Selasa, 04 September 2012
Mengusir Setan dalam nama Tuhan Yesus.
Tuhan melindungi dari serbuan Kuasa Gelap.
Arsip milis i-kan-ayahbunda http://groups.yahoo.com/group/i-kan-ayahbunda/
Kisah ini saya sharing di blog bukan untuk tujuan SARA atau memecah belah kerukunan umat beragama. Kata-kata dalam cerita ini saya usahakan tidak menyinggung perasaan orang lain, namun tetap dengan menggambarkan situasi sebenarnya.
Saya lupa tahunnya, tapi mungkin sekitar tahun 2005 dimana selama beberapa bulan keluarga kami [saya, Lisa dan anak kami Willie] menumpang sementara di rumah mertua di daerah Cawang. Tepatnya di belakang SMAN 14 Jakarta (Sekarang sudah dijual dan dijadikan tempat kost-kostan). Rumah mertua ini terletak di tanah keluarga, dimana tinggal keluarga lain dari pihak ayah mertua. Ada pohon-pohon besar mengelilingi rumah-rumah ini. Saat itu ada seorang pembantu wanita bernama Yati yang membantu isteri saya Lisa sehari-hari di rumah. Yati ini berasal dari kampung di wilayah Banten. Dan menurut Yati, ayahnya adalah seorang dukun kampung yang biasa dimintai tolong menyembuhkan penyakit orang-orang disitu hingga memasang susuk yang terbuat dari emas.
Sepengetahuan kami, anak seperti Yati ini akan rentan terhadap serangan kuasa-kuasa gelap. Alasannya, karena dia bukan pengikut Kristus [sehingga tidak ada proteksi dari alam roh] dan yang kedua dia ini anak dukun. Kalau orangtuanya pernah punya perjanjian dengan Kuasa Gelap, anaknya juga akan masuk ke dalam perjanjian itu. Sejak awal kami tahu tentang orangtua Yati, dan pelan-pelan Lisa memberi pengertian agar Yati tidak menggunakan kuasa-kuasa gelap untuk kepentingan dirinya sendiri, misalnya ketika mencari pacar.
Suatu sore [magrib] ketika saya masih di kantor, Lisa bersama ibu mertua di rumah. Yati sedang mencuci piring di dapur belakang rumah. Tiba-tiba Lisa mendengar Yati berteriak dan tertawa di luar. Ibu yang sampai lebih dulu di luar melihat Yati memandang dengan mata merah dan bersuara berat seperti laki-laki. Lisa yang sampai kemudian bertanya, "Yati, kamu kena apa ?". Pertanyaan ini dijawab dengan seringai mengerikan dan mata merah. Ibu yang tahu bahwa Yati sudah kerasukan, langsung kabur ke dalam rumah sambil ketakutan. Tinggal Lisa berhadapan sendirian dengan Yati.
Badan Yati kaku seperti batu !. Tidak bergeming sama sekali. Saat itu Lisa sadar ada roh yang sudah masuk ke dalam Yati. Tangan Yati ketika ditarik, tidak bergerak sama sekali. Yati melirik mengerikan, seperti hendak menerkam hidup-hidup.
Astaga, ini gejala kesurupan. Bagaimana mengatasinya ?
Minta tolong siapa nih ?
Telepon pendeta mana nih yang bisa mengusir setan ?
Pikiran Lisa dengan kencang berusaha mencari jalan keluar dari masalah ini. Kami sendiri hanya orang Kristen awam. Bukan majelis, bukan pendeta, dan bukan penginjil. Kadang-kadang bolos dari kebaktian minggu. Tidak punya karunia apa-apa, apalagi karunia mengusir setan. Sekarang ada masalah pembantu kesurupan. Bagaimana mengatasinya ?
Lisa memegang tangan Yati yang lalu ditepis Yati dengan kuat. Kekuatan Yati menjadi berlipat ganda, dan berontak ketika Lisa memeluk Yati dengan erat. Pergumulan dan teriakan-teriakan berlangsung beberapa saat. Tidak bisa minta pertolongan orang lain, Lisa harus mengandalkan iman kepada Kristus sendiri.
Kata Lisa dengan suara lantang, "DI DALAM NAMA TUHAN YESUS, PERGI KAMU SETAN !". Dan memang ajaib. Roh setan langsung keluar. Yang kami saksikan adalah dalam seketika Yati menjadi lemas, menutup mata dan pingsan.
Berdua ibu, Yati dibawa dibaringkan di dalam rumah sampai sadar. Puji syukur kepada Tuhan. Dalam keadaan seperti ini ternyata kami sungguh bisa mengandalkan kekuatan Tuhan sendiri. Tidak perlu bantuan pendeta-pendeta yang memiliki karunia mengusir setan. Ternyata kita sebagai anak-anakNya telah diberikan kuasa untuk mengusir si Kuasa Gelap itu sendiri.
Kisah ini kami bagikan untuk mengatakan bahwa anda semua bisa mengusir setan dalam nama Tuhan Yesus. Percaya !, dan alami sendiri pertolongan Tuhan.
--
Tahun 2006 Yati sudah tidak bersama kami lagi. Dia menikah muda dan dibawa suaminya ke Jambi. Dia memberikan adiknya Haya untuk ikut kami. Tahun 2006 itu kami pindah ke Perumahan Cibubur, dan Haya ikut bersama kami. Ibu mertua dan ayah mertua tinggal di pinggiran Bekasi.
Jadi di rumah ada Lisa, Haya, anak kami Willie dan bayi perempuan kami Keisha yang lahir tahun 2007.
Perumahan kami terletak di sekitaran Gunung Putri kawasan Bogor. Tempat ini sejuk bernuansa luarkota, tapi masih berbatasan dengan Jakarta yaitu kawasan Cibubur. Dan di sekitar perumahan ini ada perkampungan dimana setahu kami saat itu masih banyak orang-orang disana menggunakan magic dan kuasa gelap (banyak cerita kejadian aneh di blok-blok sekitar).
Suatu ketika Haya sebagai anak remaja, berpacaran dengan pemuda daerah situ. Dan entah kenapa, tiba-tiba mereka putus. Nah setelah kejadian putus inilah terjadi serangan roh kepada Haya.
Apakah serangan ini dikirimkan oleh pemuda itu ? Kami sungguh tidak tahu.
Suatu sore sekitar akhir tahun 2008, saya masih di kantor, Lisa di rumah bersama Haya dan anak-anak kami. Tiba-tiba Haya berteriak dari dapur belakang, "Ibu Lisa, tolong !". Lisa bergegas ke belakang, dan melihat kejadian yang pernah menimpa Yati. Badan Haya menegang, mata mendelik dan suara berat seperti laki-laki. Situasinya mengerikan. Lisa berkata, "Haya, sebut nama Tuhan Yesus !". Haya bergumul apakah mau menyebutkan nama itu ? Sebab dia masih beragama seberang. Dia ragu-ragu. Yang diucapkan kemudian ternyata bukan nama Tuhan Yesus, tapi nama tuhan lain dari agama seberang.
Akibatnya ternyata diluar dugaan kami semua. Haya semakin meracau dan menggila, dan tenaganya menjadi berkali-kali lipat. Nama tuhan lain bukannya menolong, tapi malahan menjadikan bertambah ganas. Lisa melihat kasus ini jauh lebih mengerikan dibandingkan Yati dulu.
Dalam keadaan panik, ditambah dengan kekuatan Haya yang sedemikian besar, Lisa menampar Haya keras-keras sambil berteriak "DALAM NAMA TUHAN YESUS, PERGI KAMU SETAN !". Dan langsung Tuhan menolong. Haya dilepaskan seketika dari kuasa gelap dan tiba-tiba menjadi sadar kembali.
Berbeda dengan kasus Yati dulu, Haya menceritakan sebuah cerita yang hampir tidak masuk akal. Entah benar atau tidak, dia sendiri yang tahu. Ketika dalam keadaan tercengkeram kerasukan, Haya melihat dari jauh Seseorang di alam roh sedang memperhatikan dia sambil tersenyum. Orang yang memperhatikan ini wajahNya mirip dengan lukisan Kristus yang dia lihat di gereja kalau mengantar Keisha sekolah minggu.
Malam hari setelah Haya bebas dari kerasukan, dia menangis di kamar membayangkan kejadian sore tadi. Dan ternyata di pintu, Orang ini berdiri lagi di luar kamar sambil terus-terusan tersenyum kepada Haya. Dari diriNya ada pancaran kasih tak terhingga yang seperti melindungi Haya agar tidak diserang lagi. Sampai kini, Haya tetap pada iman kepercayaan agama seberang. Kami tidak mengganggu imannya. Tapi paling tidak dia mengetahui bahwa Tuhannya orang Kristen sungguh kuat, dan mampu menaklukan kuasa gelap.
--- Buat kami sendiri, pengalaman-pengalaman ini membuktikan betapa tangguhnya proteksi yang kita miliki ketika mengikuti Tuhan Yesus. Nama Tuhan Yesus berkali-kali menyelamatkan kami dalam setiap bahaya. Inti dari kisah ini adalah: Setiap anak Tuhan sudah diberi otoritas dengan Nama Tuhan untuk mengusir setan dengan iman.
--- Buat kami sendiri, pengalaman-pengalaman ini membuktikan betapa tangguhnya proteksi yang kita miliki ketika mengikuti Tuhan Yesus. Nama Tuhan Yesus berkali-kali menyelamatkan kami dalam setiap bahaya. Inti dari kisah ini adalah: Setiap anak Tuhan sudah diberi otoritas dengan Nama Tuhan untuk mengusir setan dengan iman.
Diposkan oleh Dwi di 09.15
Dicopas dari : http://renungan.dwim.web.id/2012/09/mengusir-setan-dalam-nama-tuhan-yesus.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silankan Mengisi Komentar anda dan email