Materi di Copy Paste dari : http://nfrsion.blogspot.com
Karunia penglihatan ini tidak termasuk dalam pembagian 9 Karunia Roh Kudus dalam 1 Kor. 12:8-11. Tetapi dalam 1 Kor. 14:26 dikatakan bahwa didalam pesekutuan dan kebaktian maka akan muncul karunia penglihatan (kenyataan) yang disejajarkan dengan :
1. Karunia Nubuatan
2. Karunia Lidah
3. Karunia pengetahuan mengartikan makna lidah.
"Sekarang
bagaimanakah halnya, hai saudara-saudaraku? Bahwa apabila kamu
berhimpun, biarlah masing-masing ada dengan mazmur, ada dengan
pengajaran, ada dengan kenyataan, ada dengan karunia lidah, ada dengan pengetahuan mengertikan makna lidah itu. Maka hendaklah segala hal itu meneguhkan iman ." 1 Korintus 14:26
Sebagai tanda kehadiran Tuhan dalam penyembahan, dan dengan karunia-karunia ini akan meneguhkan iman sidang jemaat.
Karunia penglihatan ini terdiri dari :
Karunia penglihatan ini terdiri dari :
1. Penglihatan dalam bentuk Khayal
2. Penglihatan dalam bentuk Wahyu
3. Penglihatan dalam bentuk penglihatan
4. Penglihatan dalam bentuk Mimpi
Penerimaan keempat macam penglihatan ini berbeda-beda dan mempunyai cara tersendiri.
Adapun penglihatan melalui khayal dan wahyu hampir sama tetapi pada
dasarnya keempat macam penglihatan ini mempunyai hubungan satu dengan
yang lain. Khayal dan wahyu terutama untuk perkara-perkara yang akan
datang dan memakan waktu yang lama, sampai pada akhir zaman dan dunia
baru. Sedangkan penglihatan dan mimpi terutama untuk menyatakan
perkara-perkara yang akan segera terjadi, seringkali menyatakan
perkara-perkara yang sudah terjadi untuk peringatan.
Penglihatan
seringkali tidak diterangkan maksudnya demikian juga mimpi, tetapi
khayal dan wahyu biasanya diungkapkan untuk menyatakan perkara yang
sudah terjadi, sedang terjadi, bahkan yang akan datang seperti :
1. Khayal Daniel dalam Kitab Daniel
2. Wahyu Daniel dalam Kitab Daniel
Biasanya
wahyu dan khayal harus dituliskan dan disusun dalam satu buku,
contohnya dalam Kitab Daniel masa berlakunya sampai kedatangan Tuhan
Yesus pada kali yang kedua, dan kitab wahyu sampai Dunia Baru,
dan kedua buku ini berkaitan satu dengan yang lain. Khayal banyak
dikenal dalam Perjanjian Lama dan Wahyu dalam Perjanjian Baru, tetapi
khayal juga ada dalam Perjanjian Baru, dan wahyu juga ada dalam
Perjanjian Lama.
1. PENGLIHATAN DALAM BENTUK KHAYAL
Penglihatan dalam bentuk khayal, biasanya diperoleh sementara berdoa, puasa atau karena hubungannya sangat dekat dengan Tuhan. Penglihatan dalam bentuk khayal, diterima dalam keadaan alam sadar, kemudian terlalai waktu melihat khayal, seperti orang akan tidur.
Contoh-contoh tentang penerimaan khayal
Khayal Nabi Daniel
Nabi Daniel banyak menerima khayal dalam pergumulan doa dan puasa, perhatikan Daniel 7 - 10.
Nabi Daniel memperoleh karunia khayal dan wahyu dari Tuhan mengenai Kerajaan Babil sampai kerajaan selanjutnya, yang berhubungkan dengan akhir zaman.
Khayal dan wahyu kepada Daniel mempunyai hubungan yang sangat erat
dengan Kitab Wahyu, terutama pada Materai yang ke 7 dari kitab Wahyu.
Itu sebabnya untuk mengetahui rahasia kitab Wahyu, harus mengerti
rahasia kitab Daniel. Khayal yang diterina oleh Daniel
disuratkannya dalam kitab Daniel, karena khayal-khayal ini mempunyai
waktu yang begitu lama, dan berlaku pada akhir zaman, itu sebabnya Tuhan
menyatakan dalam Daniel 12:4 : Tetapi
akan dikau, hai Daniel! tutuplah olehmu segala perkataan ini dan
meteraikanlah kitab ini sampai kepada masa kesudahan; maka pada masa itu
banyak orang akan menyelidik dia, dan pengetahuannyapun akan
dipertambahkan.
Akibat
Nabi Daniel terlalu banyak menerima khayal dari Tuhan keadaan tubuhnya
menjadi lemah, dan mendatangkan penyakit padanya, perhatikan Daniel 10:16-17 :
10:16
Tetapi tiba-tiba rupa seorang manusia juga mencecah bibir mulutku, lalu
kubukakan mulutku dan berkata-kata, serta kataku kepada orang yang
berdiri di hadapanku: Ya tuan! khayal ini mendatangkan penyakit kepada
hamba, sehingga tiada hamba bergaya lagi!
10:17
Maka bagaimana boleh hamba tuan ini berkata dengan tuan hamba? adapun
hamba ini tiada bergaya lagi, dan hampir-hampir tiada lagi tinggal
barang nafas pada hamba.
Nabi Daniel waktu penerimaan khayal ini, Nabi Daniel tersungkur kedepan perhatikan Daniel 8:18 : Maka
sementara ia berkata kepadaku pingsanlah aku dan terjerumuslah aku
dengan mukaku ke bumi, tetapi dijamahnya akan daku, didirikannya aku
pula dengan kakiku.
Nabi Daniel bukan saja menerima khayal akan tetapi juga wahyu juga, perhatikan Daniel 10:1 : Hata,
maka pada tahun yang ketiga, dari pada kerajaan Koresy, raja orang
Farsi itu, datanglah suatu wahyu kepada Daniel, yang begelar Beltsazar,
suatu wahyu yang amat benar akan hal perang besar-besar, maka
mengertilah ia maknanya dan diketahuinya akan khayal itu.
Kemudian kita memperhatikan khayal Nabi Habakuk, yakni dalam Habakuk 2:2-4 :
2:2 Pada
masa itu sahutlah Tuhan kepadaku, firman-Nya: Suratkanlah khayal ini
dan ukirkanlah dia pada loh batu, supaya ia itu dapat dibaca oleh segala
orang yang lalu.
2:3 Karena
khayal itu lagi bagi suatu masa yang tertentu, tetapi menyengajakan
juga kesudahannya dan tiada ia itu akan dusta; jikalau ia itu
berlambatan, hendaklah kamu menantikan dia, karena ia itu sungguh akan
datang dan tiada ia itu tertinggal.
2:4 Bahwasanya biarlah orang yang tiada betul hatinya tiada mengindahkan dia, tetapi orang benar itu akan hidup oleh percayanya.
Dalam ayat ini, Nabi Habakuk
harus menyuratkan khayalnya itu pada loh batu supaya dapat dibaca oleh
setiap orang yang lewat, supaya orang memperhatikan khayal itu, karena
khayal itu sedang menantikan waktunya dan segera menuju kesudahannya,
tidak akan dusta, dimana walaupun itu berlambatan, hendaklah dinantikan,
karena khayal ini pasti akan berlaku. Sudah tentu orang yang tak betul
hatinya tidak akan mengindahkan dia, ini harus diperhatikan, tetapi ini
khusus untuk orang benar, karena orang yang benar akan hidup oleh
percayanya.
Jadi khayal dari Tuhan ini bagaimanapun juga akan terjadi cepat
atau lambat dan khayal ini pasti digenapi, Oleh karena itu orang yang
percaya harus memperhatikannya. Tetapi orang yang tidak betul hatinya tidak
akan mengindahkan akan khayal itu, dan apabila sudah terjadi, apalagi
kalau menimpa hidupnya, karena khayal itu baginya juga, barulah dia
menyesal tetapi sudah terlambat. Jadi khayal yang dari Tuhan itu, lambat
atau cepat pasti datang juga, atau diwujudkan.
Nabi Yaheskiel
Nabi Yaheskiel juga banyak nampak khayal dari Tuhan, dalam pembukaan Kitab Yaheskiel, yakni dalam Yaheskiel 1:1 : Sebermula,
maka pada sekali peristiwa, yaitu pada tahun yang ketiga puluh, bulan
yang keempat dan pada lima hari bulan itu, pada masa aku di antara
segala orang yang sudah dipindahkan di tepi sungai Khaibar, tiba-tiba
terbukalah langit, sehingga kelihatanlah kepadaku beberapa khayal dari
pada Allah.
Khayal dalam kitab Yaheskiel ini adalah tentang keadaan umat Israel yang sudah mundur dari
Tuhan karena telah berpaling kepada berhala, sehingga dibawa tertawan
ke negeri Babil, dimana mererka ditawan selama 70 tahun, menggenapi
nubuatan Nabi Yermia.
Oleh
karena itu khayal dan wahyu mempunyai hubungan yang erat sekali, dan
mencakup sampai akhir zaman, sampai dunia baru. Oleh karena itu khayal
juga dapat diungkapkan rahasianya, perhatikan Daniel 8:15-27, dimana diungkapkan rahasia dari binatang dalam Daniel 8:14.
Cara penerimaan khayal dari Tuhan :
1.
Waktu tidur bersamaan dengan mimpi perhatikan Daniel 7, khayal diterima
dalam keadaan terlalai, dalam keadaan setengah sadar sedangkan mimpi dalam keadaan tidak sadar.
2. Waktu sedang berdoa dan berpuasa, dalam persekutuan dengan Tuhan
3. Seringkali sedang duduk sendirian, atau lebih dari satu orang, dimana Tuhan memperlihatkan khayal kepadanya.
Biasanya waktu kebaktian sedang berjalan atau persekutuan doa, seringkali khayal itu diperlihatkan
Tuhan sementara puji-pujian atau sementara khotbah sebab apabila sudah
masuk dalam doa dan penyembahan bukan lagi khayal tetapi sudah
penglihatan. Jadi apabila dalam kebaktian
sesudah masuk dalam doa penyembahan, apabila kita melihat kemulian
Tuhan, itu adalah penglihatan bukan penglihatan khayal.
Sekali
lagi bahwa khayal diterima dalam keadaan setengah sadar dan terlalai
kemudian nampak khayal. Tetapi bukan mimpi sebab mimpi memang sudah
dalam keadaan tidur nyenyak. Sehingga seringkali kalau melihat
penglihatan dalam mimpi sering mudah lupa, seperti raja Firaun dan
Nebukadnesar waktu menerima mimpi, setelah terbangun dari tidur mereka
lupa akan mimpinya.
Tetapi khayal tidak akan lupa, karena dalam keadaan sadar dan setengah sadar, contoh tentang khayal Rasul Petrus melihat penglihatan khayal perhatikan Kissah 10:9-17.
Petrus
melihat khayal dari Tuhan sesudah berdoa, sementara ia menunggu akan
makan, maka terlalailah ia, dan melihat suatu penglihatan, perhatikan
ayat 10 : Maka laparlah ia dan ingin hendak makan; tetapi sementara orang bersiap, terlalailah ia;
Seringkali
kita melihat khayal waktu kebaktian sedang berjalan, terutama pada
waktu sedang membawakan Firman Allah. Seringkali dalam doa dan puasa
sesudah berdoa dan menyembah, dimana istirahat, maka kita nampak khayal
dari Tuhan dan penerimaan khayal ini sama dengan penerimaan khayal dalam Perjanjian Lama. Dalam Perjanjian Lama khayal terutama
bagi mereka yang menerima tugas, sebagai hamba Allah, sebagai Nabi,
Aziz Allah dan lain-lain yang memegang jawatan Tuhan, tetapi dalam
Perjanjian Baru, terutama dalam zaman Gereja, adalah untuk umum, baik hamba-hamba Tuhan baik sidang jemaat.
Khayal dalam Perjanjian Baru, seringkali diperlihatkan Tuhan kepada seseorang walaupun dia belum lahir baru dari air dan roh, (Yahya 8:5), karena ada rencana Allah padanya. Perhatikan Kissah 10:1-8. Disini tidak diceritakan bahwa Kornelius sedang berdoa, oleh karena itu penglihatan ini adalah termasuk khayal, dan ada hubungan dengan khayal dari Rasul Petrus dalam Kissah 10:9-17.
Khayal harus dimiliki oleh Gereja Tuhan Akhir Zaman ini, karena khayal
ini erat hubungannya. Hal ini akan dibandingkan dengan karunia-karunia
penglihatan seperti yang dimaksud dengan susunan penglihatan.
Penerimaan
khayal, pada Perjanjian Lama khusus untuk hamab-hamba Tuhan,
sedangkan khayal dalam Perjanjian Baru seperti telah diterangkan :
1.
Diterima oleh seseorang yang belum lahir baru dari air dan roh, karena
ada maksud Tuhan dalam hidupnya, seperti Kornelius dalam Kissah 10:1-8.
2. Diterima oleh seorang hamba Tuhan, untuk sesuatu maksud yang disampaikan Tuhan kepadanya, seperti Rasul Petrus dalam Kissah 10 :9-17
Sudah lahir baru dari air dan roh. Penerimaannya walaupun tidak dengan
memakai kata-kata asing karena sering nampak sesudah khotbah atau
berdasarkan karunia penglihatan dalam bentuk wahyu.
2. KARUNIA PENGLIHATAN DALAM BENTUK WAHYU
Sebelum masuk dalam penglihatan dalam bentuk wahyu, maka perlu dibedakan tentang arti wahyu :
1. Wahyu dalam bentuk karunia berdasarkan 1 Yahya 2:27, 1 Kor. 12:4, 8-11, Wahyu melalui ilham Roh Tuhan.
2. Wahyu melalui penglihatan.
Wahyu melalui karunia itu hampir sama dengan wahyu melalui penglihatan. Seorang
hamba Tuhan yang memiliki karunia Roh, dia akan mengetahui rahasia
Allah yang dalam-dalam dan dia sampai mengajar seperti Tuhan, perhatikan
1 Yahya 2:27, 1 Kor. 11:4, 8-11 dan 1 Kor. 2:10, Yahya 14:26.
Hanya kalau hamba tuhan tersebut, walaupun memiliki karunia ini, tetapi
kurang pergumulan (doa dan puasa), dan tidak hidup suci dan hidup dalam
kesombongan karunia ini tidak berjalan sebagaimana mestinya, dan
rahasia Allah tidak terungkap, menurut kebutuhan, sehingga dapat saja
mengalami kegagalan. Perhatikan salah satu contoh dalam Alkitab, tentang
Tuhan Yesus dengan 3 Rasul, yang naik ke gunung kemuliaan berpuasa,
dan 9 Rasul tinggal dibawah gunung. Dimana 9 Rasul tak dapat mengusir setan penyakit gila dari seorang budak, tetapi Tuhan Yesus dan ke tiga Rasul setelah mereka turun dari gunung kemuliaan selesai berdoa dan berpuasa, mengusir setan gila babi dari budak itu. Sehingga ke 9 Rasul bertanya kepada Tuhan : Apa
sebabnya kami membuangkan setan gila babi pada budak itu, tetapi setan
yang merasuk budak itu, tidak keluar. Maka jawab Tuhan kepada ke 9
Rasul ini, sejenis ini hanya dapat keluar hanya oleh doa dan puasa saja.
Matius 17:1-21.
Karunia kesembuhan adalah termasuk pada "Karunia Rohulkudus" perhatikan 1 Korintus 12:4, 8-11. Demikian
juga dengan karunia penglihatan apabila kurang pergumulan (doa dan
puasa) dan tidak menjaga kesucian dalam kehidupan apalagi hidup
kesombongan, maka karunia inipun tidak berjalan dengan sebagaimana
mestinya.
Begitu juga karunia Kelompok A, apabila tidak dijaga dengan kehidpan doa dan puasa, tidak akan berjalan dengan benar walaupun kita dilantik oleh Tuhan.
Karunia Kelompok A terdiri dari :
1. Karunia Perkataan Lidah
2. Karunia Perkataan Marifat
3. Karunia membedakan segala roh
Ketiga
karunia ini adalah karunia wahyu perkataan sehingga rahasia Firman
Allah terungkap. Dengan pemberitaan Firman Tuhan yang benar maka muncul
karunia Kelompok B, yang terdiri dari :
4. Karunia Kuasa Iman
5. Karunia Kuasa Kesembuhan
6. Karunia Kuasa Mujizat
Sebagai karunia kuasa pergerakan Tubuh Penganten akan dinyatakan dengan pemberitaan firman Allah, perhatikan Ibrani 2 : 4.
Pemberitaan firman Allah yang benar, kuasa Allahpun akan bekerja aktif dalam sidang jemaat. Demikian juga melalui karunia kelompok A ini, maka karunia kelompok C yakni karunia penyembahan sebagai pernapasan Tubuh Penganten yang terdiri dari :
7. Karunia Nubuat
8. Karunia lidah
9. Karunia pengetahuan mengartikan makna lidah.
Akan muncul dalam penyembahan setelah pemberitaan firman Allah, sebagai tanda kehadiran Tuhan, perhatikan 1 Kor. 14:24-25.
Jadi karunia kelompok B dan C berjalan sempurna, kalau karunia kelompok A berjalan dengan sempurna,
karena semuanya bergantung pada pemberitaan Firman Allah, salah
pemberitaan firman Allah, kelompok B dan C tidak berjalan
sebagaimana mestinya. Jadi hamba Tuhan yang paham akan rahasia 1 Kor.
12 : 4, 8-11, maka 1 Yahya 2:27 ini akan menyatakan kepadanya atau
dibuktikan Tuhan kepadanya.
WAHYU MELALUI PENGLIHATAN
Wahyu
pengajaran (bukan lagi wahyu firman) sudah diterangkan tentang
pelajaran wahyu melalui ilham Roh, dalam karunia Roh dan sekarang kita
akan bahas pelajaran wahyu melalui penglihatan. Rasul menyaksikan bahwa
Rasul Paulus melihat penglihatan dan wahyu dari Tuhan perhatikan 2 Korintus 12:1-7.
Dalam ayat ini Rasul Paulus mengatakan, karena aku hendak memberitakan penglihatan dan wahyu dari Tuhan. Sebab Rasul Paulus menerima Wahyu ini dalam 2 cara :
1. Wahyu melalui karunia Rohulkudus, 1 Yahya 2 : 27, 1 Kor. 12 : 4, 8-11
2. Wahyu melalui Penglihatan, Galatia 1 : 11-12, 2 Kor. 12 : 1-7
Rasul Yahyapun menerima wahyu dari Tuhan melalui penglihatan (disertai dengan penglihatan), perhatikan kitab Wahyu sebagai kitab terakhir dalam Alkitab. Kita semua juga merindukan Wahyu melalui penglihatan ini, karena melalui wahyu yang disertai dengan penglihatan, wahyu seperti ini tidak akan keliru/meleset.
Wahyu atau pelajaran langsung dari Tuhan yang disertai dengan penglihatan, adalah satu karunia Allah yang luar biasa yang dinyatakan kepada hamba-hambanya pada Gereja hujan Akhir ini.
Wahyu
yang disertai dengan penglihatan ini, dianugerahkan oleh Tuhan kepada
seorang karena jabatannya, terutama kepada jawatan Rasul dan Nabi
seperti yang dimaksud dengan Epesus 2: 20, 3:5 sebagai berikut :
2:20 dibangunkan di atas alas segala rasul dan nabi-nabi, maka batu penjurunya itulah Kristus Yesus sendiri.
3:5 (yang
pada zaman dahulu belum diberitakan kepada segala anak Adam, seperti
sekarang sudah dinyatakan oleh Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya
yang kudus),
Pada Gereja Pertama (Hujan Awal) Tuhan juga menganugerahkan wahyu ini kepada para Rasul dan Nabi-nabi tetapi adalah Wahyu Firman. Oleh karena itu harus dituliskan, kecuali kalau tidak diijinkan oleh Tuhan, seperti dalam Wahyu 10. Perbedaannya adalah kalau Gereja Pertama adalah WAHYU FIRMAN, tetapi untuk Gereja Tuhan Akhir Zaman ini WAHYU PENGAJARAN.
Jadi
wahyu akhir zaman ini, bukan lagi wahyu diberikan untuk penambah
Alkitab yang sudah ada yakni 66 buku, tetapi wahyu sekarang adalah Wahyu
Pengajaran. Kita harus bisa membedakan pengwahyuan Gereja pertama dan pengwahyuan Gereja hujan Akhir.
Gereja Hujan Awal : adalah Pengwahyuan Firman, dan apabila dijelaskan memakai Karunia Roh, dalam kelompok A
Gereja Hujan Akhir : adalah Pengwahyuan Pengajaran dengan memakai 2 cara yakni :
1. Melalui 1 Yahya 2:27, 1 Kor. 12:8-11
2. Wahyu pengajaran melalui penglihatan dan lain-lain
Dari ke-2 karunia ini dalam pengwahyuan, adalah alat Rohulkudus untuk menyempurnakan Gereja Penganten, sehingga jadi sempurna, tubuh jiwa dan roh dengan tiada bercela sampai kepada hari kedatangan Tuhan untuk menyambut Gerejanya perhatikan 1 Tesalonika 5:23-24.
Wahyu
Pengajaran mealui penglihatan, lebih baik dan lebih mudah dan tidak ada
salah, karena Tuhan sendiri yang mengajar melalui penglihatan. Penerimaan wahyu ada beberapa cara antara lain :
1. Wahyu pengajaran melalui ilham roh
2. Wahyu
pengajaran melalui bisikan roh, kedengaran seperti suara telepon
seringkali juga keras seperti bunyi sirene (pengeras suara yang
dikecilkan)
3. Melalui
poster yakni penglihatan dimana datang seperti gulungan kertas lalu
terbuka dan didalamnya berisi pengajaran biasanya dibawa malaekat,
4. Langsung Tuhan yang mengajar melalui penglihatan. Tuhan nampakkan dirinya kepada kita. Kalau Tuhan mengajar rahasia firman menurut kebutuhan (ini akan dibicarakan kemudian).
Sementara
karunia-karunia ini muncul ditengah-tengah sidang, tiba-tiba seorang
hamba Tuhan atau anak Tuhan, karena penyerahannya maka tiba-tiba dia
melihat penglihatan kemudian jatuh didepan karena nampak kemuliaanNya. Tuhan kemudian mendekati dia, lalu Tuhan Bersabda kepadanya, Hai Hambaku atau Hai Anakku, aku akan mengajar engkau rahasia firmanKu.
Pelajaran tentang Kejadian 12 Hendaklah engkau menjadi berkat. Tuhan mengajar dia supaya ia menjadi "Berkat" meneladai
Ibrahim, dipanggil oleh Tuhan mengajar dia, supaya ia menjadi berkat,
dan seterusnya. Tuhan menerangkan kepadanya pasal 12 dalam kitab
Kejadian ini, dari ayat
ke ayat sehingga dapat kita mengerti dengan begitu jelas maksud dari
Ibrahim dipanggil oleh Tuhan diantara orang tua dan keluarganya, dimana
dia akan menjadi berkat.
Inilah salah satunya contoh dimana Tuhan mengajar dibumi seringkali sebelum Tuhan mengajar, Tuhan menampakkan kepada kita peristiwa yang terjadi dalam Kejadian 12,
bagaimana tuhan memanggil Ibrahim dan keluarganya pada waktu mereka
berada di Mesopotania di Urkasdin. Baru Tuhan mengajar dari ayat ke
ayat. Dan jelas sekali, dan ini tidak kita temui disekolah Theologia
Tinggi manapun, kecuali kalau sekolah Theologia tersebut mempergunakan cara seperti apa yang dimaksud dengan 1 Yahya 2:27 dan Galatia 1:11-12.
Cara penerimaan Wahyu Pengajaran ada 2 cara yaitu :
1. Penerimaan Wahyu Pengajaran di Bumi.
2. Penerimaan Wahyu Pengajaran di Arasy.
PENERIMAAN WAHYU PENGAJARAN DIBUMI
Penerimaan Wahyu Pengajaran di bumi, contoh Rasul Yahya dalam Wahyu pasal 1 sampai pasal 3. Dalam Wahyu 1:11-20, Tuhan Yesus menampakkan Diri dengan 7 kelembagaannya perhatikan ayat 13-16.
Rasul Yahya setelah mendengar suara yangt bertutur itu, dan nampak Tuhan Yesus dengan ke-7 kelembagaannya,
Rasul Yahya rebah kedepan kekaki Tuhan, seperti orang mati, rebah dan
tidak bergerak dan Rasul Yahya dalam keadaan setengah sadar kemudian
Tuhan menampakkan kepadanya 7 sidang di Asia kecil dengan 7 macam
pelajaran dan keadaannya.
Dimana Tuhan menegur ketujuh sidang ini dan Tuhan menyampaikan ini kepada Rasul-Rasulnya dan menyuratkan masalah ke-7 sidang dan dikirimkan kepada mereka. Ini
disebutkan Pengwahyuan Firman didalam pasal 1:12 dan 16, rahasianya
diungkapkan dalam ayat 20 ini disebutkan Wahyu Pengajaran, tetapi
diartikan sangat terbatas sama dengan rahasia dalam Wahyu 17:9-12 diungkapkan rahasia mengenai arti gunung dan 10 tanduk itu. Tetapi di akhir zaman ini seluruh rahasia yang masih terselubung akan diungkapkan melalui Wahyu Pengajaran.
Baik Wahyu Pengajaran di bumi baik
melalui arasy disamping pengwahyuan yang lain tetapi pengwahyuan
pelajaran menurut 2 cara tersebut diatas adalah yang sempurna, karena
langsung yang Empunya Firman yakni Tuhan Yesus Kristus (dalam Roh)
mengajar kita.
Cara
lain Tuhan mengajar dibumi yakni Tuhan menampakkan dirinya kepada kita,
lalu meyampaikan kepada kita, bahwa Tuhan akan mengajar kita misalnya,
Yoel 2:1-9 Biasanya Tuhan tidak segera mengajar nanti pada doa yang akan
datang, karena Tuhan memintakan kepada kita terlebih dahulu yakni :
Baca dengan teliti Yoel 2 keseluruhannya, atau ayat 1-9 seringkali ayat-ayat tersebut Tuhan suruh menghafalnya, tidak boleh salah. Sebab kalau tidak dihafal dan ayat-ayat
itu tidak sempurna dihafal, Tuhan belum mengajar kita, walaupun Tuhan
berjanji Tuhan mengajar kita pada doa pergumulan doa yang berikut.
Kalau
kita sudah hafal ayat-ayatnya barulah Tuhan mengajar kita, ayat demi
ayat dan kita mendengarnya dengan teliti, dalam keadaan diam dan sesudah
selesai diajar kita sudah selesai pergumulan doa, maka apa yang kita
terima dari Tuhan kita harus surutkan (tulis) dalam buku spesial. Buku
pelajaran Wahyu Pengajaran, karena kemudian pelajaran ini harus
diteliti.
Tetapi kalau Tuhan berkemurahan, karena mengingat orang yang sementara menerima wahyu
pengajaran ini tidak sanggup menghafal, maka Tuhan menempuh cara yang
praktis, dimana Tuhan berbicara, maka kitapun menyampaikan pelajaran itu
langsung, sehingga didengar oleh yang turut serta dalam pergumulan dan
ini perlu alat perekam.
Wahyu pengajaran dibuat adalah pelajaran-pelajaran yang penting tetapi tidak mengandung rahasia besar, dan orang yang menerima itu ada dalam keadaan setengah sadar (bewust on bewust). Dalam menerima pelajaran lewat pengwahyuan pengajaran harus waspada karena seringkali Iblis menggangunya sehingga seringkali terpotong oleh karena itu:
a.
Orang yang sementara wahyu pengajaran ini harus waspada setelah pikiran
ditujukan kepada Tuhan dan jangan memperhatikan kiri kanan, nanti kalau
selesai diajar oleh Tuhan, bolehlah pandangan dialihkan dimana Tuhan
akan memperlihatkan penglihatan-penglihatan yang lain, sebagai tambahan
yang juga mempunyai arti dan seringkali mempunyai rahasia yang perlu
diperhatikan. Seringkali karena masih rahasia maka Tuhan tidak mengajarkannya, karena itu hanya dinyatakan melalui karunia hikmat untuk dapat
mengetahui rahasia itu. Seringkali Tuhan berbuat demikian karena ada
orang-orang yang hadir dalam persekutuan itu, yang Tuhan tidak percaya,
orang munafik, ada buahnya Yudas Iskariot, yang bersekongkol dengan ahli
Torat, Parisi, Herodiani dan Saduki.
Hanya pura-pura datang bergumul bersama-sama tetapi datang mencari
rahasia dan kesalahan, akhirnya menjual hamba Tuhan yang memimpin
persekutuan doa itu. Hal ini karena dia ada akar pahit hubungkan ini
dengan Ibrani 12:15, terutama dia merasa kenapa bukan saya yang diajar Tuhan sedangkan dalam penilaiannya sendiri : Dia merasa hidup benar, sudah lama mengikuti Tuhan, suka berkorban dan sebagainya tentu semua itu diingat Tuhan.
Tetapi kalau ingin diajar Tuhan, sadar
kembali bergumul, perhatikan kebenaran firman Allah, perhatikan
pelajaran yang dimiliki dan sebagainya, pokoknya yang penting kita
periksa diri karena kalau Tuhan yang sudah memilih kita pasti Tuhan tahu
kebutuhan rohani kita, perhatikan Yahya 15:16 dan perhatikan Yermia 33:3 dan Matius 7:7-11.
Yang penting bagi kita, yakni kita harus mempunyai kemauan baik
terhadap rencana Allah. Kita harus sadari, bahwa karunia Tuhan itu
adalah anugerah Allah tetapi kitapun harus minta itu juga, sebab kalau
orang lain diberi tentu juga kita akan diberi. Karena Allah tidak menilik rupa orang dan sifat kitapun sama dengan Elia perhatikan dalam Yakub 3:17-18. Allah mau supaya kita polos terhadap sesama anak Tuhan hamba Tuhan tidak adanya sifat dengki, cemburu dan sejenisnya.
b.
Hidup penuh penyerahan kepada Tuhan, rajin berdoa, berpuasa, dan rajin
membaca firman Allah, hidup dalam kerendahan dan kesucian, disinilah
letaknya rahasia berhasilnya dalam doa penerimaan wahyu pengajaran.
Dalam karunia dan wahyu pengajaran, setelah memenuhi syarat kebenaran
Allah, harus direbut dengan segala usaha, karena ini adalah emosi Sorga,
sama dengan kita merebut emas dunia, dengan segala usaha dengan
bekerja keras, baru kita mendapatnya. Itu sebabnya Rasul Paulus menyurat
dalam 1 Kor. 9:24, Ibrani 12:1 dan bandingkan dengan 1 Kor. 14:1.
Walaupun Tuhan menghendaki untuk menberikan itu dengan cuma-cuma dan
Tuhan berjanji akan membuka rahasia kebenaran firman Allah, tetapi kalau
kita tidak usaha tentu kita tidak akan dapat. Dalam 1 Kor. 2:10-13
dinyatakan orang hidup dalam Roh, sudah menjadi Rumah Allah yang hidup,
maka kalau kita mengerti, bahwa Roh yang didalam kita itu, akan
mengajar kita, karena ini adalah realisasi dan firman Allah, dalam Yahya 14:26 dan 1 Yahya 2:27 juga dan ini sampai kepada wahyu pengajaran yang langsung Galatia 1:11-12, Wahyu 1:20.
Sekali lagi bahwa wahyu pengajaran dibumi ini, adalah sempurna asal
waspada, karena itu datang datang dari Bapa pohon segala pemerang,
perhatikan Yakub 1:17.
Waspada dari gangguang dari iblis, karena iblis tidak senang, apabila
terungkapnya rahasia firman Allah itu, merupakan kekalahan total bagi
iblis, karena segala rahasia terungkap. Juga rencana jahatnya,
penipuannya dan sebagainya, akan terungkap seluruhnya sebab itu,
perhatikan semuanya, karena kalau kita sampai pada tingkat pengajaran
pengwahyuan langsung,
dimana Tuhan mengajar langsung kita, maka dalam kita melayani Tuhan,
maka tersingkirlah kita dalam ancaman firman Tuhan dalam Wahyu 22:18-19 dan Amsal 30:5-6
Dalam
pengajaran pengwahyuan langsung dari Tuhan dibumi melalui penglihatan
maka dengan muka dengan Tuhan dibumi, adalah sempurna, hanya tidak
mengandung karunia-karunia besar. Bandingkanlah pengwahyuan firman dalam
Wahyu 1:3 dan pengwahyuan firman dalam Wahyu 4-22. Hanya Tuhan mengajar dibumi ini, kita lihat seperti Tuhan mengajar muridnya dibumi, yang nampak seringkali Tuhan duduk diatas bukit, kemudian Tuhan mengajar, seringkali juga Tuhan mengajar, Tuhan menampakkan dahulu peristiwa yang terjadi seperti film, dimana Tuhan memperlihatkan keadaan masa itu, dan dimana mengajar pada waktu itu.
Seperti
mengajar dibukit, atau ditasik Galilea, maka tuhan menampakkan kepada
kita khotbahnya dibukit atas diTasik Galalea, sesudah itu, Tuhan mulai
mengajar rahasia firmannya kepada kita. Maka akan Tuhan buktikan kepada
siapapun saja, yang mendapat karunia ini, seringkali pelajaran
pengwahyuan seperti ini, seringkali diminta dari Tuhan didalam Alkitab
yang kita tidak tahu, tetapi seringkali juga Tuhan sendiri yang
menerntukan ayat-ayat yang akan diajarkannya kepada kita melalui cara
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silankan Mengisi Komentar anda dan email