supaya ia menjadi "Berkat" meneladai Ibrahim, dipanggil oleh Tuhan mengajar dia, supaya ia menjadi berkat, dan seterusnya. Tuhan menerangkan kepadanya pasal 12 dalam kitab Kejadian ini, dari ayat ke ayat sehingga dapat kita mengerti dengan begitu jelas maksud dari Ibrahim dipanggil oleh Tuhan diantara orang tua dan keluarganya, dimana dia akan menjadi berkat.

Inilah salah satunya contoh dimana Tuhan mengajar dibumi seringkali sebelum Tuhan mengajar, Tuhan menampakkan kepada kita peristiwa yang terjadi dalam Kejadian 12, bagaimana tuhan memanggil Ibrahim dan keluarganya pada waktu mereka berada di Mesopotania di Urkasdin. Baru Tuhan mengajar dari ayat ke ayat. Dan jelas sekali, dan ini tidak kita temui disekolah Theologia Tinggi manapun, kecuali kalau sekolah Theologia tersebut mempergunakan cara seperti apa yang dimaksud dengan 1 Yahya 2:27 dan Galatia 1:11-12.

Cara penerimaan Wahyu Pengajaran ada 2 cara yaitu :
1.      Penerimaan Wahyu Pengajaran di Bumi.
2.      Penerimaan Wahyu Pengajaran di Arasy.

PENERIMAAN WAHYU PENGAJARAN DIBUMI

Penerimaan Wahyu Pengajaran di bumi, contoh Rasul Yahya dalam Wahyu pasal 1 sampai pasal 3. Dalam Wahyu 1:11-20, Tuhan Yesus menampakkan Diri dengan 7  kelembagaannya perhatikan ayat 13-16. 
      
Rasul Yahya setelah mendengar suara yangt bertutur itu, dan nampak Tuhan Yesus dengan ke-7 kelembagaannya, Rasul Yahya rebah kedepan kekaki Tuhan, seperti orang mati, rebah dan tidak bergerak dan Rasul Yahya dalam keadaan setengah sadar kemudian Tuhan menampakkan  kepadanya 7 sidang di Asia kecil dengan 7 macam pelajaran dan keadaannya.
      
Dimana Tuhan menegur ketujuh sidang ini dan Tuhan menyampaikan ini kepada Rasul-Rasulnya dan menyuratkan masalah ke-7 sidang dan dikirimkan kepada mereka. Ini disebutkan Pengwahyuan Firman didalam pasal 1:12 dan 16,  rahasianya diungkapkan dalam ayat 20 ini disebutkan Wahyu Pengajaran, tetapi diartikan sangat terbatas sama dengan rahasia dalam Wahyu 17:9-12 diungkapkan rahasia mengenai arti gunung dan 10 tanduk itu. Tetapi di akhir zaman ini seluruh rahasia yang masih terselubung akan diungkapkan melalui Wahyu Pengajaran.

Baik Wahyu Pengajaran di bumi baik melalui arasy disamping pengwahyuan yang lain tetapi pengwahyuan pelajaran menurut 2 cara tersebut diatas adalah yang sempurna, karena langsung yang Empunya Firman yakni Tuhan Yesus Kristus (dalam Roh) mengajar kita.

Cara lain Tuhan mengajar dibumi yakni Tuhan menampakkan dirinya kepada kita, lalu meyampaikan kepada kita, bahwa Tuhan akan mengajar kita misalnya, Yoel 2:1-9 Biasanya Tuhan tidak segera mengajar nanti pada doa yang akan datang, karena Tuhan memintakan kepada kita terlebih dahulu yakni :
Baca dengan teliti Yoel 2 keseluruhannya, atau ayat 1-9 seringkali ayat-ayat tersebut Tuhan suruh menghafalnya, tidak boleh salah. Sebab kalau tidak dihafal dan ayat-ayat itu tidak sempurna dihafal, Tuhan belum mengajar kita, walaupun Tuhan berjanji Tuhan mengajar kita pada doa pergumulan doa yang berikut.

Kalau kita sudah hafal ayat-ayatnya barulah Tuhan mengajar kita, ayat demi ayat dan kita mendengarnya dengan teliti, dalam keadaan diam dan sesudah selesai diajar kita sudah selesai pergumulan doa, maka apa yang kita terima dari Tuhan kita harus surutkan (tulis) dalam buku spesial. Buku pelajaran Wahyu Pengajaran, karena kemudian pelajaran ini harus diteliti.

Tetapi kalau Tuhan berkemurahan, karena mengingat orang yang sementara menerima wahyu pengajaran ini tidak sanggup menghafal, maka Tuhan menempuh cara yang praktis, dimana Tuhan berbicara, maka kitapun menyampaikan pelajaran itu langsung, sehingga didengar oleh yang turut serta dalam pergumulan dan ini perlu alat perekam.

Wahyu pengajaran dibuat adalah pelajaran-pelajaran yang penting tetapi tidak mengandung rahasia besar, dan orang yang menerima itu ada dalam keadaan setengah sadar (bewust on bewust). Dalam menerima pelajaran lewat pengwahyuan pengajaran harus waspada karena seringkali Iblis menggangunya sehingga seringkali terpotong oleh karena itu:
a.    Orang yang sementara wahyu pengajaran ini harus waspada setelah pikiran ditujukan kepada Tuhan dan jangan memperhatikan kiri kanan, nanti kalau selesai diajar oleh Tuhan, bolehlah pandangan dialihkan dimana Tuhan akan memperlihatkan penglihatan-penglihatan yang lain, sebagai tambahan yang juga mempunyai arti dan seringkali mempunyai rahasia yang perlu diperhatikan. Seringkali karena masih rahasia maka Tuhan tidak mengajarkannya, karena itu hanya dinyatakan melalui karunia hikmat untuk dapat mengetahui rahasia itu. Seringkali Tuhan berbuat demikian karena ada orang-orang yang hadir dalam persekutuan itu, yang Tuhan tidak percaya, orang munafik, ada buahnya Yudas Iskariot, yang bersekongkol dengan ahli Torat, Parisi, Herodiani dan Saduki.

       Hanya pura-pura datang bergumul bersama-sama tetapi datang mencari rahasia dan kesalahan, akhirnya menjual hamba Tuhan yang memimpin persekutuan doa itu.  Hal ini karena dia ada akar pahit hubungkan ini dengan Ibrani 12:15, terutama dia merasa kenapa bukan saya yang diajar Tuhan sedangkan dalam penilaiannya sendiri : Dia merasa hidup benar, sudah lama mengikuti Tuhan, suka berkorban dan sebagainya tentu semua itu diingat Tuhan.

       Tetapi kalau ingin diajar Tuhan, sadar kembali bergumul, perhatikan kebenaran firman Allah, perhatikan pelajaran yang dimiliki dan sebagainya, pokoknya yang penting kita periksa diri karena kalau Tuhan yang sudah memilih kita pasti Tuhan tahu kebutuhan rohani kita, perhatikan Yahya 15:16 dan perhatikan Yermia 33:3 dan Matius 7:7-11.

       Yang penting bagi kita, yakni kita harus mempunyai kemauan baik terhadap rencana Allah. Kita harus sadari, bahwa karunia Tuhan itu adalah anugerah Allah tetapi kitapun harus minta itu juga, sebab kalau orang lain diberi tentu juga kita akan diberi. Karena Allah tidak menilik rupa orang dan sifat kitapun sama dengan Elia perhatikan dalam Yakub  3:17-18. Allah mau supaya kita polos terhadap sesama anak Tuhan hamba Tuhan tidak adanya sifat dengki, cemburu dan sejenisnya.

b.    Hidup penuh penyerahan kepada Tuhan, rajin berdoa, berpuasa, dan rajin membaca firman Allah, hidup dalam kerendahan dan kesucian, disinilah letaknya rahasia berhasilnya dalam doa penerimaan wahyu pengajaran.

       Dalam karunia dan wahyu pengajaran, setelah memenuhi syarat kebenaran Allah, harus direbut dengan segala usaha, karena ini adalah emosi Sorga, sama dengan  kita merebut emas dunia, dengan segala usaha dengan bekerja keras, baru kita mendapatnya. Itu sebabnya Rasul Paulus menyurat dalam 1 Kor. 9:24, Ibrani 12:1 dan bandingkan dengan 1 Kor. 14:1.

       Walaupun Tuhan menghendaki untuk menberikan itu dengan cuma-cuma dan Tuhan berjanji akan membuka rahasia kebenaran firman Allah, tetapi kalau kita tidak usaha tentu kita tidak akan dapat. Dalam 1 Kor. 2:10-13 dinyatakan orang hidup dalam Roh, sudah menjadi Rumah Allah yang hidup, maka kalau kita mengerti, bahwa Roh yang didalam kita itu, akan mengajar kita, karena ini adalah realisasi dan firman Allah, dalam Yahya 14:26 dan 1 Yahya 2:27 juga dan ini sampai kepada wahyu pengajaran yang langsung Galatia 1:11-12, Wahyu 1:20.

       Sekali lagi bahwa wahyu pengajaran dibumi ini, adalah sempurna asal waspada, karena itu datang datang dari Bapa pohon segala pemerang, perhatikan Yakub 1:17.  Waspada dari gangguang dari iblis, karena iblis tidak senang, apabila terungkapnya rahasia firman Allah itu, merupakan kekalahan total bagi iblis, karena segala rahasia terungkap. Juga rencana jahatnya, penipuannya dan sebagainya, akan terungkap seluruhnya sebab itu, perhatikan semuanya, karena kalau kita sampai pada tingkat pengajaran pengwahyuan langsung, dimana Tuhan mengajar langsung kita, maka dalam kita melayani Tuhan, maka tersingkirlah kita dalam ancaman firman Tuhan dalam Wahyu 22:18-19 dan Amsal 30:5-6

Dalam pengajaran pengwahyuan langsung dari Tuhan dibumi melalui penglihatan maka dengan muka dengan Tuhan dibumi, adalah sempurna, hanya tidak mengandung karunia-karunia besar. Bandingkanlah pengwahyuan firman dalam Wahyu 1:3 dan pengwahyuan firman dalam Wahyu 4-22. Hanya Tuhan mengajar dibumi ini, kita lihat seperti Tuhan mengajar muridnya dibumi,  yang nampak seringkali Tuhan duduk diatas bukit, kemudian Tuhan mengajar, seringkali juga Tuhan mengajar, Tuhan menampakkan dahulu peristiwa yang terjadi seperti film, dimana Tuhan memperlihatkan keadaan masa itu, dan dimana mengajar pada waktu itu.

Seperti mengajar dibukit, atau ditasik Galilea, maka tuhan menampakkan kepada kita khotbahnya dibukit atas diTasik Galalea, sesudah itu, Tuhan mulai mengajar rahasia firmannya kepada kita. Maka akan Tuhan buktikan kepada siapapun saja, yang mendapat karunia ini, seringkali pelajaran pengwahyuan seperti ini, seringkali diminta dari Tuhan didalam Alkitab yang kita tidak tahu, tetapi seringkali juga Tuhan sendiri yang menerntukan ayat-ayat yang akan diajarkannya kepada kita melalui cara ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silankan Mengisi Komentar anda dan email