Materi dicopy Paste dari : http://nfrsion.blogspot.com
Dalam Perjanjian Lama hanya seorang Nabi dan orang tertentu saja yang bernubuat. Tetapi dalam Perjanjian Baru memasuki Zaman Gereja Karunia Nubuat ini diberikan oleh Tuhan kepada siapa saja baik Hamba Tuhan maupun Sidang Jemaat, menggenapi Kisah Rasul 2:16-17. Itu sebabnya Rasul Paulus memberikan nasehat supaya merebut segala karunia Rohani terutama karunia Nubuat, perhatikan dalam 1 Korintus 14:1.
Dalam Perjanjian Lama hanya seorang Nabi dan orang tertentu saja yang bernubuat. Tetapi dalam Perjanjian Baru memasuki Zaman Gereja Karunia Nubuat ini diberikan oleh Tuhan kepada siapa saja baik Hamba Tuhan maupun Sidang Jemaat, menggenapi Kisah Rasul 2:16-17. Itu sebabnya Rasul Paulus memberikan nasehat supaya merebut segala karunia Rohani terutama karunia Nubuat, perhatikan dalam 1 Korintus 14:1.
Karunia Nubuat ini akan membawa berkat yang luar biasa dalam perkembangan rohani Sidang Jemaat.
Dalam Alkitab kita mengenal 5 susunan arti Nubuatan, masing-masing diletakkan menurut fungsinya tersendiri yakni :
1. Firman Alllah, datangnya dari Allah, dari atas, contoh :
a. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa. Aku akan ada yang Aku ada Kel. 3:14. Musa mendengarnya dari atas. Ada kalanya Musa berhadapan muka dengan Tuhan dan disampaikan kepadanya firman perjanjian itu, Kel. 34:5-6, 27-28.
b. Inilah Anakku yang Kukasihi kepadanya Aku berkenan Matius 3:17 didengar dari atas.
2. Sabda Allah, adalah Nubuatan yang datangnya dari Tuhan Yesus disampaikannya pada Rasul-Rasulnya secara langsung berhadapan muka perhatikan dalam 4 Inijl, semua ini adalah Sabda dari Tuhan Yesus.
3. Khotbah adalah Nubuatan, seorang hamba Tuhan yang berkhotbah itu adalah bernubuat, itu sebanya berkhotbah harus berhati-hati, sebab salah berkhotbah atau dengan sengaja, akan diancam dengan firman Allah dalam Amsal 8. 30:3-6 dan Yahya 8:44.
Nubuatan dalam Roh ini muncul dalam Doa dan Penyembahan. Itulah
sebabnya Karunia Nubuatan dimasukann dalam Karunia Penyembahan.
Merupakan salah Karunia Roh dalam pembagian 9 Karunia Roh Kudus, 1 Korintus 12:8-11.
Perbedaan Nubuatan
Dalam
Perjanjian Lama mereka yang bernubuat hanya mereka yang dilantik Tuhan
dalam menjalankan tugas seperti Nabi, tidak untuk umum. Dan Roh Tuhan
ada diatas mereka. Ini berlaku sampai Tuhan Yesus mati disalibkan lalu bangkit dalam kemuliaan.
Setelah masuk zaman Rohulkudus Tuhan mencurahkan RohNya menggenapi Nubuatan Nabi Yoel dalam Yoel 2:28-32 dan
dinyatakan pada hari Pentakosta. Sehingga murid-murid Tuhan dipenuhi
dengan Roh Kudus. Dan Petrus menyampaikan kembali dalam Kisah Rasul 2:16-21 :
2:16 melainkan inilah hal yang disabdakan oleh Nabi Yoel:
2:17
Maka firman Allah: Bahwa akan berlaku kelak pada akhir zaman, Aku akan
mencurahkan Roh-Ku ke atas segala manusia, sehingga anak-anakmu
laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan orang muda-mudamu akan
melihat beberapa penglihatan, dan orang tua-tuamu akan mimpi
berbagai-bagai mimpi,
2:18
dan ke atas segala hamba-Ku laki-laki dan perempuan pun, Aku akan
mencurahkan Roh-Ku pada masa itu, dan mereka itu akan bernubuat.
Jadi kita melihat bahwa di zaman Rohulkudus, bukan saja hamba-hamba Tuhan yang bernubuat tetapi juga Sidang Jemaat. Hal ini kemudian dibuktikan dalam :
1. Kisah 13:1-3, Hamba-Hamba Tuhan, Guru dan Nabi-Nabi
2. Kisah 19:1-7, murid-murid Yahya Pembaptis
3. Kisah 21:8-9, 4 anak perawan dari Guru Injil Pilipus
4. Kisah 21:10-11, hamba Tuhan - Nabi Agabus
Bahkan dalam 1 Korintus 14:1 dianjukan supaya merebut segala karunia yang rohani terlebih pula supaya bernubuat.
Jadi
memperhatikan contoh-contoh diatas bahwa pada Zaman Gereja ini, semua
boleh Bernubuat, atau memperoleh karunia Nubuat ini, dan karunia-karunia
yang lain. Ini adalah perwujudan dari Nubuatan Nabi Yoel dalam Yoel 2:28-32. Dan dibuktikan oleh Tuhah Yesus sendiri pada Hari Pantakosta dalam Kisah 2:1-21. Kemudiaan terus disempurnakan sampai menuju kepada 1 Korintus 12:1, 4-6, 8-11, 28-30, Epesus 4:11-12, Galatia 5:23 dan 1 Korintus 13:1-13.
Adapun karunia Nubuatan ini dikaruniakan Tuhan pada Zaman Gereja ini kepada mereka yang sudah lahir baru dari pada air dan roh, menggenapi Yahya 3:5. Dan ditegaskan lagi oleh Rasul Petrus dalam Kisah 2:37-38.
Karunia Nubuatan ini bukan milik salah satu organisasi Gereja tetapi milik umum. Itu sebabnya Rasul Petrus berkhotbah pada hari Pentakosta, dalam Kisah 2:17-18 :
2:17
Maka firman Allah: Bahwa akan berlaku kelak pada akhir zaman, Aku akan
mencurahkan Roh-Ku ke atas segala manusia, sehingga anak-anakmu
laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan orang muda-mudamu akan
melihat beberapa penglihatan, dan orang tua-tuamu akan mimpi
berbagai-bagai mimpi,
2:18
dan ke atas segala hamba-Ku laki-laki dan perempuan pun, Aku akan
mencurahkan Roh-Ku pada masa itu, dan mereka itu akan bernubuat.
Semua manusia dan semua organisasi Gereja akan menerima anugrah-anugrah tersebut diatas adalah merupakan pemberian Allah. Dan apabila ini ditolak itu adalah kesalahan sendiri. Memang karunia-karunia ini hanya didapat oleh :
1. Orang yang berkemauan baik, Yahya 3:1-12, Kisah 10:1-7, 29-48
2. Orang yang rindu untuk disempurnakan, Ibrani 6:1-4
3. Karena panggilan dan dimasukkan dalam rencana Allah, Rum 8:29-30
4. Orang yang ingin mencari kebenaran firman Allah, Kisah 17:11
5. Percaya kepada Rohulkudus dan Anugrahnya, Kisah 2:37-39. Sebab
ada orang yang percaya kepada lahir baru dari air dan roh dan
dilaksanakan tetapi pekerjaan Rohulkudus dan Anugrahnya dia tolak.
Gereja Pertama sudah dibawa sampai bertunangan dengan Tuhan Yesus dalam 2 Korintus 11:2. Dan untuk bertunangan dengan Tuhan Yesus, maka Roh Tuhan menganugerahkan karunia Nubuatan sebagai salah satu karunia yang membawa Gereja Tuhan pada pendewasaan rohani.
Dalam 1 Korintus 14:23-26 bahwa karunia nubuatan ini, apabila muncul dalam kebaktian adalah satu tanda kehadiran Allah.
Karunia Nubuatan ini apabila berjalan menurut petunjuk firman Allah, akan membawa Gereja Tuhan pada puncak rohani, karena disamping jemaat diteguhkan imannya melalui Firman Tuhan yang dibawakan oleh Hamba Tuhan sesuai dengan Karunia Kelompok A, maka Gereja Tuhan akan diteguhkan lagi, melalui karunia Nubuatan dalam doa dan penyembahan setelah khotbah.
Bahkan bukan saja Nubuatan tetapi dalam 1 Korintus 14:26-33 akan muncul :
1. Mazmur
2. Pengajaran atau Nubuatan
3. Kenyataan, Wahyu penglihatan
4. Karunia lidah
5. Karunia lidah yang diartikan
Ini akan terjadi dalam tiap setiap kali berhimpun dan mengadakan kebaktian, baik dalam persekutuan doa, baik dalam kebaktian umum, dalam bentuk kecil atau besar.
Karunia-karunia yang muncul dalam kebaktian seperti ini, membawa kita pada persekutuan yang manis dengan Tuhan. Bahkan apabila karunia Nubuatan ini muncul akan membawa Gereja Tuhan dalam tiga perkara.
1. Meneguhkan Iman.
2. Menasehatkan.
3. Menghiburkan, perhatikan 1 Korintus 14:3.
Sekarang kita masuk dalam berbagai cara penerimaan Nubuatan.
1. Ilham Roh dalam hati
Orang
yang menerima Karunia Nubuat dengan cara ini akan menerima ilham dari
Roh Kudus didalam hatinya dan digerakkan oleh Tuhan untuk berkata-kata
menyampaikan pesan-pesan Ilahi, perhatikan 1 Korintus 14:30 : Tetapi jikalau kepada seorang yang duduk di situ masuk suatu ilham, hendaklah orang yang pertama itu berdiam diri. (Terjemahan Lama).
Nubuatan
ini harus diawasi dengan cermat dengan mempergunakan Karunia Membedakan
Segala Roh, karena seringkali masih salah / kurang sempurna akibat
dihalangi oleh iblis. Itu sebabnya dalam bernubuat harus disertai dengan
penyerahan yang sungguh-sungguh, sebab kalau tidak ada penyerahan iblis
akan mudah menyusup, sehingga nubuatan bercampur dengan emosi atau dari
iblis. Nubuatan dari iblis sukar untuk diketahui, karena iblis juga
mahir akan Firman Tuhan.
Perhatikan contoh tentang Nubuatan dalam 1 Raja-Raja 22:1-37.
Dalam kontra Nubuatan ini terdapat 3 kelompok :
1. Zedekia bin Kenaana
dengan kurang lebih 400 Nabi lainnya, bernubuat dusta, bernubuat
menyukakan hatinya Raja Ahab, dan oleh karena itu dimasuki roh
pembohong, perhatikan 1 Raja-Raja 22:5-6, 22:23.
2. Raja Ahab, suka mendengar Nubuatan tetapi tidak memiliki karunia membedakan segala roh, sehingga mengaminkan apa saja yang dinubuatkan, dan selalu ingin mendengar Nubuatan yang menguntungkan, sebab apabila ditegur akan marah, bahkan menghukum orang yang bernubuat benar dan tak segan-segan memasukkan dalam penjara. 1 Raja-Raja 22:16-27.
3. Mikha bin Yimla adalah Nabi yang bernubuat benar, yang datang dari Allah, bernubuat pula disertai dengan dengan penglihatan 1 Raja-Raja 22:17-23.
Ketiga
kelompok ini akan kembali nampak pada akhir zaman, karena apa yang
terjadi dalam Perjanjian Lama itupun akan terjadi juga pada Perjanjian
Baru, sebab itu perhatikan Kolose 2:16-17 dan 1 Korintus 10:1-12.
Apabila seorang bernubuat dan ternyata Nubuatannya itu tercampur dengan Roh emosi dan Roh iblis, jangan kemudian
dipadamkan, tetapi pergunakanlah Karunia Membedakan Segala Roh dan
berusaha mengatasinya dengan akal budi kebijaksanaan dari Tuhan,
perhatikan 1 Tesalonika 5:19-21 :
5:19 Jangan dipadamkan Roh itu;
5:20 dan nubuat pun jangan diringankan.
5:21 Hendaklah segala perkara kamu uji, dan yang baik kamu pegang.
Karena dalam bernubuat belum sempurna, perhatikan Firman Tuhan dalam 1 Korintus 13:9-10 :
13:9 Karena pengetahuan kita belum sempurna, dan hal kita bernubuat belum sempurna,
13:10 tetapi apabila yang sempurna itu tiba, maka yang belum sempurna itu akan ditiadakan.
Nubuat
yang dianugerahkan kepada Tuhan belum sempurna, tetapi apabila
dipelihara menurut petunjuk Tuhan maka semakin lama semakin sempurna,
itu sebabnya Rasul Paulus menyampaikan dalam 1 Korintus 13:11 : “Tatkala
aku lagi kanak-kanak, aku bertutur seperti kanak-kanak, dan berasa
seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak; sekarang semenjak
sudah menjadi orang akil balig, maka keadaan kanak-kanak itu sudah
kutiadakan”.
Tentu orang akan bertanya, kenapa demikian ? Ini acara Allah dan ketetapan Allah, sama dengan kita kalau dipanggil oleh Tuhan, dengan sendirinya kita tidak langung menjadi dewasa atau sempurna, tetapi harus melalui proses dan tahapan iman. Perhatikan Pelajaran 7 Tingkat Iman. Demikian juga Tuhan mengaruniakan karunia Nubuatan ini secara bertahap, sampai pada satu saat menjadi dewasa dan sempurna.
Adapun Nubuatan ini selamanya tidak akan terlepas dari Firman Allah, artinya selalu ada hubungan dengan Firman Allah, perhatikan Yahya 14:26 : “Tetapi
Penolong itu, yaitu Rohulkudus, yang akan disuruhkan oleh Bapa atas
nama-Ku, ialah akan mengajarkan kepadamu segala perkara itu, dan akan
mengingatkan kamu segala sesuatu yang Aku sudah katakan kepadamu”.
Hal ini perlu diperhatikan sebaik-baiknya.
Roh Tuhan akan mengingatkan semua kebenaran firman Allah itu, baik melalui khotbah, juga melalui karunia Nubuatan ditengah-tengah Doa dan Penyembahan.
Dalam mengawasi
Nubuatan-Nubuatan ini, maka disamping Karunia Membedakan Segala Roh
yang bekerja sama dengan Karunia Marifat, adakalanya Tuhan berbisik
langsung sehingga mendengar langsung suara Tuhan, untuk memberikan
petunjuk benar tidaknya Nubuatan-Nubuatan dalam Roh itu.
Untuk mempermudah mengawasi Nubuatan_dalam Roh ini seorang Hamba Tuhan selain harus memiliki Karunia Membedakan Segala Roh, dia juga harus penuh dengan Firman Allah. Sebab Firman adalah alat pengontrol yang ampuh sehingga iblis takut menyusup kepada seseorang yang beroleh karunia Nubuatan, karena hamba Tuhan mengawasi Nubuatan-Nubuatan dalam roh ini dengan menghubungkan dengan firman Allah secara keseluruhan (66 kitab dalam Alkitab). Perhatikan Matius 4:1-11, harus mengambil contoh yang dilakukan Tuhan Yesus.
2. Karunia Nubuatan melalui penglihatan poster
Karunia Nubuatan melalui penglihatan poster ini diberikan dikaruniakan Tuhan kepada seseorang baik hamba Tuhan atau Sidang Jemaat, yang sudah nampak penglihatan rohani dari Tuhan perhatikan Kisah 2:17. Caranya adalah pada waktu masuk dalam doa dan penyembahan melalui penglihatan nampak seorang malaekat Tuhan turun ditengah-tengah penyembahan itu dan membawa satu gulungan kertas, kemudian berdiri dihadapan orang yang melihat penglihatan kemudian membuka gulungan kertas yang didalamnya tertulis pesan-pesan Ilahi dari Tuhan untuk disampaikan kepada Sidang Jemaat. Orang yang menerimanya akan membaca pesan-pesan Nubuatan tersebut dan disampaikan kepada sidang jemaat. Tetapi harus waspada, sebab iblis juga dapat berbuat demikian, dengan menyamar (meniru) cara lain.
Tetapi untuk itu, kami telah diberi petunjuk oleh Tuhan, bagaimana menerima Nubuatan poster ini melalui malaikat yakni :
a. Apabila seorang malaekat turun dari sorga yang disalut dengan kemuliaan sorga, setelah berhadapan dengan kita, kita uji apakah ia malaikat dari Tuhan atau dari Iblis, dengan jalan memanggil nama dari Tuhan Yesus Kristus (panggilan yang sempurna), dan mengusir dia dan kemudian disambung "Darah Tuhan Yesus Kristus yang berkuasa" kemudiaan sambung dengan kata-kata asing (karunia lidah) yang ada pada kita. Kalau malaekat ini dari Tuhan datangnya, makin kita usir dia 2 atau 3 kali dia tinggal ditempat dihadapan kita, dan malaekat ini makin bersinar-sinar. Ini tanda bahwa dia malaekat Tuhan. Kemudian apabila Malaekat ini membuka membuka gulungan kertas ini, nampak tulisannya dalam bahasa kita sendiri, dan tulisannya bersinar-sinar seperti keemas-emasan dan hurufnya besar. Dan sementara membacanya pikiran harus ditujukan terus pada gulungan kertas ini, sebab apabila apabila bercabang maka iblis memotongnya dengan cara disisipkan satu gulungan kertas lain untuk memotong tulisan-tulisan dari poster yang sebenarnya, tetapi ini dapat diatasi, karena tulisan yang disodorkan itu iblis nampaknya. :
· Hurufnya kecil, tidak seperti huruf dalam gulungan kertas yang dibawa Malaekat Tuhan
· Tidak bersinar-sinar seperti huruf-huruf dari Tuhan.
Apabila hal muncul jangan
dibaca, kembali panggil nama dari Tuhan Yesus Kristus, darah Tuhan
Yesus Kristus berkuasa dan sambung kata-kata asing (karunia lidah).
Bahasa Rohulkudus yang ada pada anak-anak Tuhan atau hamba-hamba Tuhan
adalah bahasa kuasa hubungkan ini dengan Kisah 1:8. Setelah kita menghukum dalam nama Tuhan Yesus Kristus, maka iblis akan pergi meninggalkan kita beserta dengan gulungan kertas itu.
b. Adakalanya Nubuatan inipun datang seperti jalannya pita, sementara kita membacanya, huruf-huruf itu berjalan sebaris secara horisontal itupun dibawakan oleh Malaekat, dan untuk mengujinya harus seperti cara diatas.
Cara menguji Nubuatan juga sama dengan menguji penglihatan.
Dan
untuk mengatasi segala kesulitan, ada baiknya apabila seorang yang
bernubuat, setelah sudah selesai dia bernubuat, kembali minta kepada
Tuhan, agar suara Nubuatan tadi diulangi lagi. Kalau suara Nubuatan sama
bunyinya dengan Nubuatan pertama, maka barulah Nubuatan itu diaminkan.
Tetapi
cara ini dapat dipakai kalau orang yang menerima karunia Nubuatan ini
sudah lama dan sudah dewasa. Kalau Nubuatan ini baru diperolehnya dari
Tuhan, jangan dulu dilakukan cara ini, bertindaklah bikjaksana sebab kalau kita cepat-cepat untuk menguji, sedangkan orangnya baru saja menerima karunia Nubuatan, akibatnya timbul ketakutan dan akhirnya tidak mau lagi bernubuat.
Nubuatan dari Tuhan pasti membawa sidang jemaat pada puncak kehidupan rohani.
3. Karunia Nubuatan melalui bisikan
Karunia Nubuatan yang ketiga adalah karunia Nubuatan yang dibisikkan Tuhan kepada seseorang menurut kehendak Allah. Dimana waktu akan bernubuat, maka orang yang menerima nubuat tersebut mendengar bisikan, kedengaran sangat jelas pada telinganya, seperti bunyi telepon sedikit lebih keras. Kemudian apa yang didengarnya itulah yang disampaikan. Contoh Nabi Samuil dalam 1 Samuil 3:3-15, Samuel mendengar suara dari Tuhan.
Suara Tuhan melalui bisikan itu didengar oleh orang yang bernubuat
sendiri, tidak untuk orang lain, walaupun ada temannya yang berdoa
bersamanya. Tetapi cara inipun ditiru oleh iblis, oleh karena itu harus
berhati-hati mendengar bisikan iblis. Cara untuk menguji Nubuatan
bisikan tersebut, sama dengan menguji nubuatan lain tersebut diatas, yakni memanggil nama dari Tuhan Yesus Kristus, sambung dengan “Darah Tuhan Yesus Kristus berkuasa” dan sambung lagi kata-kata asing (karunia lidah), 2 kali atau 3 kali. Kalau masih suara itu masih terdengar terus itu dari Tuhan, dan perhatikan segala kalimat dan kata-kata
yang didengar, karena semuanya mempunyai hubungan dengan firman Allah.
Kalau dengan teliti kita mempergunakan karunia Nubuatan seperti ini,
itu tidak akan meleset, pasti Nubuatan itu akan terjadi. Karunia Nubuatan seperti ini tidak akan salah, asalkan dipakai menurut petunjuk Firman Allah. Jadi karunia ini tidak melihat penglihatan tetapi mendengar bisikan langsung dari Tuhan.
4. Karunia Nubuatan langsung dari Tuhan
Karunia Nubuatan ini adalah karunia yang luar biasa, karena akan berhadapan langsung dengan Tuhan Yesus. Caranya pada waktu masuk dalam doa dan penyembahan, kita melihat penglihatan dimana Tuhan turun dengan kemuliaan yang besar, ditengah-tengah perhimpunan. Kemudian Tuhan datang dan berhadapan dengan seseorang yang beroleh karunia Nubuatan ini. Tuhan kemudian memberikan pesan dan orang yang bernubuat menyampaikan pesan langsung kepada sidang jemaat.
Nubuatan
ini adalah Nubuatan yang paling sempurna, karena penerimanya hanya
menyampaikan apa yang disampaikan Tuhan kepadanya. Karunia Nubuatan ini
sering kali juga mendapat
gangguan dari iblis, tetapi tak perlu takut, asal kita waspada. Tetapi
sebelumnya kita menerima karunia Nubuatan seperti ini, harus minta tanda
dari Tuhan, apakah yang berhadapan dengan kita itu adalah benar Tuhan Yesus atau iblis yang sedang menyamar.
Harus minta tanda dari Tuhan. Untuk meyakinkan seseorang bahwa penglihatan itu dari Tuhan sendiri, Tuhan akan menunjukkan tangan yang berlubang paku. Seringkali kita melihat tangan dan kaki Tuhan mengalir darahNya. Kalau tanda ini tidak ada
usir dia dengan memanggil nama dari Tuhan Yesus Kristus, sambung dengan
Darah Tuhan Yesus Kristus yang berkuasa, disertai dengan kata-kata
asing (karunia lidah). Penglihatan itu akan hilang, kemudian jika Tuhan menghendaki, Tuhan akan menampakkan tubuhNya yang mistik itu. Contoh perhatikan Yahya 20:24-29.
Ayat 27 Lalu Iapun bersabda kepada Thomas : Ulurkanlah jarimu, lihatlah tanganku, dan ulurkanlah tanganmu serta letakkanlah diirusukKu, dan jangan syak melainkan yakinlah.
Peristiwa ini terjadi untuk meyakinkan Thomas tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Jadi untuk meyakinkan kita apabila melihat dari penglihatan Tuhan Yesus, kita minta tanda seperti Thomas.
Mengapa demikian ? Karena biasanya iblis suka meniru, dan datang mengambil wujud Tuhan Yesus. Oleh karena itu kita harus minta tanda dari Tuhan. Dan tanda yang tidak dapat ditiru oleh iblis adalah lubang paku di tangan, dan luka kena tusuk di rusuk dan tanda paku di kaki Tuhan.
Iblis suka meniru dan menipu, perhatikan raja Saul yang ditipu oleh iblis melalui perempuan Endor. Seorang perempuan petenung yang memanggil roh Nabi Samuil untuk berbicara dengan Raja Saul. Waktu itu raja Saul telah ditinggalkan Tuhan dan dipecat oleh Tuhan. Apa
yang disampaikan oleh iblis melalui wujud nabi Samuel itu adalah
perkara yang sudah terjadi sebab Saul sudah melanggar Firman Tuhan.
Perhatikan Firman Tuhan dalam Ulangan 18:9-12.
18:9
Maka apabila kamu sudah masuk ke dalam negeri yang akan dikaruniakan
Tuhan, Allahmu, kepadamu, jangan kamu belajar berbuat seperti perbuatan
kebencian bangsa-bangsa itu.
18:10
Jangan di antara kamu didapati akan seorang juapun yang menyuruh
anaknya laki-laki atau perempuan menerusi api, atau yang bertenung atau
orang hobatan atau yang melihat dalam nujum atau orang sulapan,
18:11
atau juru mantera yang membaca manteranya, atau yang bertanyakan hantu
syaitan, atau yang tahu ilmu ramal, atau yang bertanyakan orang mati.
18:12
Karena segala orang yang berbuat perkara yang demikian, yaitu kebencian
kepada Tuhan, dan sebab perbuatan kebencian yang demikian dihalaukan
Tuhan, Allahmu, akan mereka itu di hadapanmu dari dalam miliknya.
Memperhatikan pengalaman Raja
Saul, setan atau iblis memberikan penglihatan yang seperti Nabi Samuil,
dan jika tidak berhati-hati dan mempelajari dengan saksama seakan-akan
penglihatan ini benar. Seolah-olah Nabi Samuil yang berbicara kepada Raja Saul, tetapi ternyata bukan. Karena Tuhan melarang perbuatan seperti ini, perhatikan Ulangan 18 : 9-12. Memang iblis juga tahu rahasia Allah, oleh karena itu persoalan Raja Saul yang telah ditolak Tuhan, iblis juga tahu, Yehezkiel 28:3-6. Jadi melalui cara ini iblis menipu Raja Saul dan menampakkan wajahnya menyerupai Nabi Samuil tetapi ini adalah tiruan. Kata-katanya pun benar terjadi, karena setelah kejadian Raja Saul mengalami kematian, dan jatuh ditangan orang Filistin, 1 Semuil 31.
Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama dalam bernubuat seringkali melihat penglihatan dahulu dan bercakap-cakap dengan Tuhan berhadapan muka, kemudian disuratkannya Firman perjanjian itu, baru disampaikannya kepada umat.
Jadi Nubuatan melalui penglihatan adalah dimana Tuhan datang kemudian berhadapan muka dengan muka dengan kita yang beroleh karunia Nubuatan, dan kita berkata-kata menyampaikan perkataan Tuhan sesuai dengan yang disampaikan oleh Tuhan.
Apabila
seorang hamba Tuhan sampai mendapat karunia Nubuatan seperti ini, jika
dia hidup dalam kesucian, kerendahan, rajin membaca Firman dan suka berdoa dan berpuasa, akhirnya dia akan mendapat karunia Nubuatan Mengajar. Dan apabila dia setia dan bertarung terus, ditambah lagi dengan Jawatan yang karuniakan kepadanya, akhirnya akan mendapat Wahyu Pengajaran, seperti pengalaman Rasul Paulus yang dituliskan dalam Galatia 1:11-12 dan Epesus 3: 3-4. Hal ini akan dijelaskan secara khusus tersendiri.
Fungsi Karunia Nubuatan dalam Sidang adalah :
a. Meneguhkan Iman.
b. Menghiburkan.
c. Menasehati, 1 Korintus 14:3-4.
Karunia Nubuatan ini membawa kekuatan kepada sidang jemaat, bukan untuk melemahkan. Itu sebabnya Rasul Paulus menyuratkan dalam 1 Korintus 14:12
: Demikianlah juga kamu, sedang kamu mengusahakan dirimu akan beroleh
karunia rohani, carilah supaya kamu berkelimpahan di dalam hal
meneguhkan iman sidang jemaat.
Sebab itu apabila muncul nubuatan yang mengakibatkan sidang Jemaat tercerai berai, maka nubuatan itu harus diteliti, jangan sampai nubuatan itu berasal dari Iblis, yang kedengaran seperti dari Tuhan. Ini
hanya dapat diketahui kalau hamba Tuhan yang jadi Gembala dalam sidang
itu memiliki Karunia Membedakan Segala Roh. Kalau Nubuatan emosi dapat
diketahui karena Nubuatannya itu seringkali keluar jauh dari petunjuk
Allah.
Tetapi adakalanya Nubuatan itu benar dari Tuhan berisi teguran atau nasehat kepada seseorang seakan-akan menempelak dia. Tetapi
karena merasa masul ditegur didepan umum akhirnya dia menentang
nubuatan dari Tuhan tersebut. Seringkali menentang karena dia sendiri
tidak memperoleh Anugerah dari Tuhan sehingga timbul akar pahit,
perhatikan Ibrani 12:15. Karena timbul akar pahit akhirnya mengadakan kesusahan sehingga mencemarkan banyak orang.
Ada
pula orang yang suka masuk berhimpun bersama-sama dengan orang yang
berkarunia, karena ingin mendengar suara Nubuatan. Tetapi sayang karena
tidak tahan dengan pengajaran yang benar akhirnya berbuat
perkara-perkara yang tidak diinginkan. Perhatikan Firman Tuhan dalam 1 Timotius 4:2-4.
Adapun Karunia Nubuatan itu sangat penting dalam Sidang Jemaat Tuhan, karena karunia Nubuatan adalah salah satu karunia yang turut mengambil bagian dalam penyempurnaan Gereja Tuhan. Karunia Nubuatan juga sebagai perwujudan kehadiran Tuhan didalam perhimpunan, perhatikan 1 Korintus 14:24-25.
Karunia Nubuatan ini akan berakhir apabila kita sudah disempurnakan berdasarkan 1 Tesalonika 5:23-24, maka Nubuatan ini akan berhenti karena yang sempurna sudah datang, 1 Korintus 13:8-12. Dimana Gereja Tuhan sudah berhadapan langsung dengan Mempelai Laki-Laki yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Sekarang kita masih dalam masa proses penyempurnaan menuju pada pernikahan dengan Tuhan Yesus Kristus, maka suara Nubuatan dalam Roh memegang peranan penting sekali, karena disamping membawa pesan-pesan Ilahi juga sebagai Pernapasan Tubuh Penganten.
Ada dua cara dalam penyampaian Nubuatan :
1. Nubuatan seorang Nabi, tatkala ia berdoa dan menyembah Tuhan dalam Roh dan Kebenaran, Tuhan menyampaikan sesuatu kepadanya dan perlu disampaikan kepada seseorang atau dalam Sidang. Setelah menerima pesan dari Tuhan, kemudian disampaikannnya pesan Nubuatan itu kepada orang yang bersangkutan. Dalam hal ini sudah tidak lagi berdoa bersama-sama dan pesan itu disampaikannya khusus kepada yang bersangkutan. Salah
satu cara penyampaiannya. Inilah Sabda dari Rohulkudus...........
dst.nya. Ini tidak lagi memakai kepala seperti Nubuatan yang muncul
ditengah-tengah perhimpunan. Berbagai cara Tuhan menyampaikan pesan kepadanya, ada yang dibisikkan, ada melalui penglihatan, ada juga melalui ilham roh, ada juga melalui mimpi atau khayal.
2. Nubuatan yang muncul ditengah-tengah sidang, baik melalui hamba-hamba Tuhan baik anak-anak Tuhan, Tuhan lansung berbicara memakai mulut orang yang telah beroleh karunia Nubuatan didalam doa dan penyembahan.
Nubuatan Sisipan Iblis
Kemudian
kita akan bahas suara Nubuatan yang tadi-tadinya benar dari Allah
datangnya murni, tetapi kemudian iblis dengan begitu licik, menyusup dan menyisipkan Nubuatannya.
Contoh
adalah sebagai berikut : Waktu masuk dalam penyembahan sesudah
pemberitaan Firman Allah, maka muncullah suara Nubuatan melalui
seseorang hamba Tuhan yang bunyinya sebagai berikut : Akulah Gembala yang baik............, kami mendengar suara Nubuatan dengan seksama, sehingga menyentuh hati kami,
tetapi tiba-tiba kedengaran suara Nubuatan yang meragukan yang bunyinya
sebagai berikut : Hai hambaku Aku akan melantik seorang penghulu dan
dua orang malaikat dan seterusnya........,
Kami kemudian bertindak, dan bertanya dimanakah tersurat dalam Alkitab bahwa ada pelantikan seorang penghulu dan dua orang Malaikat. Ternyata hal itu tidak ada dalam Firman Tuhan,
oleh karena itu dalam nama Tuhan Yesus Kristus, hai iblis yang coba
menyusup dalam Nubuatan ini, kami perintahkan keluar, dan kami meminta
orang yang bernubuat mengakhiri nubuatannya.
Dalam hal ini kita harus mempergunakan Karunia Membedakan Segala Roh dan harus penuh dengan Firman Allah. Memperhatikan
Nubuatan tersebut, kata penghulu dalam Alkitab ada, dan juga
Malaekat-Malaekat ada, tetapi pelantikan penghulu dan Malaekat-Malaekat
tidak ada, hanya ada pelantikan Hamba-Hamba Tuhan. Begitu licik iblis
hendak menipu, tetapi karena kita menguasai Firman Allah kita dapat mengetahui siasat iblis.
Dalam
Pelajaran Kaki Dian (Pelita Emas) selain kita dipenuhi dengan
Karunia-Karunia Roh Kudus juga penuh dengan Firman Tuhan (66 Kitab dalam
Alkitab). Sehinnga apabila ada Nubuatan yang bukan dari Tuhan muncul
dan bertentangan dengan Firman Tuhan kita dapat segera mengetahui.
Disamping menggunakan Karunia Membedakan Segala Roh.
Itu sebabnya seseorang Gembala Sidang yang memimpin sidang jemaat yang Kaki Diannya menyala dan karunia-karunia Rohulkudus bekerja dengan aktif, maka dia harus mengerti jalannya pekerjaan Rohulkudus dan karunia-karunia Rohulkudus itu.
Karunia Roh Kudus dan Nubuatan itu datangnuya dari atas, dari Bapa, seperti yang dimaksud dengan Firman Tuhan dalam Yakub 1:17 : Setiap
pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari
atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan
atau bayangan karena pertukaran.
Tetapi iblis diberi kesempatan untuk menghalanginya, supaya hamba Tuhan (Gembala Sidang / Malaekat Sidang) berhati-hati, waspada dan selalu mempergunakan Karunia Membedakan Segala Roh. Iblis
mengetahui Firman Allah tetapi terbatas, oleh karena itu apabila
menyusup dalam sidang dimana karunia-karunia Rohulkudus bekerja, jika
tidak waspada maka kita akan tertipu. Caranya selalu mau mencuri Firman Allah. Jadi Nubuatan itu seakan-akan dari Tuhan datangnya, karena iblis juga memakai firman Allah, perhatikan Matius 4:1-11.
Tuhan Yesus menang
karena Tuhan Yesus penuh Firman, dan Tuhan Yesus tahu iblis hendak
menipu Dia, dengan menyusupkan Nubuatan melalui Firman Allah juga, yang
sakan-akan kedengaran dari Allah datangnya tetapi bukan.
Nubuatan Emosi
Sekarang kita masuk pada pembahasan Nubuatan Emosi, yang biasa disebutkan Nubuatan daging, bukan ilham Rohulkudus, tetapi ilham dari hati sendiri, yang dikendalikan oleh pikiran sendiri.
Nubuatan Emosi ini muncul dalam 2 bagian :
1. Orang yang sudah lahir baru dari air dan roh dan sudah memiliki karunia Nubuatan, tetapi muncul Nubuatan Emosi, karena ada beberapa sebab.
· Tidak
ada penyerahan sungguh-sungguh, tetapi karena sudah biasa bernubuat
tanpa penyerahan sungguh-sungguh akhirnya dia bernubuat. Dan kalau tidak waspada memang kedengarannya seperti dari Tuhan, tetapi akhirnya setelah ditimbang bukan dari Tuhan, tetapi dari ilham hatinya atau keluar dari pikirannya.
· Berita itu sudah didengarnya dari orang lain, kemudian waktu penyembahan tiba-tiba dia bernubuat, apa yang tadi didengarnya dikatakannya. Nubuatan seperti ini harus diwaspadai. Ini biasanya melemahkan Sidang Jemaat, dan orang yang bernubuat itu harus dinasehati.
· Bernubuat tanpa kata-kata asing (karunia lidah) adalah Nubuatan Emosi.
· Seringkali
karena ada akar pahit kepada temannya atau hamba Tuhan, lalu dia
bernubuat, sebagaimana isi hatinya atau pikirannya yang berjalan bukan
dari ilham Rohulkudus, tetapi dia mempergunakan kata-kata asing untuk menutup kepalsuannya.
· Seringkali muncul nubuatan yang mengatur acara-acara kebaktian, ternyata acara kebaktian itu bukan ilham Rohulkudus, tetapi susunannya sendiri, bukan susunan dari Tuhan (oleh Rohulkudus). Tetapi
disusun menurut kehendak hatinya dan pikirannya sendiri, dengan
menyampaikan orang-orang yang melayani acara kebaktian itu, dengan
maksud-maksud tertentu. Orang yang dibencinya disingkirkannya dan menampilkan orang yang disenanginya, dan seringkali pribadinya yang ditonjolkan .
· Muncul
Nubuatan yang sudah diatur terlebih dahulu, sudah dihafalnya,
seakan-akan dari Tuhan tetapi tidak, semuanya ini dapat diatasi dengan
mempergunakan Karunia membedakan segala roh, dan pengetahuan firman
Allah.
2. Orang
yang belum lahir baru dan bernubuat dalam zaman Gereja jelas
Nubuatannya adalah Nubuatan Emosi, berlainan dengan zaman Torat dan Nabi
dalam Pejanjian Lama.
Contoh Nubuatan Emosi
1. Seringkali memakai kepala Nubuatan dan kedengarannya sebagai berikut : Akulah Gembala yang baik, hai hamba-hamba Ku dan anak-anaKu..............., kemudian kedengaran hai hambaKu aku minta nikahkan si A dan si gadis B.
Nubuatan ini tidak benar. Alasan mereka ini adalah dijodohkan Allah, dengan memakai firman Allah dala Matius 19:6
: Sehingga mereka itu bukannya lagi dua orang, melainkan sedarah
daging adanya sebab itu, yang telah dijodohkan oleh Allah, janganlah
diceraikan oleh manusia. Dan dengan alasan Kejadian 2:18, 21-25.
Tetapi dalam Alkitab Tuhan memberikan kepada manusia kehendak bebas untuk memilih jodohnya, perhatikan cara Ishak mencari Ribkah, Kejadian 24.
Eleaser berdoa kepada Tuhan, dan minta Tuhan tunjukkan siapakah jodoh
Ishak tuannya. Eleaser minta tanda, akhirnya Tuhan menunjukkan kepadanya
Ribkah, datang sesuai dengan permintaannya. Tuhan tidak akan salah menjodohkan orang, apalagi kalau dia adalah anak-anak Tuhan, sudah tentu Tuhan memperhatikan menurut permintaannya.
Tetapi jangan dinubuatkan, sebab sudah banyak kali terjadi, bahwa perkawinan terjadi antara pria A dan gadis B yang dinubuatkan, tetapi karena keduanya tidak saling mencintai satu sama lain, tetapi karena mendengar suara Nubuatan akhirnya dalam keadaan terpaksa kemudian menikah. Beberapa tahun kemudiaan, mulai terjadi perselisihan dan akhirnya bercerai. Hal ini perlu diperhatikan, oleh hamba-hamba Tuhan yang memimpin Sidang Jemaat dimana Kaki Diannya sedang menyala.
2. Seringkali
Nubuatan tidak memakai kepala, terus kedengaran Hai hamba-hambaKu dan
anak-anakKu, Aku ada ditengah-tenga kamu ............ , ini harus
diperhatikan, bahwa setiap Nubuatan yang diilhamkan oleh Rohulkudus,
berdasarkan karunia-karunia Roh harus memakai kepala Nubuatan dengan memakai nama samaran Tuhan Yesus, contoh
Akulah Gembala yang baik, Akulah pokok anggur yang benar, Akulah alif
dan ya, dan seterusnya, supaya kita dapat mengetahui siapakah yang
bersabda itu dari Tuhan kah, atau dari Emosi kah, atau dari iblis.
Kalau dari Tuhan, kita sangat bersyukur, tetapi kalau itu bukan dari Tuhan apa yang akan terjadi pasti kita akan tertipu dan akan dipelonco oleh iblis. Atau ada yang bernubuat emosi.
Tetapi semuanya dapat diatasi apabila hamba Tuhan yang memimpin Sidang tersebut Memiliki Karunia Membedakan Segala Roh dan penuh dengan Firman Tuhan.
3. Seringkali juga kita mendengar Nubuatan seperti ini : Akulah pokok anggur yang benar dan seterusnya ........, tiba-tiba muncul Nubuatan sebagai berikut : Hai hamba-hambaku sampaikan ini kepada si C : Jualkanlah hartaku, kebun atau pabrik dan sebagainya, dan serahkan itu kepada hambaku.
Memang dalam Alkitab tentang berkorban itu ada, korban perpuluhan, korban sukarela, bahkan dalam Gereja pertama segala harta menjadi milik bersama. Tetapi semuanya itu diserahkan dengan kerelaan hati, bukan karena dipaksa atau dinubuatkan. Perhatikan teguran Rasul Petrus atas korban Ananias dan Safira dalam Kisah 5 : 1-11, perhatikan ayat 4 : “Selama
tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah
dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau
merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia,
tetapi mendustai Allah."
Jadi Nubuatan yang tidak berdasarkan Firman Allah atau tidak mempunyai hubungan dengan Firman Allah, harus waspada. Meskipun ada hubungan dengan Firman Allah sekalipun seperti contoh diatas ini, itupun tetap harus diteliti.
Sebab dalam pengalaman bahwa ada orang-orang yang percaya kepada suara Nubuatan tetapi sudah terlalu fanatik, sehingga Nubuatan dari Tuhan atau Emosi atau sisipan iblis, diterima semua tanpa berpikir da tanpa menimbang apakah itu dari Tuhan atau tidak.
Itu sebabnya Rasul Paulus memberi nasehat kepada sidang jemaat Korintus, supaya memperhatikan baik-baik setiap Nubuatan dalam Roh apakah itu dari Allah datangnya atau bukan, perhatikan 1 Korintus 14:29 : Dan biarlah dua atau tiga orang yang bernubuat itu berkata-kata, dan yang lain-lain itu menimbangkan kata-katanya.
Iblis tahu persis bagaimana memperbodoh hamba Tuhan atau anak-anak Tuhan yang rindu mendengar suara Nubuatan, atau bernubuat tetapi tidak mengerti rahasia pekerjaan Rohulkudus, terutama dalam mempergunakan karunia-karunia Rohulkudus.
4. Adapula Nubuatan : Akulah pokok anggur yang benar .... dan seterusnya, akhirnya muncul, Nubuatan sebagai berikut :
Demi kepentingan pembangunan rumahku, tempat kamu berhimpun dan beribadat kepadaKu, Aku minta supaya si A, di dompetmu ada uang Rp. 2.000.000. Yang Rp. 1.500.000 serahkan kepada hambaKu untuk membangun rumahku.
Memang Nubuatannya tepat bahwa uang yang ada padanya benar berjumlah Rp. 2.000.000, sehingga
orang yang mempunyai uang tersebut menjadi yakin akan Nubuatan
tersebut. Sehingga tanpa berfikir panjang langsung menyerahkan uangnya
tersebut. Bagaimana orang yang bernubuat dapat mengetahui jumlah uang tersebut ? Memang ini dapat terjadi, tetapi harus ingat :
a. Apakah itu benar dari ilham Rohulkudus ?.
b. Kita mengetahui bahwa iblis tahu segala rahasia juga seperti apa yang dimaksud dalam Yehezkiel 28:1-18 perhatikan ayat 3 : Bahwasanya berbudi juga engkau terlebih daripada Daniel, satupun rahasia tiada yang terlindung daripadamu.
Iblis juga dapat mengetahui berapa banyak uang yang ada padamu.
c. Atau yang bernubuat itu sudah melihat terlebih dahulu uang itu berapa banyak.
Nubuatan ini harus ditolak, sebab ini merupakan penipuan atau permainan iblis.
Karena ini tidak ada dalam Alkitab. Perhatikan Kisah 8:14-20, bahwa Rohulkudus tidak dapat dibeli dengan uang, begitu juga karunia Rohulkudus, Nubuatan tidak berbicara tentang uang.
Apabila kita mendengar Nubuatan : Hai hambaKu layanilah Aku dan lakukan pekerjaanKu dengan sungguh-sungguh ini berarti melayani Sidang Jemaat sesuai dengan jawatan yang Tuhan anugerahkan. Melayani dalam hal rohani, mengikuti cara Tuhan Yesus, berdasarkan Mazmur 23 dan Yahya 10, dan melaksanakan perintah Tuhan dalam Matius 28:19-20 dan Markus 16:15-20 dan Yahya 21:15-17, Yahya 4:31-38.
Dan Sidang Jemaat melayani hamba-hamba Tuhan dengan memberikan korban berdasarkan 1 Korintus 9:13-14, 2 Korintus 9:5-8. Tetapi korban jangan dipaksa atau dinubuatan, tetapi dengan ketentuan menurut Firman Allah. Baik
berdasarkan perpuluhan, baik dengan sukarela terserah kepada setiap
pribadi anak-anak Tuhan serta hamba-hamba Tuhan, yang membawakan korban. Semuanya untuk kepentingan pelayan dan perkembangan pekerjaan Tuhan. Karena korban-korban ini adalah milik Allah perhatikan Malaeki 3:8-12 dan bandingkan ini dengan Nehemia 13:10-13.
Nubuatan
Emosi seringkali hampir sama juga dengan Nubuatan dari ilham Roh
(Tuhan) tetapi seringkali tidak ada hubungan lagi dengan firman Allah. Itu sebabnya kita harus selalu memperhatikan firman Tuhan dalam Yahya 14:26, dan 16:7-13, dan hubungkan dengan 1 Korintus 14:2-3.
Nubuatan Emosi akhirnya menuju kepada Nubuatan yang dikendalikan oleh roh iblis, dimana keduanya dapat bekerja sama untuk menghancurkan rencana Allah. Sebab itu Rohulkudus mengaruniakan kepada Gereja Tuhan 9 karunia Rohulkudus salah
satunya adalah Karunia Membedakan Segala Roh untuk mengawasi jalannya
karunia-karunia ini ditambah kita harus penuh dengan Firman Tuhan.
Sehingga kita tidak mudah dipermainkan oleh iblis, karena kita tahu mana
Nubuatan dari Tuhan, Nubuatan Emosi dan nubuatan dari iblis.
Dalam
menghadapi atau menangani Nubuatan Emosi ini kita harus penuh dengan
kebijaksanaan, karena kita tidak boleh memadamkan Roh Tuhan, perhatikan
dalam 1 Tesalonika 5:19-21.
Kita menerima apa datang dari Tuhan dan menolak yang bukan dari Tuhan.
Kita sampaikan dengan kebijaksanaan sambil terus memberikan nasehat
kepada oknum yang bernubuat tersebut. Supaya lebih berhati-hati dan
penuh penyerahan kepada Tuhan. Ada saling pengertian antara Hamba Tuhan
dan oknum tersebut sambil terus dibina dan diarahkan sehingga akhirnya
Nubuatannya menjadi sempurna.
Kita diberikan Tuhan hak untuk menguji segala roh, apakah Roh itu datangnya dari Tuhan atau dari roh iblis atau roh emosi. Perhatikan firman Tuhan dalam 1 Yahya 4:1-6. Ingat bahwa segala anugrah yang baik dan tiap karunia yang sempurna itu dari atas, turun dari pada Bapa, perhatikan Yakub 1:17.
Jadi
segala anugrah yang baik dan karunia yang sempurna datang dari Bapa,
ini menunjuk bahwa kalau datangnya dari Bapa, tidak akan salah karena
sempurna. Tetapi iblis diberi hak untuk menghalangi dan roh kitapun sering kali juga menjadi penghalang. Supaya kita selalu waspada dan bersungguh-sungguh mempergunakan segala karunia, yang telah dianugerahkan Tuhan.
Hal-hal yang menyebabkan muncul Nubuatan Emosi adalah :
1. Belum di Baptis dengan Rohulkudus, mereka meniru Nabi-Nabi dalam Perjanjian Lama, bernubuat tanpa berbahasa Roh (karunia lidah). Pada waktu itu Nabi-Nabi dilantik dan Roh Tuhan ada diatas mereka.
Merekapun bernubuat tidak didahului dengan kata-kata lidah asing (bahasa Roh) karena belum masuk pada Zaman Rohulkudus.
Jadi Nubuatan yang tidak disertai dengan kata-kata lidah asing (karunia lidah) adalah Nubuat emosi ini akan diterangkan dalam pelajaran Mezbah Dupa.
2. Nubuatan yang dihafal, walaupun didahului dengan kata-kata asing (karunia lidah) untuk menutup kepalsuan. Cara untuk menguji, sudah diterangkan yakni kalau dia bernubuat sudah panjang dan hampir akan selesai atau sudah selesai, minta diulangi lagi Nubuatan itu. Maka kalau Nubuatan itu dari Tuhan, Nubuatan kedua yang diulangi akan
tetap sama, tetapi kalau diulangi lagi dan Nubuatan ini tidak sama lagi
dengan yang pertama, maka hentikan saja dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Ini perlu untuk menguji apabila kalau Karunia Membedakan Segala Roh tidak bekerja aktif karena kurangnya pergumulan.
3. Nubuatan yang muncul tanpa penyerahan sungguh-sungguh, dan ditambah lagi tidak suka membaca Firman Allah, bahkan tidak suka berpuasa dan berdoa, hanya nanti waktu berkumpul baru berdoa dan membaca Firman Allah Disini seringkali timbul Nubuatan emosi, atau Nubuatan yang disisipi oleh iblis.
NUBUATAN MENGAJAR
Seorang hamba Tuhan atau sidang jemaat yang telah memperoleh karunia Nubuatan kemudian dipelihara sehingga menjadi dewasa, maka akan meningkat pada Nubuatan mengajar. Dalam mengajar ini, tentu tidak terlepas dari 3 fungsinya, yakni menguatkan dan menasehati dan menghiburkan 1 Korintus 14:3.
Apabila Nubuatan Mengajar muncul dalam perhimpunan akan sangat menguntungkan Gembala Sidang, karena akan dibawa untuk mengetahui banyak rahasia firman Tuhan yang belum dimengerti. Roh
Kudus melalui karunia Nubuatan Mengajar ini akan mengungkapkan
rahasia-rahasai Firman Tuhan untuk kepentingan pelayanan dan sidang
jemaat yang dilayaninya. Sehingga Gembala Sidang dapat membawa
domba-domba pada rumput yang hijau dan air yang tenang.
Yang
dimaksud Nubuatan Mengajar adalah sebagai berikut : Dalam kebaktian
atau persekutuan doa pada waktu masuk dalam doa dan penyembahan, Roh
Kudus memakai seorang hamba Tuhan atau anak Tuhan untuk bernubuat.
Kemudian terdengar pesan Tuhan .... demi kepentingan pelayanan maka Aku
akan mengajar kamu. Aku akan mengungkapkan satu pelajaran penting
Tentang Kasih” dalam Yahya 3:16, ......
Kemudian Tuhan mengungkapkan rahasia Yahya 3:16 ini melalui karunia Nubuatan
Karunia Nubuatan mengajar, adalah sebagai berikut :
Adalah
pemberitaan firman Allah, baik dalam kebaktian atau persekutuan doa,
dimana rohsuci memakai seseorang hamba Tuhan atau seorang anak Tuhan,
yang bernubuat dan kemudian kedengaran.............. demi kepentingan
pelayan, maka Aku akan memberikan pengajaran kepada kamu. Aku akan mengungkapkan tentang satu pelajaran yang penting yakni " Tentang Kasih " dalam Yahya 3:16 .......... rahasia Yahya 3:16 ini diungkapkan melalui karunia Nubuatan.
Apabila
muncul pelajaran melalui Nubuatan yang disebut Karunia Nubuatan
Mengajar, baiklah kita cepat-cepat mengambil tape recorder dan
merekamnya supaya tidak hilang begitu saja. Setelah kita rekam kemudian kita putar kembali sambil memperhatikan pelajaran melalui karunia Nubuatan ini dan kita timbang apakah ini dari Tuhan atau bukan. Karena segala sesuatu harus diuji, apakah itu datang dari Tuhan atau bukan. Hamba Tuhan atau Gembala sidang harus terus mengawasi pelajaran melalui Nubuatan ini sampai selesai dan semua pelajaran ini perlu direkam dan kalau dapat dibukukan untuk kepentingan orang lain.
Seorang
yang mendapatkan karunia Nubuatan Mengajar ini akan sangat beruntung
sekali, karena ini sudah termasuk pada Pewahyuan Pengajaran melalui
Karunia Nubuatan. Ini adalah perwujudan dari Galatia 1:11-12, Efesus 3:3-4.
Karunia
Nubuatan mengajar ini, adalah disebut Wahyu Pengajaran tingkat
permulaan menuju kepada pelajaran Wahyu Pengajaran yang lain yang akan dibahas dalam penjelasan Karunia Mimpi, Penglihatan, Khayal dan Wahyu.
Karunia Nubuatan dapat dipelihara, sehingga membawa berkat bagi sidang dan juga bagi umum dengan cara :
1. Hidup dalam kesucian
2. Hidup dalam kerendahan
3. Rajin membaca Firman Allah, 66 Kitab harus dibaca berulangkali
4. Hidup dalam doa dan puasa yang teratur
5. Penuh dengan penyerahan kepada Tuhan.
Hal ini akan diketemukan rahasianya dalam pengungkapan Wahyu 10.
Apabila seorang hamba Tuhan telah sampai pada Nubuatan mengajar, maka dia akan di bawa pada pelajaran pewahyuan, dimana akan diungkapkan rahasia-rahasia besar dalam Alkitab dengan 2 cara :
1. Pewahyuan
pengajaran dibumi, adalah pelajaran yang tidak mengandung rahasia yang
begitu penting, dimana Tuhan turun dari Sorga, dengan tubuh yang mistik
dan kemudian berhadapan dengan seorang hamba Tuhan, kemudian Tuhan
mengajar kepadanya sesuatu pelajaran yang penting, umpamanya Yahya 3:1-2.
2. Pewahyuan
diatas, dimana seorang hamba Tuhan yang dipanggil khusus, waktu berdoa
dan menyembah sesudah pemberitaan firman Allah, maka dia jatuh kedepan
lalu nampak penglihatan, seperti Rasul Yahya dalam Wahyu 1:17, kemudian dia melihat penglihatan, dan rohnya diangkat ke Sorga, perhatikan Wahyu 4:1-2. Dia melihat Arasy, dan disinilah Tuhan mengungkapkan kepadanya pengajaran dan perkara-perkara yang akan datang.
Nubuatan dari Iblis
Telah
diterangkan tentang Nubuatan berasal dari Tuhan, kemudian telah
diterangkan Nubuatan emosi (Roh Manusia) dan sekarang kita akan masuk
dalam Nubuatan dari iblis.
Nubuatan dari iblis ini kita mengambil contoh Nubuatan iblis ditaman Eden dalam Kejadian 3. Dimana terjadi kontra Nubuatan antara Hawa dengan iblis yang memakai ular untuk menggoda Hawa. Dalam Kejadian 2:9-18 saat keluarnya perintah dan larangan Tuhan itu Adam masih sendiri. Kemudian dalam Kejadian 2:18-25 barulah Hawa ciptakan Allah dari tuluang rusuk Adam.
Jadi
Adam yang menerima perintah dan larangan itu secara langsung dari
Tuhan. Sementara Hawa menerima dari penyampaian Adam. Perintah ini
berlaku juga dari Hawa karena Hawa dijadikan dari tulang rusuk Adam.
(Ada hubungan dengan lahirnya Gereja Tuhan).
Apa sebabnya Hawa mudah tergoda ? Karena :
1. Hawa meragukan firman Allah yang telah disampaikan Adam kepadanya karena dia tidak diterimanya langsung dari Tuhan.
Hal ini perlu diperhatikan, karena seringkali kitapun demikian adanya,
walaupun itu benar dari suara Allah, tetapi karena tidak didengar
sendiri kurang yakin. Sama dengan Rasul Thomas, dalam Yahya 20:25-29.
Kita harus belajar dari peristiwa ini, supaya apabila ada pelajaran atau kenyataan yang benar kita harus percaya. Ada pula orang yang sudah melihat dan mengalami tetapi karena diliputi kebimbangan akhirnya dia gugur.
2. Hawa tiada dengar-dengaran kepada suaminya, itu sebabnya keluar firman dalam Epesus 5:22-24, Kolose 3:18 dan Petrus 3:1.
3. Suka meninggalkan suami, berjalan sendirian. Orang yang sudah menikah dan suka berjalan sendirian sangat berbahaya, akan mudah tergoda ditengah perjalanan. Sedangkan dalam bersaksi dan melayani
pekerjaan Tuhan, Tuhan tidak suka berjalan sendirian tetapi berkawan
sekurang-kurangnya berdua, perhatikan firman Tuhan dalam Markus 6:7-13, Lukas 6:1-3, Kisah 3:1-11, 13:1-4.
Akibat
daripada perbuatan Hawa, Adampun jatuh akhirnya dikeluarkan dari tanah
Edem, hilang persekutuan dengan Tuhan. Dalam kontra Nubuatan ini, Hawa
akhirnya tergoda karena mendengar suara iblis perhatikan Kejadian 3:1-6.
Demikian juga menjadi pelajaran bagi Gereja Tuhan Akhir Zaman. supaya jangan muda tertipu dengan Nubuatan dari iblis, yang juga memakai firman Allah.
Hal ini nampak juga dalam kontra Nubuatan antara Tuhan dan iblis dalam Matius 4:1-11.
Dengan mempergunakan Firman Allah, iblis mencobai Tuhan Yesus dalam 3 perkara :
1. Keinginan Tubuh, Matius 4:3.
2. Hidup dengan jemawa (kesombongan), Matius 4:
3. Keinginan Mata,
Dalam pertarungan Nubuatan ini, Tuhan Yesus menang, sehingga iblis mundur. Kemenangan Tuhan ini karena Tuhan penuh Firman Allah, bahkan Tuhan Yesus adalah firman perhatikan Yahya 1:1.
Di taman Eden Adam dan Hawa jatuh, dan iblis menang dalam 3 perkara :
1. Keinginan tubuh.
2. Keinginan mata.
3. Hidup jemawa, Kejadian 3
Tuhan Yesus juga digoda dalam tiga perkara diatas, Matius 4:1-11. Begitu juga Gereja Tuhan diperhadapkan dengan tiga perkara tersebut, perhatikan dalam 1 Yahya 2:16-17 :
2:16
Karena segala yang ada di dalam dunia, yang keinginan tubuh dan
keinginan mata, dan hidup dengan jemawa itu bukannya daripada Bapa,
melainkan daripada dunia.
2:17 Maka dunia ini lenyap, demikian juga keinginan duniawi; tetapi orang yang melakukan kehendak Allah kekal selama-lamanya.
Kami
memberikan contoh ini karena dalam nubuatan iblis sering kali
menyisipkan nubuatan yang diambil dari Firman Allah yang diputar
balikkan, sehingga seolah-olah datang dari Tuhan.
Terutama Nubuatan melalui ilham roh, dimana kalau tidak ada penyerahan sungguh-sungguh dan tidak suka membaca Firman Allah, ini sangat berbahaya. Apalagi
kalau Hamba Tuhan atau Gembala Sidang tidak memiliki Karunia Membedakan
Segala Roh dan tidak mengerti pekerjaan Roh Kudus. Akibatnya Nubuatan
yang awalnya murni datangnya dari Tuhan, tetapi karena kurang waspada
akhirnya sudah disisipi oleh nubuatan iblis akibatnya sidang jemaat
menjadi hancur.
Seperti sudah kita ketahui Nubuatan iblis ini sering mencuri Firman Allah, seperti yang kita lihat dalam Matius 4:1-11. Itu sebabnya Nubuatan iblis ini, sangat sukar diawasi dan ditimbang karena dia memakai Firman Allah. Dengan cara menipu dan memutarbalikkan Firman Allah seperti dalam Kejadian 3:1 : Barangkali firman Allah begini: Jangan kamu makan buah-buah segala pohon yang dalam taman ini?
Kita
perhatikan ada perkataan “barangkali”. Hawa memberikan jawaban dalam
ayat 2-3 dengan benar karena dia tahu akan perintah dan larangan
tersebut. Tetapi iblis mencari jalan, lalu ular bernubuat pula kepada perempuan itu dengan memutar balikkan Firman Allah dalam ayat 4-5,
tidak mati apabila makan buah pengetahuan baik dan jahat, tetapi akan
celiklah matamu dan engkau jadi seperti Allah, sebab engkau mengetahui
baik dan jahat.
Disinilah Hawa tertipu menganggap Allah melarang mereka makan buah pengetahuan baik dan jahat karena mereka akan menjadi seperti Allah, dan mengetahu baik dan jahat.
Nubuatan
ular ini meyakinkan Hawa sehingga jatuh dalam dosa diikuti oleh Adam
suaminya. Sehingga kemuliaan Allah meninggalkan mereka. Adam dan Hawa setelah berbuat dosa hukumannya keluar dari Firdaus dan Adam akan berpeluh bekerja keras dan Hawa melahirkan anak dengan susah payah.
Disini kita perlu memperhatikan tentang ular bernubuat.
Di taman Eden ini, iblis memakai ular untuk bernubuat menggoda Hawa. Hal
ini perlu menjadi perhatian bagi hamba Tuhan dan anak-anak Tuhan Akhir
Zaman. Ular adalah binatang yang paling cerdik, perhatikan Kejadian 3:1 : Sebermula
maka ular itu terlebih cerdik daripada segala binatang diatas bumi yang
telah dijadikan oleh Tuhan Allah. Maka kata ular kepada perempuan
itu, barangkali firman Allah begini : Jangan kamu makan buah-buah
segala pohon yang dalam taman ini.
Demikian
juga iblis dapat mempergunakan para cendikiawan, orang-orang terpelajar
untuk bernubuat, yaitu dengan cara menyampaikan firman Tuhan atau
bernubuat dalam Roh (Karunia Nubuatan). Dan biasa kalau orang-orang
terpelajar yang memiliki titel Sarjana (berpendidikan tinggi) akan
disegani dihadapan orang atau sidang jemaat.
Oleh
karena itu apabila seorang cendikiawan dilantik Tuhan atau beroleh
Karunia Nubuatan dari Tuhan harus berhati-hati jangan sampai bernubuat
palsu atau Nubuatan yang dikendalikan oleh iblis yang akibatnya menyesatkan sidang jemaat, perhatikan Firman Tuhan dalam Amsal 30:5-6 :
30:5 Segala firman Allah itu amat suci adanya, maka Ialah laksana perisai bagi segala orang yang berpaut kepada-Nya.
30:6
Jangan apalah engkau menambahi firman-Nya dengan barang sesuatu,
supaya jangan dihukumkan-Nya engkau dan didapati-Nya akan dikau seorang
pembohong.
Maksud Tuhan dalam ayat adalah apabila kita berkhotbah, mengajar atau bernubuat harus berhati-hati jangan sampai menyampaikan sesuatu yang bukan dari Tuhan datangnya. Segala seuatu yang datangnya dari Allah itu sempurna adanya, perhatikan Yakub 1:17 dan 1 Petrus 1:19-21.
Sebab kalau kita salah dalam mengajar dan bernubuat sudah keluar dari kebenaran firman Allah maka kita akan disebut “pembohong”, dan kita diperalat oleh Raja pembohong yaitu iblis perhatikan Yahya 8:44.
Nasehat Tuhan dalam Matius 15:8-14 adalah peringatan bagi mereka yang bernubuat salah atau membawa pengajaran diluar Firman Allah perhatikan ayat 13-14 : “Maka jawab Yesus, kata-Nya, "Sesuatu tanaman, yang tiada ditanam oleh Bapa-Ku yang di surga, ialah akan dicabut.
Biarkanlah
orang itu. Mereka itu pemimpin buta daripada orang yang buta. Jikalau
orang buta memimpin orang buta, niscaya keduanya pun akan jatuh ke dalam
lubang."
Pemimpin yang dimaksud oleh Tuhan Yesus ini, dapat kita lihat dalam nasehat Tuhan Yesus kepada murid-muridnya, dikatakan : Jagalah dirimu dari :
1. Ragi orang Farisi perhatikan firman Tuhan dalam Matius 16:6.
2. Ragi orang Saduki perhatikan Matius 16:6.
3. Ragi bagi orang Herodiani perhatikan Matius 8:15.
Ketiga golongan ini mengajarkan pelajaran tentang hukum-hukum akal manusia, Matius 15:8, dan pelajaran yang bukan dari Bapa, perhatikan ayat 13. Oleh karena itu digelar sebagai pemimpin buta, memimpin orang buta. Yang maksud disini adalah buta rohani, perhatikan Matius 13:11c-17.
Itu sebabnya mereka selalu menentang pekabaran dari Tuhan Yesus yang penuh kuasa. Perhatikan dalam Matius 12:22-37 terutama ayat 24 : Tetapi
serta didengar oleh orang Parisi akan hal itu, berkatalah mereka itu,
"Bahwa orang ini membuangkan setan hanya dengan pertolongan Baalzebul,
penghulu setan itu."
Oleh karena seorang sarjana apabila ia beroleh karunia Nubuatan, harus berhati-hati tetap hidup dalam kerendahan dan penyerahan yang sungguh kepada Tuhan.
Rasul Paulus adalah seorang Sarjana Theologia (Ahli Torat) dan murid yang terpandai dari antara murid-murid lainnya. Dia dipanggil oleh Tuhan dilantik dan ditetapkan sebagai seorang Rasul utama, perhatikan Kisah 9:1-12 Galatia 1:13-17. Sama dengan Rasul Petrus seorang yang sederhana dan tidak terpelajar, Kisah Rasul 4:13 : Tatkala
mereka itu melihat keberanian hati Petrus dan Yahya itu, serta pula
tampak tiada berpelajaran dan orang yang bersahaja, heranlah
sekaliannya; maka baharulah dikenalnya keduanya, bahwa dahulu mereka itu
bersama-sama dengan Yesus.
Pelayan kedua Rasul ini ditetapkan dengan berbagai tanda ajaib dan mujizat dan karunia Rohulkudus, perhatikan Ibrani 2:4.
Tetapi ada perbedaan diantara keduanya :
1. Rasul
Petrus diberi hak menulis 2 suratan yakni 1 Petrus dan 2 Petrus, dan
Injil Markus adalah kerjasama dengan Markus, Petrus memberi banyak
petunjuk oleh karena itu banyak ahli menganggap bahwa Injil Markus itu
adalah Injil Petrus.
2. Rasul Paulus diberi tugas untuk menulis 14 suratan mulai dari Suratan Rum sampai Suratan Ibrani dan memberi petunjuk kepada Lukas yang menulis Injil Lukas, dalam Kisah Rasul, perhatikan Kisah 1:1-4, Kissah 1:1.
Nampak disini bahwa seorang ahli atau sarjana yang dipanggil oleh Tuhan dan ditetapkan melayani pekerjaan Allah diberikan kepercayaan untuk menulis surat lebih dari orang yang kurang terpelajar. Tetapi dalam kuasa sama. Disinilah keagungan Tuhan.
Rasul Petrus memenangkan banyak jiwa, demikian juga dengan Rasul Paulus. Rasul Petrus dipakai Tuhan sebagai Rasul terutama untuk orang Yahudi, dan Rasul Paulus untuk orang-orang kafir, perhatikan firman Tuhan dalam Galatia 1:8-9 :
2:8
(karena Tuhan, yang melakukan kuasa-Nya di dalam Petrus atas jawatan
rasul bagi orang yang bersunat, Ialah juga melakukan kuasanya di dalam
aku kepada orang kafir);
2:9
maka tatkala mereka itu sudah tampak anugerah yang telah dikaruniakan
kepadaku itu, lalu Yakub dan Kefas dan Yahya, yang dibilangkan menjadi
tiang itu pun berjabat tangan dengan aku dan Barnabas sebagai tanda
persekutuan, supaya kami ini pergi kepada orang kafir, tetapi mereka itu
pergi kepada orang yang bersunat itu.
Jadi dalam pembagian tugas pekerjaan Rasuli ini maka :
1. Rasul Petrus, Rasul Yakub dan Rasul Yahya menjadi Rasul untuk orang yang bersunat (Yahudi).
2. Rasul Paulus menjadi Rasul untuk orang yang tidak bersunat atau orang kafir.
Rasul
Petrus adalah seorang Rasul yang tidak berpendidikan teologi tetapi
dipilih Tuhan dilantik dan ditetapkan menjadi Rasul Utama, bahkan
menjadi ketua para Rasul pada Gereja Hujan Awal (Gereja Pertama). Rasul Paulus adalah seorang yang berpendidikan teologi tinggi yang berguru pada Gamaliel yang mahir dengan hukum Torat dan dengan segala syariatnya dan termasuk murid yang terpandai diantara murid-murid Gamaliel, Galatia 1:14.
Nampak
disini seorang Sarjana teologi yang dipanggil, dilantik dan ditetapkan
menjadi Rasul Hujan Awal karena kemahirannya dalam Tuhan, tak dapat
ditipu oleh iblis, karena dia penuh dengan Firman apalagi dia sudah diajar langsung oleh Tuhan perhatikan Galatia 1:11-12.
Pengaruh seorang sarjana (orang yang terpelajar) dalam masyarakat dan dalam sebuah organisasi besar sekali, sebab itu apabila dipanggil oleh Tuhan, kemudian dilantik oleh Tuhan menjadi pelayan Tuhan berdasarkan Efesus 4:11-12, haruslah meneladani kehidupan Rasul Paulus.
Sekali diperingatkan bahwa orang pandai yang dipakai bernubuat
sangat besar pengaruhnya dalam sidang (organisasi), oleh sebab itu
jangan sampai dipakai oleh iblis, seperti ular dipakai iblis menggoda
Hawa, sehingga jatuh. Tetapi
jadilah seperti Rasul Paulus, seorang sarjana yang dipanggil dan
dilantik oleh Tuhan dan ditetapkan untuk membentuk Gereja Penganten pada
Hujan Awal bersama-sama dengan Rasul-Rasul Tuhan yang lain.
Keledai Bernubuat
Dalam Bilangan 22:21-35
Tuhan memakai keledai Nabi Bileam untuk bernubuat (menyampaikan pesan
Tuhan). Nabi Bileam adalah seorang Nabi yang dipakai oleh Tuhan. Pada
waktu itu timbul ketakutan pada Balak bin Zipor karena mendengar bahwa
bangsa Israel sedang menuju tanah Moab. Sehingga mengirim utusan
memanggil Nabi Bileam untuk mengutuki bangsa Israel. Dalam ayat 12 Tuhan
melarang Nabi Bileam pergi, dan melarang mengutuki bangsa Israel,
karena mereka adalah bangsa yang diberkati oleh Tuhan.
Tetapi
karena bujukan Balak bin Zipor yang akan memberikan upah yang besar
bahkan segala kenginginan Nabi Bileam akan diberikan, akhirnya Nabi
Bileam berangkat ke Moab. Tuhan mengijinkan Nabi Bileam berangkat tetapi
dengan perintah jangan mengutuki bangsa Israel.
Didalam
perjalanan inilah Tuhan memakai keledai untuk bernubuat dan
mengingatkan Nabi Bileam. Keledai ini melihat seorang malaekat Tuhan
yang menghadang perjalanan Nabi Bileam.
Melalui peristiwa ini kita bisa mengambil satu pelajaran tentang keledai yang bernubuat. Keledai mempunyai sifat-sifat yang luar biasa yakni :
1. Bodoh, menunjuk kepada hamba-hamba Tuhan anak-anak Tuhan yang bodoh dalam dosa
2. Pendengaran tajam, menunjukkan kepada hamba-hamba Tuhan yang pendengarannya tajam kepada firman Allah
3. Penurut, menunjuk kepada hamba-hamba yang dengar-dengaran kepada Firman Allah
4. Menanggung kuk (beban), menunjuk kepada hamba-hamba Tuhan, anak-anak Tuhan yang berani memikul salib dalam melayani dan mengiringi Tuhan Yesus.
Jadi empat perkara ini harus dimiliki oleh hamba-hamba Tuhans dan anak-anak Tuhan barulah ia dapat ditunggangi (dipakai) oleh Tuhan Yesus Kristus, hubungkan ini dengan Yahya 12:12-19.
CARA ORANG YANG BERNUBUAT DALAM ROH
Apabila
seorang beroleh karunia Nubuatan, maka harus ada kata pembukaan sebagai
pernyataan siapa yang berkata-kata, siapa yang memakai orang tersebut bernubuat. Dengan memakai salah satu nama samaran dari Tuhan Yesus Kristus antara lain :
1. Aku akan ada, yang Aku ada, Keluaran 3:4.
2. Akulah Gembala yang baik, Yahya 10:11.
3. Akulah pokok anggur yang benar, Yahya 15:1.
4. "Aku inilah Alif dan Ya," Yang ada dan Yang sudah sedia ada, dan Yang akan datang kelak, yaitu Yang Mahakuasa, Wahyu 1:8.
5. Dll.
Hal
ini perlu diperhatikan baik-baik, karena penting sekali sebab setiap
kali Nubuatan muncul, baik ilham roh, bisikan, poster atau
langsung Tuhan berbicara, selalu didahului dengan nama samaran dalam
Tuhan Yesus dalam seluruh Alkitab. Sebab ini perlu diperhatikan, karena
iblis juga dapat bernubuat melalui orangnya.
Apabila muncul Nubuatan yang tidak memakai kepala, hanya berkata-kata : Hai anakKu atau hamba-hambaKu, kita harus waspada karena ada dua kemungkinan.
1. Nubuatan itu benar dari Tuhan, tetapi mereka bernubuat seperti kanak-kanak perhatikan 1 Korintus 13:11. Hal ini jangan dipadamkan, biarkan dia terus bernubuat sampai selesai. Dan setelah selesai kebaktian persekutuan doa berikan
nasehat supaya berhati-hati dalam bernubuat dan minta kepada Tuhan
apabila bernubuat memakai kepala nubuatan yaitu salah satu nama samaran
Tuhan Yesus.
2. Nubuatan itu adalah emosi, atau dikendalikan oleh iblis karena tidak memakai kepala Nubuatan. Karena tidak tahu siapa yang menyampaikan pesan.
Oleh
karena itu hamba Tuhan yang memimpin sidang jemaat dimana
karunia-karunia Rohulkudus berjalan dengan baik, harus penuh dengan
Firman dan mengetahui gelar (nama-nama samaran) Tuhan Yesus dalam Alkitab.
Apabila seorang hamba Tuhan tidak mengetahui nama-nama samaran dari
Tuhan dalam seluruh Alkitab, dia dapat ditiru oleh Nubuatan emosi atau
dari iblis.
Itu sebabnya bagi mereka yang telah bernubuat tetapi belum memakai kepala nubuatan, harus diberikan arahan dengan penuh kebijaksanaan dan beri bimbingan dengan selalu memperhatikan 1 Tesalonika 5:19-21.
5:19 Jangan dipadamkan Roh itu;
5:20 dan nubuat pun jangan diringankan.
5:21 Hendaklah segala perkara kamu uji, dan yang baik kamu pegang.
Maksud dari ayat-ayat tersebut diatas ini adalah untuk mengatasi Nubuatan-Nubuatan yang muncul ditengah-tengah sidang jemaat. Kita harus selalu harus waspada. Apabila Nubuatan itu masih kanak-kanak, diberikan nasehat dan bimbingan supaya dapat ditingkatkan sampai bernubuat secara dewasa 1 Korintus 13:11. Dan harus diperhatikan Nubuatan yang tidak memakai kepala ini, karena jika dibiarkan akan sangat berbahaya dikemudian hari. Sebab kalau selalu terdengar : Hai hamba-hambaKu, anak-anakKu, tanpa kepala nubuatan, tentu akan timbul satu pertanyaan siapa yang memakai orang ini bernubuat, dari Tuhan ? atau emosi atau dari iblis ?.
Sedangkan Nubuatan yang sudah memakai kepala saja kita harus tetap waspada sambil tetap memperhatikan Nubuatan itu. Karena seringkali sementara bernubuat, iblis dapat menyisipkan Nubuatannya. Itu adalah kebebasan yang diberikan Tuhan untuk
menguji hamba Tuhan itu atau sidang jemaat apakah mereka tahu menimbang
kata-kata yang dinubuatkan itu, apakah itu dari Tuhan atau emosi atau
sisipan iblis perhatikan kembali firman Tuhan dalam 1 Korintus 14:29.
Untuk menjaga supaya Nubuatan itu selalu dari Tuhan, maka sementara suara nubuatan itu muncul hendaklah hamba Tuhan dan sidang jemaat mendukung dalam doa dengan bersungguh-sungguh tetapi jangan ribut, berbisik-bisik saja dengan memaki karunia lidah (bahasa roh) yang ada pada hamba Tuhan dan sidang jemaat perhatikan 1 Korintus 14: 39-40.
Hal ini akan dijelaskan pada pembahasan 1 Korintus 14 secara keseluruhan. (lihat Pelajaran 1 Korintus 14).
Sekali
lagi Gembala Sidang dan sidang jemaat selalu waspada, dalam mengawasi
orang yang bernubuat, karena iblis selamanya mencari kesempatan untuk
mengganggu jalannya Nubuatan tersebut. Oleh sebab itu gembala sidang sebagai Malaekat sidang sebagai wakil Tuhan harus memperhatikan Firman Tuhan dalam Titus 1:7 : “Karena
seorang gembala sidang itu sebagaimana wakil Allah tiada harus bercela;
jangan ia beraja di hati, jangan lekas marah, jangan menjadi pemabuk
atau orang perkelahian, jangan mencari laba yang keji”.
Harus
memintakan kepada Tuhan Karunia Membedakan Segala Roh, supaya dapat
mengetahui Nubuatan dari Tuhan atau emosi dari iblis. Adakalanya Tuhan
berbisik kepadanya bahwa Nubuatn itu tidak benar bukan dari
Tuhan, dan seringkali Tuhan menampakkan penglihatan dan menunjukkan
bahwa Nubuatan itu dari Tuhan, atau emosi dari iblis. Karunia Membedakan
Segala Roh seringkali tidak bekerja aktif, karena kurangnya pergumulan
dan penyerahan hamba Tuhan / gembala siding.
Apabila kita mengetahui bahwa Nubuatn itu sudah bukan dari Tuhan, tengkinglah dalam nama Tuhan Yesus Kristus, dan sambung dengan kata-kata : Darah Tuhan Yesus Berkuasa dan sambung karunia lidah (bahasa roh) yang ada pada kita.
Begitu
juga kalau hendak menghentikan Nubuatan tersebut, karena sudah lari
jauh artinya sudah dihalangi oleh iblis, atau sudah bernubuat emosi,
maka gembala sidang mengucapkan “Terima kasih”, tanda Nubuatan berhenti saja (atau orang yang bernubuat itu berhenti saja bernubuat). Atau kalau lihat sudah gawat, hentikan saja dengan menyebut :
Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami minta supaya Nubuatan dihentikan
sambung dengan kata Darah Tuhan Yesus berkuasa, sambung kata-kata asing
karunia lidah (bahasa roh), dengan sendirinya orang yang bernubuat itu berhenti bernubuat.
Dan setelah kebaktian berikan nasehat kepada orang
yang bernubuat dengan penuh kebijaksanaan, dan arahkan atau beri
petunjuk dan jangan sekali-kali menghentikan, atau memadamkan karunia
Nubuatan yang ada padanya. Memang demikian kita bernubuat belum sempurna, perhatikan 1 Korintus 13:9: “Karena pengetahuan kita belum sempurna, dan hal kita bernubuat belum sempurna”,
Bahkan dalam 1 Korintus 13:11 dikatakan : “Tatkala
aku lagi kanak-kanak, aku bertutur seperti kanak-kanak, dan berasa
seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak; sekarang semenjak
sudah menjadi orang akil balig, maka keadaan kanak-kanak itu sudah
kutiadakan”.
Gembala Sidang harus arahkan mereka yang bernubuat, atau beroleh karunia Nubuatan yang sampai menjadi dewasa perhatikan firman Tuhan dalam Ibrani 5:14 dan Epesus 4:13.
Ibrani 5:14
Tetapi makanan yang biasa itulah bagi orang akil balig, yaitu kepada
orang yang oleh sebab biasa menggunakan akalnya, dapat membedakan baik
dan jahat.
Efesus 4:13
sehingga kita sekalian sampai kepada persatuan iman dan makrifat Anak
Allah, dan menjadi orang yang sudah akil balig, sehingga
bertambah-tambah sempurna sama dengan Kristus,
Demikian juga dalam bernubuat, wakltu baru menerima karunia Nubuatan maka dianggap baru lahir, makin lama makin dewasa, sehingga menjadi akil balig dalam karunia Nubuatan. Sudah menjadi dewasa rohani dan dewasa dalam karunia-karunia Roh. Sehingga mahir dalam pekerjaan Rohulkudus, dapat mengetahui mana dari Tuhan dan mana dari emosi atau iblis.
Perhatikan kalau untuk menguji pemberitaan Firman Allah, mempergunakan :
1. Karunia perkataan Hikmat
2. Karunia perkataan Marifat
Untuk menguji Nubuatan mempergunakan Karunia Membedakan Segala Roh. Tetapi akan lebih sempurna untuk menguji pemberitaan firman Allah dan Nubuatan mempergunakan ketiga karunia ini :
1. Karunia Perkataan Hikmat.
2. Karunia Perkataan Marifat.
3. Karunia Membedakan Segala Roh.
Karunia ini termasuk pada pembagian 9 Karunia Rohulkudus, yang disebut Wahyu Perkataan (kehidupan Tubuh Penganten).
Ini mempunyai peranan penting, bahkan dengan karunia-karunia ini,
membentuk Tubuh Penganten sampai disempurnakan, dan dibantu dengan
karunia-karunia yang lain.
NUBUATAN KONTROL
Nubuatan kontrol adalah Nubuatan yang tidak terlepas dari 1 Korintus 14:3 dimana Nubuatan ini, akan menguatkan iman, memberi nasehat dan penghiburan. Pada waktu masuk dalam doa dan penyembahan setelah Firman Tuhan, orang dipakai oleh Tuhan akan bernubuat dan kedengaran : "Aku akan ada yang Aku ada" hai hambaku dan anak-anakku dan seterusnya, kemudian Tuhan bersuara : Hai hambaku, Aku akan mengontrol siding jemaatKu,
kemudian Tuhan memanggil hambanya (Malaekat Sidang), mengikuti orang
yang bernubuat ini, kemudian berjalan ditengah-tengan sidang dan mulai
mengontrol sidang jemaat satu persatu, serta membuka keadaan tiap-tiap
anggota sidang, dan tak luput juga hamba Tuhan. Nubuatan kontrole ini
harus diikuti dan memperhatikan teguran-teguran Tuhan, pada tiap-tiap
anggota sidang, dan selalu waspada jangan sampai iblis mengganggu
Nubuatan kontrol ini, sehingga rusaklah persekutuan itu.
Nubuatan kontrol ini sangat bermanfaat bagi perkembangan sidang jemaat yang mau disempurnakan. Hanya harus saja harus tetap waspada, terutama bagi mereka yang memperoleh karunia ini harus berhati-hati.
Ada tiga cara Nubuatan kontrol berjalan :
1. Kontrol Umum, dimana semua yang hadir dalam perhimpunan dikontrol melalui Nubuatan.
2. Kontrol sebagian, dimana hanya sebagian yang dikontrol. Biasanya
orang yang dipakai Tuhan bernubuat berdiri dan berjalan, dan hamba
Tuhan mengikuti dari samping, serta mendengar Nubuatan kontrol. Sekali
lagi hamba Tuhan yang mendampingi oknum yang bernubuat kontrol ini,
harus waspada terus, dan selalu menghukum dengan Darah Tuhan Yesus Kristus yang berkuasa dan disertai kata-kata asing yang tidak kedengaran berbisik-bisik cukup didengar sendiri.
1. Kontrol hanya beberapa orang, dan orang yang bernubuat kontrol tinggal ditempat dan menyebutkan nama yang akan dikontrol. Untuk mencari tahu kebenaran
Nubuatan kontrol tersebut boleh diuji, bertanyakan nama lengkapnya,
orang tuanya semua pasti terjawab, sebab baik diSorga dan dibumi ada
nama, perhatikan firman Tuhan dalam Efesus 3:15.
Apabila
dalam sidang muncul Nubuatan kontrol, tidak perlu jita takut karena
sifat Nubuatan kontrol ini untuk memperbaiki kehidupan kita supaya kita
hidup dalam kebenaran Allah, takut berbuat dosa dan kesalahan sehingga
kita dibawa menuju ke 1 Tesalonika 5:23-24.
5:23
Maka Allah sendiri, yang pohon sejahtera itu, menguduskan kiranya
kamu dengan sempurnanya; dan segenap roh dan nyawa dan tubuh kamu
terpelihara dengan tiada bercacat cela pada masa kedatangan Tuhan kita
Yesus Kristus.
5:24 Maka Allah yang memanggil kamu itu setia, dan Ialah juga akan menyempurnakan itu.
Salah satu alat yang membawa kita menuju kesempurnaan
selain kebenaran Firman Allah, pengajaran yang membawa kita pada
keselamatan dan kesempurnaan tubuh, jiwa dan roh maka Nubuatan dalam Roh
itu memegang peranan penting, terutama Nubuatan kontrol, supaya hamba
Tuhan dan anak-anak Tuhan (Gereja Tuhan) harus berhati-hati dalam
kehidupan ditengah-tengah dunia ini, karena Nubuatn kontrol ini akan membuka segala kedok kehidupan dari hamba Tuhan dan anak-anak Tuhan. Tidak ada yang tersembunyi padaNya, perhatikan firman Tuhan dalam 1 Korintus 2:10-12.
2:10
Tetapi kepada kita Allah sudah menyatakan itu dengan Roh-Nya, karena
Roh itulah menyelidik segala sesuatu, walaupun perkara Allah yang
dalam-dalam.
2:11
Karena manusia yang manakah mengetahui batin orang, melainkan roh yang
ada di dalam orang itu? Demikianlah juga tiada seorang pun mengetahui
batin Allah, melainkan Roh Allah itu.
2:12
Tetapi kita ini telah menerima bukannya roh dunia ini, melainkan Roh
yang daripada Allah, supaya kita dapat mengetahui barang yang
dikaruniakan Allah kepada kita.
Jadi Roh Allah yang ada dalam kita ini, karena kita telah menjadi Rumah Allah, perhatikan 1 Korintus 3:16.
Rohulkudus
ada didalam kita membawa karunia-karunia Rohulkudus, salah satunya
ialah karunia Nubuatan dalam Roh, adalah menyelidiki segala perkara,
walaupun perkara Allah yang dalam-dalam, apalagi hanya bathin dan kehidupan manusia. Tidak ada yang tersembunyi keadaan kita, Rohulkudus mengetahui segala perkara.
Kalau Rohulkudus melihat bahwa orang (oknum) tersebut, belum siap apabila ditempelak langsung oleh Rohulkudus, melalui Nubuatan Kontrole ini, Tuhan mencari jalan yang lain seperti :
1. Mentahui pengertian makna lidah, dimana hamba Tuban akan sampaikan kepadanya teguran itu selesai kebaktian, dengan memanggil dia secara pribadi.
2. Melalui penglihatan dari seorang hamba Tuhan / anak-anak Tuhan yang beroleh karunia penglihatan. Dan Tuhan menyampaikan keadaan orang tersebut.
Itulah cara Allah, tetapi kalau sudah beberapa kali Tuhan memberikan nasehat demikian tetapi dia tidak mau sadar, disatu saat yang tidak disangka-sangka saat berhimpun bersama Rohulkudus akan bersuara melalui Nubuatan, menyanpaikan kepadanya keadaannya dihadapan umum, supaya ia merasa malu dan mudah-mudahan dia akan menyesal dan bertobat.
Demikianlah pembahasan tentang karunia nubuat dalam penyembahan. Tuhan memberkati.
Sumber :
Pengajaran Kabar Penganten Kristus
Pelajaran Roh Kudus Bab VI – Karunia Nubuat
oleh : alm. Pdt. J. H Waworuntu, S.Th.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silankan Mengisi Komentar anda dan email