Program Afiliasi Binary.com
Jumat, 02 September 2011
Yahweh (Yehova) dan YESUS
Yahweh (Yehova) adalah nama ALLAH pada malaikat Tuhan di dalam Hukum Taurat. Nama ini populer di antara bangsa Israel saja. YESUS adalah nama ALLAH di dalam Kasih Karunia Injil Kebenaran. Nama ini populer di seluruh dunia.
Mengapa Yahweh di beritakan turun temurun kepada bangsa Israel, sedangkan YESUS diberitakan diseluruh dunia ? arti kata Yaweh ini adalah Cemburu (Kel. 34:14), sedangkan YESUS adalah nama yang menyelamatkan (Matius 1:21).
Keluaran 34:14, Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu.
Matius1:21,22, Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Jika kita membaca kitab Perjanjian Lama, maka kita akan menjumpai nama Yaweh ditulis sebagai "TUHAN" (ditulis seluruhnya dengan huruf besar). Yaweh hanya boleh disebut 1 kali saja dalam satu tahun, dan itupun di bait suci, dan hanya wakil saja (imam besar) yang boleh melakukannya. Tetapi nama YESUS, setiap orang berdosa boleh memanggil nama YESUS. Semakin banyak kita memanggil nama YESUS (doa, pujian dan penyembahan) semakin hiduplah kita. Taurat adalah baik karena memberitahukan siapakah kita, yaitu orang berdosa.
Nama Yaweh ini disebut karena orang Israel takut menyebut nama Yehova. Pada kitab Perjanjian Lama tidak terdapat nama YESUS, oleh karena itu tidak disebut Injil. Jika kita memanggil Yaweh, kita menjadi hamba seperti bangsa Israel. Sifat dari hamba adalah cenderung untuk menjauhi tuannya. Tetapi jika kita memanggil YESUS, maka kita akan menjadi anak. Sifat dari seorang anak adalah cenderung untuk mendekati terus bapanya.
Mengapa memanggil Yaweh menjadi hamba, sedang memanggil YESUS menjadi anak ?
Yohanes 17:11, Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.
17:12 Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.
YESUS adalah nama BAPA yang diberikan kepada ANAK (YESUS KRISTUS). Jika kita penuh dengan ROH KUDUS, maka kita penuh dengan nama YESUS. Orang yang memanggil nama Yaweh tidak pernah dilahirkan kembali. Tetapi orang yang memanggil nama YESUS akan dilahirkan kembali menjadi anak.
ALLAH mempunyai nama, yaitu YESUS. Yaweh adalah sebutan nama ALLAH yang ada pada malaikat.
Keluaran 23:20-21, "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan.
Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di dalam dia.
Pada awalnya Hukum Taurat berkuasa, tetapi waktu Injil masuk, Hukum Taurat tidak berkuasa lagi. Dulu juga nama Yaweh berkuasa, tetapi sewaktu YESUS masuk, Yaweh hilang. Yaweh adalah ibarat lilin. Pada waktu malam lilin mutlak dibutuhkan. Tetapi pada waktu terbit matahari, lilin tidak diperlukan lagi. YESUS adalah ibarat matahari, lilin tidak diperlukan lagi. YESUS adalah ibarat matahari. Sebenarnya tujuan pekabaran Injil adalah memperkenalkan nama BAPA yaitu YESUS.
Yohanes 17:26, dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."
YESUS berdoa agar supaya nama BAPA yang diberikan keapadaNYA jangan hanya ada pada ALLAH saja, tetapi juga diberikan kepada kita.
Yohanes 17:6, Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu.
Nama YESUS masuk ke dalam kita. Hamba tidak dapat menrima nama dari tuannya. Hanya anak yang dapat menerima nama bapa. Israel mempunyai Bait Suci di Yerusalem, tetapi kita mempunyai Bait Suci di
dalam diri kita sendiri apabila kita dipenuhkan dengan ROH KUDUS. Bait Suci adalah tempat kediaman nama ALLAH, karena nama YESUS ada di dalam kita, maka kita adalah Bait Suci. Nama YESUS adalah Injil, jadi memberitakan Injil adalah memberitakan nama YESUS.
Hukum Taurat membawa orang kepada YESUS.
Yohanes 8:1-11, menceritakan tentang perempuan yang berzinah, lalu dibawa kepada YESUS. Perempuan yang berzinah pada cerita ini, dibawa kepada YESUS karena Hukum Taurat. Hukum Taurat membawa orang berdosa kepada YESUS.
Kamis, 01 September 2011
SIAPAKAH YESUS KRISTUS ITU ?
Pertanyaan
seperti ini sudah sangat tidak lasim ditelingah kita, karena mungkin sudah
sejak kecil kita mendengarnya. Dari
pertanyaan tersebut akan muncul berbagai versi jawaban sesuai dengan jawaban
atau doktrin yang pernah diterimah atau bahkan mungkin setelah membaca kitab
suci maka kita akan memiliki pengertian sendiri. Oleh karena itu saya disini ingin membagikan
pengertian apa yang saya miliki mengenai siapakah Yesus Kristus itu ? Berikut
Pengertian mengenai siapakah Yesus Kristus menurut pengertian yang pernah saya baca
dan terimah.
Yohanes 1: 1-3 “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu
bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Ia pada mulanya
bersama-sama dengan Allah.
Segala sesuatu dijadikan
oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang
telah dijadikan”.
Yohanes 1:1,
berkata “Pada mulanya adalah Firman…”. Kapankah “Pada Mulanya” itu dalam Injil
Yohanes ?
Pada Mulanya
dalam Yohanes 1:1 adalah permulaan yang “tidak ada awalnya”, alias
permulaan dalam kekekalan. Yohanes 1:1
lebih lama waktunya, jauuuuuuhhhhhhh sebelum peristiwa Kejadian 1:1. Bahkan sebelum penciptaan langit yang
mengatasi langit atau sorga dengan segala malaikat-malaikat dan balah
tentaranya. Tidak ada seorang manusia
pun yang sanggup mengukur titik awal “Pada mulanya ini”. Karena ALLAH dari kekal sampai kekal, dengan
sendirinya ada dan lebih besar dari apapun.
Yohanes 1:1 mencatat “Permulaan Azali”. Permulaan yang tidak tahu kapan
muasalnya.
Kejadian 1:1, mencatat “Pada Mulanya”, “Pada Mulanya” disini adalah sebelum ALLAH
menciptakan isi dari pada langit dan isi
dari bumi maka ALLAH menciptakan terlebih dahulu tempatnya yaitu langit dan
bumi. Jadi sebelum manusia, binatang,
tumbuhan, benda-benda langit dsb
diciptakan maka langit dan bumi diciptakan terlebih dahulu. Jadi pada awal mula atau sebelum
penciptaan isi dari langit dan bumi.
Berbeda
dengan “Pada permulaan” di Yohanes 1:1 itu, pada permulaan yang kekal itu,
“Firman itu bersama-sama dengan Allah…”
Jadi dalam
permulaan kekekalan, sebelum penciptaan langit yang mengatasi segala langit
atau sorga, sebelum ada malaikat-malaikat, sebelum ada iblis, sebelum ada
kerajaan atau tahta, sebelum penciptaan langit dan bumi dengan segala isinya
atau apapun juga, FIRMAN itu sudah bersama-sama dengan ALLAH. Kemudian Rasul Yohanes menandaskan sekali
lagi bahwa FIRMAN ITU ADALAH ALLAH.
YESUS adalah FIRMAN yang menjadi manusia (Yohanes 1:14). Sedangkan YESUS dan BAPA adalah satu (Yohanes 10:30), maka perkataan YESUS
adalah perkataan BAPA
Allah
menciptakan langit dan bumi “seorang diri” : Yesaya
44:24, “Beginilah firman TUHAN,
Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari kandungan; “Akulah TUHAN, yang
menjadikan segala sesuatu, yang seorang diri membentangkan langit, yang
menghamparkan bumi–siapakah yang mendampingi Aku? –
Ayub 9:8, juga
mengatakan bahwa Tuhan “Seorang Diri” membentangkan langit.
Ayat diatas
berkata Tuhan seorang diri, tidak perlu di temani atau dibantu orang lain,
menciptakan segala sesuatu. Dengan demikian, Kolose 1:16, Yesus sebagai
pencipta segala sesuatu, jelas adalah ALLAH sendiri. Jadi siapa yang menciptakan ?
Bukan hanya BAPA, melainkan ALLAH yang Esa, kalau ALLAH yang Esa, sudah
termasuk BAPA, ANAK dan ROH KUDUS, dari semula adalah satu.
Yesaya 9:6, Sebab seorang anak telah lahir
untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada
di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang
Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Ayat diatas
berkata YESUS itulah ALLAH yang Perkasa.
DIA juga adalah Bapa. YESUS juga adalah MESIAS dan ALLAH yang harus di
puji (Roma 9:5). Murid-muridNya menyebut DIA, ALLAH (Yoh 20:28). TUHAN juga membenarkan hal itu (Yoh. 13:13). YESUS pun adalah ALLAH
yang kekal, yang tidak ada awal dan tidak ada akhirnya (Yohanes 1:1, Wahyu 1:8).
Mengapa jika kita mengenal ANAK pasti kita mengenal
BAPA ? karena TUHAN YESUS yang
mengatakannya. Selain itu karena ANAK
dan BAPA adalah satu. Musa dan BAPA
bukanlah satu. Malaikat Tuhan dan BAPA
bukanlah satu tetapi ANAK dan BAPA adalah satu. Taurat melalui Musa tidaklah cukup untuk
mengenal ALLAH BAPA, hanya cukup untuk mengenal dosa. Melalui ANAK, Kebenaran, yaitu YESUS
KRISTUS kita mengenal BAPA. Maka YESUS
lah satu-satunya jalan dan Kenaran dan hidup.
Mengapa Taurat tidak dapat menyelamatkan manusia ?
melalui Taurat, Musa tidak dapat melihat ALLAH BAPA.
Yohanes 17:3, Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka
mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang
telah Engkau utus.
Yohanes 12:50, “Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah
hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana
yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku."
Yohanes 8:28, “Maka kata
Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu,
bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri,
tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.
Kolose 1:15, “Ia adalah gambar Allah
yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan”.
Bagi kita,
ayat ini sama sekali tidak asing, bukan sesuatu yang aneh.
Karena
masalahnya bukan di Bahasa Indonesianya, melainkan di terjemahan Bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris, kata “yang sulung,
lebih utama” menggunakan kata “first born”. Padahal dalam bahasa Gerika,
“Firstborn” ini memakai kata “prototokos” yang berasal dari kata “Protos” yang
artinya “utama atau pertama”. Jadi kata itu menunjukkan keutamaan Kristus,
yaitu bahwa Kristus lebih UTAMA dari segala ciptaan bahkan dari segala yang
telah diciptakan harus mengutamakan YESUS.
Mengapa ? karena melalui YESUS lah kita dapat mengenal ALLAH BAPA dengan
baik serta melalui YESUS lah kita peroleh keselamatan dari BAPA.
Yohanes 14:6, “Kata
Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada
seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Yohanes 1
: 17 b,
“Tetapi kasih karunia dan Kebenaran datang oleh YESUS KRISTUS.”
Kejadian 1:26,
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar
dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung
di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata
yang merayap di bumi."
Kejadian
1:26 Disitu dikatakan “baiklah KITA
menciptakan…..” berarti saat itu
(setelah penciptaan yang terjadi sebelumnya), atau setelah ALLAH menciptakan
langit dan bumi dengan segala isinya, barulah ALLAH menciptakan manusia. KITA disini adalah ALLAH BAPA, ANAK dan ROH
KUDUS dimana ketiganya ini adalah satu yaitu ALLAH yang ESA. Sebagaimana ALLAH yang Esa pada saat
menciptakan manusia ”.....menurut gambar dan rupa Kita…..”, maka didalam
manusia itu juga terdiri dari tiga yaitu tubuh, jiwa dan roh, hanya saja dalam
hal kuasa, kemuliaan, kekuatan dsb itu,
pada manusia kecil dan terbatas yang walaupun pada mulanya manusia pada saat
diciptakan adalah mahluk yang sempurna tetapi pada saat manusia itu jatuh maka
kemuliaan itu menjadi hilang akibat dosa.
Pada Pengajaran Kabar Mempelai Dalam Terangnya Tabernakel diajarkan bagaimana untuk memulihkan kembali kemualiaan yang hilang itu melalui 3 tahap yaitu : Tahap dibenarkan, disucikan, dan disempurnakan, tahap ini sesuai dengan 3 ruang yang ada di Tabernakel.
Pada Pengajaran Kabar Mempelai Dalam Terangnya Tabernakel diajarkan bagaimana untuk memulihkan kembali kemualiaan yang hilang itu melalui 3 tahap yaitu : Tahap dibenarkan, disucikan, dan disempurnakan, tahap ini sesuai dengan 3 ruang yang ada di Tabernakel.
Markus 13:31, “Langit
dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu”.
Mengenal TUHAN YESUS KRISRUS dari segala ciptaan-NYA.
ALLAH
kita adalah ALLAH Yang Esa, (Lukas 16:16, “Hukum Taurat dan kitab
para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes .....) dan pada Perjanjian Baru
sampai sekarang orang menyebutnya TUHAN YESUS KRISRUS. DIA-lah yang menciptakan (Mazmur 148:1-5) :
1. Langit yang mengatasi segala langit (sorga) dengan segala
malaikat dan bala tentaranya.
malaikat dan bala tentaranya.
2. Langit dengan segala isinya (Matahari, bulan, bintang-bintang
terang, dsb).
3. Bumi dengan dengan isinya.
Mazmur 148:1-5 :“Haleluya! Pujilah
TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi!
Pujilah Dia, hai segala
malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
Pujilah
Dia, hai matahari dan bulan, pujilah Dia, hai segala bintang terang!
Pujilah
Dia, hai langit yang mengatasi segala langit, hai air yang di atas langit!
Baiklah semuanya memuji nama
TUHAN, sebab Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta”.
Langit yang mengatasi segala langit adalah langit dari pada
malaikat-malaikat.
dan ketika manusia diciptakan, ALLAH menciptakan langit dan bumi sebagai
tempat terbang dari pada burung-burung dan sebagai tempat dari pada bintang-bintang.
Dimana ayat dalam Alkitab mengenai langit yang mengatasi segala langit
? Dalam Alkitab Bahasa Inggris, baik The King James Version maupun New Internasional Version,
mempergunakan kata heaven, tidak
mempergunakan kata sky, dan kata space juga tidak ada. Misalnya pada Ulangan 10:14 dan 2 Tawarikh
6:18 memakai kata heavens yang
disini artinya langit burung-burung dan bintang-bintang.
Ulangan 10:14 "
Sesungguhnya, TUHAN, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang
mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya”.
Ayat mengenai langit yang mengatasi segala langit pun tidak dapat memuat
DIA :
1 Raja-raja 8:27 : “Tetapi
benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit
yang mengatasi segala langitpun tidak dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah
yang kudirikan ini”. (Dari bacaan
ayat-ayat di atas dapat kita simpulkan bahwa ada tiga langit yaitu : langit tempat burung-burung, langit tempat
bintang-bintang dan langit tempat malaikat-malaikat).
Ø Di manakah letaknya langit burung-burung ? di dalam langit bintang-bintang. Langit bintang-bintang di dalam langit yang
mengatasi segala langit.
Ø Di mana letaknya langit yang mengatasi segala langit
? di dalam ALLAH, langit yang mengatasi
segala langit di dalam ALLAH.
Ø Sedangkan ALLAH tidak terukur besarnya. Berarti ALLAH ada di mana-mana.
Nehemia 9:6 " Hanya
Engkau adalah TUHAN! Engkau telah menjadikan langit, ya langit segala langit
dengan segala bala tentaranya, dan bumi dengan segala yang ada di atasnya, dan
laut dengan segala yang ada di dalamnya. Engkau memberi hidup kepada semuanya
itu dan bala tentara langit sujud menyembah kepada-Mu.”.
Yeremia 23:24, “Sekiranya
ada seseorang menyembunyikan diri dalam tempat persembunyian, masakan Aku tidak
melihat dia? demikianlah firman TUHAN. Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi?
demikianlah firman TUHAN”.
ALLAH kita lebih besar dari semuanya, maka IA tidak perlu tempat. ALLAH kita memenuhi langit dan bumi, bahkan
langit yang mengatasi segala langit pun tidak dapat memuat DIA. Dengan sendirinya ada, lebih besar dari
apapun, dari kekal sampai kekal dan pada ALLAH ada kemuliaan serta maha hadir.
Jadi salah besar, apabila menganggap sorga yang besar dan
ALLAH nongkrong di sorga. Salah
atau tidak ? Sorga yang besar dan ALLAH
nongkrong disurga. Ini konsep yang
keliru. Sorga itu kecil jika
dibandingkan dengan ALLAH. ALLAH lebih
besar dari apapun. Anda jangan
membayangkan bahwa ALLAH membuat rumahNYA yaitu surga, Tidak ALLAH tidak
memerlukan rumah seperti manusia. Segala
sesuatu diciptakan oleh DIA (FIRMAN/ANAK) dan untuk DIA, Singgasana, kerajaan,
takhta, kekuasaan, malaikat, manusia, segala sesuatu diciptakan oleh DIA dan
oleh DIA, siapakah DIA ? itulah FIRMAN/YESUS/ANAK (akan dibahas nanti). Jadi siapa yang menciptakan segala sesuatu
? ALLAH Yang Esa. Kalau ALLAH
Yang Esa, sudah termasuk BAPA, ANAK dan ROH KUDUS karena dari semula
adalah satu.
Yohanes 1: 1-3 “Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.
Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada
suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan”.
Yohanes 15: 26 “Jikalau
Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar
dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku”.
Yohanes 8: 19 “Maka kata
mereka kepada-Nya: "Di manakah Bapa-Mu?" Jawab Yesus: "Baik Aku,
maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu
mengenal juga Bapa-Ku."
Yohanes 14: 7 “Sekiranya
kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal
Dia dan kamu telah melihat Dia."
Mengenal TUHAN YESUS KRISRUS dari ciptaan-NYA yaitu Manusia
Kejadian 1:26, 27 “Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia
menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala
binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka.
"Baiklah Kita
menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, Jadi manusia diciptakan menurut gambar dan
rupa dari pada ALLAH, sehingga bentuk manusia itu seperti ALLAH hanya saja
manusia telah kehilangan kemualiaan pada
saat jatuh kedalam dosa di Taman Eden sehingga manusia kehilangan kemuliaan dan
kesempurnaan serta penuh dengan keterbatasan. Pada saat manusia diciptakan manusia memiliki kemuliaan dan kesempurnaan. Untuk dapat mencapai kesempurnaan itu kembali
manusia harus melalui 3 tahap yaitu ;
1. Tahap Dibenarkan à menerima TUHAN YESUS sebagai TUHAN dan
Juruselamat atau percaya atau beriman kepada TUHAN YESUS, ymanusia dibenarkan
karena Iman kepada TUHAN YESUS. Pada
posisi ini manusia diposisikan didaerah Halaman pada Tabernakel. Manusia yang berada di daerah terhilang (di
luar pagar) dipanggil masuk melalui pintu, kemudian pada area halaman ini
manusia dikenalkan dengan 2 alat yatu mesba korban bakaran dan bejana
pembasuhan.
2. Penyucian à pada tahap ini yaitu peningkatan dari daerah halaman ke daerah ruang suci,
tetapi sebelum masuk ke ruang suci harus melalui pintu kemah (dipenuhkan dengan
Roh Kudus), setelah di dalam maka akan menghadapi 3 alat yakni meja roti
sajian, kaki dian emas dan mezba dupa emas (menyembah Tuhan di dalam roh dan
Kebenaran, artinya roh kita disalut dengan ROH KUDUS datang menyembah ALLAH
dengan berdasar pada FIRMAN TUHAN).
3. Disempurnakan à pada posisi ini manusia berada di ruang Maha Suci. Sekali lagi sebelum masuk ke ruang suci kita
dihadapkan lagi dengan pintu tirai (perobekan daging/mematikan keinginan
daging) untuk dapat memandang ALLAH dalam kemuliaan/Sekinah Glory. Didalam ruang Maha Suci ini masih ada satu
alat lagi yang diperhadapkan yaitu Tabut Perjanjian.
Untuk lebih jelas dan mendetailnya itu akan dijelaskan pada pelajaran khusus tentang Tabernakel. Pelajaran ini biasanya di temukan pada gereja-gereja dalam Pengajaran Kabar Mempelai Dalam Terangnya Tabernakel.
Karena pada saat
menciptakan manusia, ALLAH membuatnya serupa dan segambar dengan ALLAH maka ciri-ciri
ALLAH juga ada pada manusia, salah satunya seperti diketahui bahwa ALLAH itu
Trinitas artinya ALLAH itu Esa atau satu tetapi terdiri dari tiga oknum demikian juga halnya dengan
manusia dimana pada satu manusia itu terdiri dari tiga yaitu : ada tubuh jasmani, ada jiwa dan ada roh.
Ringkasan Perpecahan Aliran Pantekosta
Gereja-gereja Pantekosta di Indonesia berasal dari
gerakan Pentakosta yang timbul di Amerika Utara sekitar tahun 1906.
Dalam perkembangnya penganut gerakan ini keluar dari
Gereja Methodis dan membentuk organisasi tersendiri. Pada tahun 1900 salah
seorang tokoh gerakan tersebut, Ch. F. Parham
19 Maret 1923 di Cepu berdiri Vereninging De
Pinkstergemeente In Nederlandsch Oost Indie (Jemaat Pentakosta di Hindia Timur
Belanda)
Pada tahun 1937 jemaat tersebut berganti nama
menjadi De Pinksterkerk in Nederlands Oost Indie (Gereja Pentakosta
di HTB),
Para pemimpin kemudian membentuk Pinksterconvent
(Sidang Pentakosta) semacam badan pengurus yang bersifat longgar
tetapi seiring dengan kemajuan organisasi tersebut, timbul ketidakcocokan di
antara pengurus sehingga menimbulkan terjadinya rentetan perpecahan yang menyebabkan
jumlah gereja Pentakosta dari 1 nama gereja menjadi puluhan nama organisasi gereja. Seperti :
- Gereja Gerakan
Pentakosta (GGP) 1923.
- Gereja Utusan
Pentakosta (GUP), 1931.
- Sidang Jemaat
Allah, 1931.
- GPdI-Sinaga, 1941
- Gereja Isa Almasih
(GIA), 1946.
- GPdI Siburian, 1948.
- Gereja Sidang
Jemaat Pentakosta (GSJP), 1951.
- Gereja Bethel Injil
Sepenuh (GBIS), 1952. Kemudian pecah :
a. Gereja Bethel Tabernakel (GBT), 1957.
1) Pentakosta
Tarbernakel (GPT), 1970. Kemudian pecah:
a) Gereja
Kristus Tabernakel Di Indonesia (GKTDI),
9-9-1999.
9-9-1999.
b)
2)
b. Gereja Nazareth Pentakosta (GNP), 1960.
c. GBI, 1969. (Pdt. H.L. Senduk). Kemudian
pecah :
1) Gereja Bethany Indonesia
2) Gereja Mawar Sharon
3) Gereja TiberiasIndonesia , 17 Agustus 1990
(Pdt. DR. Yesaya Pariadji)
4) Gereja Berita Injil
2) Gereja Mawar Sharon
3) Gereja Tiberias
(
4) Gereja Berita Injil
c. GBI
Mawar Saron, 1969. (Pdt. Jacob Nahuway)
d. Gereja
Bethel Pentakosta (GBGP, 19
- Gereja Pentakosta
Pusat Surabaya (GPPS), 1959.
- GPdI-Sianturi, 1966.
- Gereja
Pentakosta Indonesia (GPI), 1966.
- Gereja Pentakosta Elim (GPE), 1967.
Gereja
Pentakosta yang sudah masuk menjadi anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia
(PGI) :
1.
Gereja
Isa Almasih.
2.
Gereja
Bethel Injil
Sepenuh.
3.
Gereja
Pentakosta Pusat Surabaya .
4.
Gereja
Gerakan Pentakosta.
5.
Sejarah gerakan Pentakosta dan karismatik Persekutuan Doa di Indonesia
Sejarah
gerakan Pentakosta dan karismatik di Indonesia
SEJARAH PENTAKOSTA
SEDUNIA
A. Munculnya
Bethel Temple
Seattle
Pantekosta di Amerika Serikat.
1910 Dalam Seattle, Amerika Serikat, yang diciptakan kali ini jemaat "Pinkstergemeente Pentecostal Mission".
1920 William Henry Offiler, yang berasal dari Bala Keselamatan, adalah pendeta.
Offiler menerima wahyu tentang gereja pada akhirnya, pada Mempelai Kristus dan
Tritunggal Tuhan.
Kotamadya membeli gedung baru "Bethel Pentecostal Temple.
Orang Inggris William Henry Offiler berhijrah pada awal tahun 1890 ke Kanada, dari mana
Dia pindah ke Spokane di Washington State. Di sini, di Spokane, ia datang di kontak dengan Salvation Army dan memberikan hati dan hidup sepenuhnya Mr Jezus.Hier saudara menemui istri pertamanya Offiler menggusarkan Dia juga berafiliasi dengan Bala Keselamatan dan bermain organ di luar pertemuan tangga. Pendek kepada saudaranya Offiler konversi besar menerima baptisan Roh Kudus, dan merasa bahwa Tuhan telah panggilan hidupnya untuk sepenuhnya menempatkan operasi secara rinci. Setelah beberapa saat, setelah menjabat sebagai pendeta di sebuah kota kecil di Spokane, keluarganya pindah ke Glacier National Park Montana di mana ia menjadi tukang ledeng. Pada musim panas tahun 1914 Tuhan memanggilnya untuk meletakkan alat-alatnya dan pindah ke Seattle, sejak ia bergabung dengan Pine Street Pentecostal Mission. Setelah dua bergerak, sebagai gereja pendek bersama-sama, mereka pindah ke gedung direnovasi pada musim gugur 1920. Mereka menyebutnya
Bethel Temple bangunan. Dari studi intensif yang diterima saudara Alkitab Offiler visi yang jelas dan wahyu bagi gereja akhir jaman. Dia adalah kebangkitan yang benar pengalaman dan merupakan berkat bagi banyak orang. Dia mengilhami banyak untuk kehidupan mereka tanpa syarat dalam pelayanan Tuhan untuk menjadi. Dan kelompok terakhir ini telah berubah benua bagi Kristus. Tuhan memberikan Offiler saudara-ayat tentang mempelai wanita, Tuhan kepribadian dan fokus dalam nama (s) dari Tuhan.
Bethel Gereja Pantekosta New Guinea
Sekolah Alkitab surabaya 1941 (duduk dari kiri ke kanan)
Jean & Joe McKnight, F.G. van Gessel, Bruder Mamahit, Bill & Gladys Patterson dan Siswa
Rev F.G. dari Gessel dan istrinya
Rev J. Thiessen mendirikan Candi Bethel pertama di Bandung pada tahun 1923.
Rev Cornelis E. Groesbeek dengan istrinya dan putri Jennie dan Corie
Rev W.W. Patterson dan istrinya.
V.l.n.r. H. Horstman, FG van Gessel, F.van Abcoude, menghancurkan, C.van Klaveren, Weenink-van Loon, D.van Clubs.
Transfer F.G. van Gessel untuk C.J. Totaijs
Rev C.J.H. Thijs
Pendiri
Temple Bethel Pentecostal Fellowship
Rev C.J. Totaijs dan istrinya
Pendiri
Bethel Gereja Pantekosta
Rev W.F. Offiler,
dengan
Rev F.G. Van Gessel dan istrinya.
B. penciptaan Bethel Gerakan Pantekosta di bekas Hindia Belanda (Indonesia).
Dari tahun 1921 Pantekosta Bethel Temple di Seattle pada tahun 1921 misionaris pertama ke Indonesia. Ini Groesbeek dan Van Klaveren keluarga Belanda. On January 4, 1921 meninggalkan mantan perwira Bala Keselamatan, Dick Richard dan Christine Van Klaveren, dan E. Cornelius Groesbeek dan anak perempuan mereka dengan istrinya Jennie (12) dan Corie (6), dengan perahu di laut Suamaru di Yokohama, Osaka. Mereka membuat berhenti di Cina, Hong Kong, Bangkok dan pergi dari situ ke pulau Jawa di Indonesia.
On February 23, mereka tiba di Batavia (Jakarta) di Jawa. Dari mereka pergi ke Mojokerto Jakarta, Surabaya, Banyuwangi dan melalui diangkat di kapal dengan ternak babi, mereka datang di Singaraja, Bali, pada Maret 1921. Mereka menetap di Denpasar yang rusak dan bobrok, mantan "kopra" (bangunan penyimpanan tentara) dengan lantai batu dan atap empulur.
Bangunan hanya terdiri dari wilayah persegi panjang. Partisi yang dibuat dengan 3 tempat tidur. Satu dari Dick dan Christine Van Klaveren, Cornelis Groesbeek dan satu untuk istrinya dan satu lagi untuk Jennie dan Corrie. Sisanya berfungsi sebagai ruang tamu, ruang makan, dapur dan kamar mandi.
Di depan rumah memiliki pagar dengan selokan kecil di sepanjang jalan. Selama selokan jembatan kecil ke rumah. Dan taman di depan bangunan kuil Hindu!
Meskipun banyak kesulitan, mereka mulai dari rumah ke rumah bibit Kendali Injil untuk menyebar. Mereka melaju ke desa-desa, di mana mereka berbicara dengan penduduk dan menanyakan apakah ada sakit. Itu sakit dengan doa dan Tuhan menyembuhkan mereka. Ini adalah pertama kalinya dalam cara ini Tuhan bekerja melalui mereka. Protestan setempat belum pernah mendengar penyembuhan dengan cara ini, tak satu pun dari pembaptisan melalui pencelupan, atau menerima Roh Kudus.
Banyak pasien ke rumah dengan borok di badan. Dengan lembar robek menjadi potongan-potongan untuk melayani sebagai sebuah link. Kemudian menjadi tahu bahwa dia menderita lepra, mereka semua disembuhkan. Ketika begitu banyak orang datang ke rumah penyembuhan dan penebusan, ini menimbulkan iritasi meningkat dengan penduduk setempat. Ini adalah rencana jahat para misionaris.
Orang Bali penduduk memberitahu siapa pun tentang rencana jahat mereka, tetapi mereka tidak bisa melaksanakan rumah untuk menyerang. Di lorong mereka melihat malaikat berdiri yaitu, Tuhan melindungi mereka.
Kerja misionaris itu direaksi kuat dari pendeta Hindu memimpin.
Hal ini mendorong pemerintah Belanda, karena takut kerusuhan budaya, para misionaris yang tinggal dan bekerja di Bali larangan. Seringkali mereka mengirim agen-agen dari dinas rahasia untuk perkembangan gereja di monitor, karena hal itu dianggap oleh kaum Bolshevik (Komunis) yang akan terkait. Agen ini senang bahwa cara ini mereka bisa mendengarkan Injil.
Tapi akhirnya keluarga itu Van Klaveren masih dalam waktu 3 hari tersisa Bali. Setelah sekitar 21 bulan untuk berada di Bali, meninggalkan Van Klaveren sebelum Natal 1922 sampai Singapura. Dan keluarga dari Pdt. Kornelius E. Groesbeek pergi ke Surabaya, Batavia
Groesbeek Cornelis meminta Tuhan untuk nasihat tentang operasi mereka di Indonesia. Selama berjalan-jalan di Surabaya, ia dibawa ke sebuah rumah besar di beranda seorang wanita Belanda Sat Percakapan dengan wanita mengungkapkan bahwa ia sedang sakit. Dalam mengundang kehadiran teman-teman, malam itu wanita itu sembuh selama layanan doa oleh Groes Beeks di rumahnya.
Beberapa hari kemudian mengundang wanita Groes Beeks keluar untuk menemaninya ke anaknya FG van Gessel di Cepu, 200 km sebelah timur Surabaya tinggal.
Hasil dari pertemuan ini adalah bahwa Groes Beeks, di rumah FG van Gessel di Cepu, mulai mengadakan pertemuan mingguan untuk sekitar 10 orang. Sebelum akhir tahun jumlah telah tumbuh menjadi sekitar 40 orang. Masyarakat terutama terdiri dari Belanda dan berbahasa Belanda Indo.
Rev F.G. van Gessel George Frederick van Gessel lahir di Blitar, Jawa Timur, pada Desember 9, 1892.
Di Surabaya berbicara Rev Groesbeek Ny.Wijnen dengan Mrs Cornelius, yang telah menerima penyembuhan selama layanan. Mrs Wines menemani sepupunya ke Groes Beeks FG Van Gessel, yang tinggal 200 km sebelah timur kota Surabaya, di Cepu. Van Gessel berkenalan dengan Rev. Cornelius Groesbeek dan mengajarkan kepadanya lebih baik.
F.G. van Gessel mengundang Rev Groesbeek keluar selama dia ingin di rumahnya di Cepu untuk melanjutkan. Dalam periode ini menerima F.G. Gessel untuk meningkatkan pemahaman dan pendalaman dalam Injil. Pantekosta pesan diterima oleh-Nya dengan sukacita dan pada Januari 1923 datang kebaktian pertama di Deterdink Boulevard di Cepu, dengan kelompok sekitar 10 orang.
F.G. Van Gessel dan istrinya mengaku dosa mereka dan diterima sebagai Injil Sepenuh. Ia memenuhi panggilan Tuhan untuk melayani Dia, setelah visi Anak Domba Tuhan dan Yesus sebagai Mempelai Pria Surgawi, ketika ia membaca Wahyu 19:7 dan 21:9-10.
F.G. van Gessel meletakkan dibayar tinggi posisi (fl. 800, -) di Batavia Petroleum Company (Shell) ke bawah untuk sepenuhnya berbakti kepada Injil. Sebelum akhir tahun, sebenarnya jumlah pengunjung meningkat menjadi 50 orang. Masyarakat terutama terdiri dari Belanda dan berbahasa Belanda Indo.
Pentakosta kecil masyarakat di Cepu yang berat. Mereka mengejek dan difitnah. Diidentifikasi sebagai murtad dan menyesatkan. Pendeta Hoekendijk menekankan bahwa bahkan Kuat Community Pink Cepu, dan mukjizat yang terjadi, berasal dari Iblis!
Namun, oleh pekerjaan Tuhan yang luar biasa diperlukan waktu tiga bulan kemudian pada Maret 30, 1923 sebuah peristiwa besar bahwa salah satu tonggak pertama dalam sejarah Gereja Pantekosta di Indonesia akan. Benih Penuh Injil sejak Maret 1921 ditaburkan dengan air mata di Bali, mulai berbuah dengan air baptisan untuk pertama 13 orang ke Pasar Sore Square di Cepu. Baptisan ini dilakukan oleh Rev. Kornelius E. Groesbeek, yang dibantu oleh Rev. J. Thiessen, seorang misionaris dari Belanda. Di antara ini 13 itu F.G. dari Gessel dan istrinya, S.I.P. Lumoinding dan istrinya dan adiknya Frists Salem Lumoindong dan Agust Kops.
Antara tahun 1923-1928 dari gereja di Cepu tidak kurang dari 16 hamba Tuhan di mana pesan dari jemaat Pentakosta di Indonesia menyebar ke Sumatra, Jawa, Sulawesi dan Maluku. Di antara mereka: Rev F.G. Van Gessel, Rev. S.I.P. Lumoindong, Vicentie, Frists Salem Lumoindong, Pdt W. Mamahit, Hessel nogi Runkat, Effraim Lesnussa, RO Mangindaan, Arie Elnadus Siwi.
Maret 19, 1923 diciptakan dengan "Jemaat Pantekosta di Vereeniging
Hindia Belanda ", berlokasi di Bandung, dengan driver:
Ketua: Rev D.H.W. Weenink, Van Loon
Sekretaris: Rev Paul
Bendahara: Rev G. Menetes
Di luar papan adalah kepemimpinan rohani jemaat:
Rev F. G. Van Gessel
Rev Weenink, Van Loon
Rev F. Dari Abkoude
Rev D. Van Klaveren dan istrinya
Rev H. Horstman
Rev M. A. Alt
On March 30, 1923, badan memperoleh Keputusan Gubernur Hindia Belanda dan sedang on June 4, 1924 di Cipanas, Jawa Barat, seperti diakui denominasi. Pemerintah Hindia Belanda Pantekosta catatan resmi disebut "Gereja Pantekosta di Hindia Belanda". Masyarakat berkembang dengan cepat ke Surabaya di Jawa Timur, Sumatera Utara, Minahasa, Maluku dan Irian Jaya.
Gereja Bethel Temple pada tahun 1924 mengirimkan sebuah tenda besar, yang dapat digunakan untuk ibadah. Rev Groesbeek berkhotbah dalam bahasa Belanda dan ada orang yang menerjemahkan. Ada banyak orang diselamatkan dan dipenuhi dengan Roh Kudus. Mereka juga mulai belajar bahasa Indonesia. Bali, Tuhan menyediakan orang-orang dalam khotbah-khotbah dari Pdt Groesbeck diterjemahkan. Jennie putrinya juga belajar setelah itu berbahasa Jawa.
Dari gereja kecil di Cepu sumber banyak kotamadya lain di bawah berbahasa Belanda bagian dari populasi dan dari Surabaya di bagian Indonesia.
Keluarga Groesbeek kembali ke rumah pada tahun 1926, kemudian untuk kembali ke pulau Jawa pada perjalanan kedua mereka pada bulan Agustus 1930 sampai Oktober 1938.
Rev F.G. Gessel di kota terlambat ke Cepu Rev. S.I.P. Lumoindong dan pergi ke Surabaya. Dia ingin memberikan studi Alkitab untuk pekerja muda. Banyak penginjil muda dari pesan Pantekosta pada tahun 1930 dibawa ke pulau-pulau lain, telah menghabiskan waktu di Alkitab Studies dari FG van Gessel.
Rev mulai tahun 1926. Nanlohy dengan banyak tantangan untuk pemberitaan Injil di Amahasa. Di Maluku pulau-pulau, mayoritas penduduk Kristen, tetapi kepercayaan ini sangat bercampur dengan agama-agama nenek moyang mereka. Na Rev Banyak orang lain Nanlohy Injil untuk membawa remote Maluku.
Untuk mulai Maret 1927 rev. Groeneveld, seorang pegawai pabean dari Balikpapan, Kalimantan Timur, seorang co. Dia rumah pertemuan. Perintis lain Kendali Injil di Kalimantan Selatan, adalah Rev Pattirajawane.
Rev Yonathan Itar adalah pelopor Injil sepenuh ke pulau Irian Jaya. Pelayanan-Nya begitu sukses saat ini terdapat lebih dari 350 gereja-gereja Pantekosta di Irian Jaya miliki. Ada juga Alkitab bagi orang-orang untuk menjadi hamba Tuhan.
Studi Tabernakel
1935 Setelah tiga hari Pacet puasa bersama di desa di pegunungan Jawa Timur, menerima Rev F.G. van Gessel, Yohanes 1:14 Tuhan. Di sini, dalam bahasa Belanda dengan kita bahwa Yesus "hidup", tetapi Gessel membaca kalimat ini seperti tidak pernah sebelumnya: Yesus bersama kita "getabernakeld.
Lebih wawasan ke dalam teks Yunani asli di bawah "skenoo dan latar belakang studi di tabernakel memberikan pemahaman yang lebih luas paragraf. Ia menerima janji Tuhan beberapa wahyu yang berlimpah.
Sejak saat itu mulai Rev F.G. Pengembangan Gessel tabernakel dari studi, ingin untuk memberikan pelayanan yang berfokus pada ajaran-ajaran tabernakel.
Perkembangan gereja dibutuhkan pelatihan yang baik. Oleh Rev W.W. Patterson pada Januari 1935 di JI. Embong Malang 63 Surabaya Barat, Jawa Timur, Belanda Indie Bybel Institut (NIBI) dibuka.
Dengan pecahnya Perang Dunia Kedua telah Rev W.W. Patterson kembali ke Amerika dan menjadi NIBI tertutup.
Tetapi Alkitab mengajar tumbuh oleh Gereja-Gereja Pantekosta. Pada tahun 1948 Rev datang. R.E. Edmondson dari Bethel Temple di Seattle di sekolah Alkitab di Lawang untuk membuka pada tahun 1949. Pada bulan September 1959 sekolah pindah ke Beji, Batu. Bangkitlah bahkan jika Alkitab 24 sekolah.
Dia dibantu oleh Rev. F.G. Gessel dan pelopor dari Bethel Temple Rev oa. H.N. Runkat, Rev W. Mamahit, yang berasal 15 sekolah Alkitab.
Gereja Pantekosta dan perpecahan
Pada tahun 1942 mengubah nama "The Pentakosta gereja di Hindia Belanda 'dalam Bahasa Indonesia untuk" Pent Kosta Gereja Di Indonesia "(atau GPdI).
Perkembangan gereja-gereja Pantekosta di Indonesia untuk melarikan diri bahkan perpecahan.
Ketidaksepakatan disebabkan oleh perbedaan-perbedaan dalam belajar:
a. Baptisan dalam nama Yesus Kristus, yang meliputi Trinitas, doktrin datang dari Amerika dan diberikan oleh Rev F.G. van Gessel.
b. ketidakpuasan dengan organisasi. Hak perempuan untuk memainkan peranan penting dalam gereja, atau hubungan antara gereja lokal dan organisasi pusat, seperti milik gereja, prestise atau kelompok etnis.
Beberapa dari mereka akhirnya menarik diri dari GPdI dan membentuk organisasi baru, berikut adalah penting:
1931 "Pantekosta Misi" (Gereja Utusan Pantekosta) dan "Kota Tuhan" (Gereja Sidang Jemaat Tuhan).
1932 "Gerakan Pantekosta" (atau "Gereja Gerakan Pantekosta").
1936 Sidang Jemaat Tuhan "(atau" Sidang-sidang Jemaat Tuhan ").
1941 "Gereja Pantekosta Sumatera Utara" (atau "GPdI Sinaga").
1946 "Buzzing Ling Kau Hwee" (atau "Gereja Isa Almasih" setelah 1957).
1948 "GPdI Siburian"
Juga Rev 1950. H.L. Senduk tidak dapat menerima otoritas GPdI pusat dan mulai denominasi "Bethelkerk Kendali Injil" (atau "Gereja Bethel Indonesia").
Beberapa anggota meninggalkan GPdI 1951 dan memulai "Gereja Sidang Jemaat Penta Kosta"
1952 Pada tanggal 21 Januari terpisah 22 pendahulunya, dan menemukan Gereja Bethel Injil Sepenuh "atau" Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS).
Walaupun pecah terjadi, mereka tetap bersatu dalam nama Pentakosta.
Ada juga berhasil inisiatif untuk menghubungkan masyarakat dan pandangan lagi.
Hal ini dicapai dengan penciptaan "Penta Kosta Kerjasama Seluruh Gereja Kristen Indonesia (DKGKPSI) dan Aliansi Penta Kosta Indonesia (PPI). Pada September 10, 1979 membubarkan kedua organisasi untuk bergabung ke dalam" Dewan penta Kosta Indonesia "(DPI). Pada tahun 1998 organisasi berubah kerjasama PGPI apa semua saat ini gereja-gereja Pantekosta karismatik seperti GPdI, GBI, GPI, GBT, GPPS, GTI, GGP, GBIS, GIA, dll memiliki 57 sinode / organisasi bersatu.
Meskipun divisi bertahan GPdI tetap merupakan gereja Pentakosta terbesar dengan lebih dari 2 juta anggota, ini adalah 10% dari semua orang Kristen di Indonesia.
Bethel Gereja Pantekosta di Indonesia
Rev F.G. van Gessel adalah seorang pemimpin spiritual dan berlokasi di Surabaya Rev H.L. Senduk adalah ketua organisasi bagian dari Jakarta. Sementara itu mulai F.G. Gessel peningkatan penekanan pada tabernakel, wawasan dia telah bekerja pada subjek dari tabernakel mengajar.
Rev daun pada 1954. F.G. Kendali Gessel dari Injil Bethelkerk "dan berangkat ke New Guinea, di sini ia mendirikan Bethel Gereja Pantekosta. Gereja di Surabaya ia memberikan kepada anak-Rev. C.J. Totaijs, yang telah melayani dengan setia dalam menyebarkan ajaran-ajarannya di New Guinea.
Rev W.H. Offiler meninggal pada umur 81 on September 29, 1957.
On June 21, 1958 Rev mati. F.G. van Gessel, setelah bekerja keluar semua buku-buku Alkitab dalam terang Doktrin Kemah Suci.
Karya ini adalah referensi untuk memahami Alkitab. Hal ini penting, dapat diukur dari pertumbuhan di setiap tempat di mana hal itu diajarkan di kepulauan Indonesia yang luas.
Menurut keinginannya, dengan putra-Rev. C.J. Totaijs, kotamadya di. Kotamadya ini dipimpin oleh Rev Surabaya. Dalam Juwono.
Sepuluh hari sebelum kematiannya, warisan dari studi tabernakel, untuk Rev. C.J. Totaijs ditransfer.
C. Munculnya Bethel Gerakan Pantekosta di Belanda.
1952 C.J.H. Theijs telah dengan F.G. van Gessel bekerja di Indonesia, ia mulai tahun ini dengan rapat.
1956 C.J.H. Theijs memberikan majalah "The Full Injil" di mana ia menyebarkan ajaran tabernakel.
1960 Sekitar saat ini mencari para pemimpin masyarakat yang berbeda bersama-sama dan dipimpin oleh CJH Theijs mulai Bethel Pentecostal Temple Fellowship.
1961 C. Totaijs datang ke Belanda.
1963 C.J.H. Daun Theijs Amerika ke sana sebagai seorang guru di sekolah Bethel Temple di Seattle untuk bekerja. Kepemimpinan Bethel Temple dipindahkan ke WA Hornung. Ketika Hornung meninggal setelah beberapa bulan, tidak ada kepemimpinan dan ada banyak kebingungan.
C. Totaijs didirikan di Bethel Gereja Pantekosta di Belanda, hal ini terjadi secara independen dari Bethel Temple sejak organisasi di tanah Sat C. Totaijs bekerja atas nama mendiang ayahnya dalam tabernakel studi untuk mempelajari pengantin wanita.
1965 Kendali Injil BethelKerk (VEBK) didirikan di Belanda. Organisasi ketiga Belanda dipulangkan India
1966 C.J.H. Theijs kembali setelah tiga tahun kembali dari Amerika dan mengambil komando dari Kuil Betel kembali pada dirinya sendiri.
Buku tahun 1979 "Tabernakel Penelitian" diterbitkan dari naskah FG van Gessel.
1980 C.J.H. Dari Theijs menutup pelayanan-Nya pada usia 78 dan pindah ke Spanyol 3 tahun kemudian di mana ia mati.
1984 D. Masak dari Alphen a / d Rijn mengambil Kepresidenan ke Candi Bethel Pentecostal Fellowship netherlands
1998 C. Totaijs meninggal.
2006 B. Thiel mati. (Juga putra br. FG van Gessel, pendeta dari Gereja Bethel Pantekosta Tilburg) br. dari Thiel telah mendirikan beberapa gereja-gereja di selatan Nedeland.
2008 D. Masak dari Alphen a / d Rijn, sampai saat ini Presiden BPTFN Sampai hari ini, persekutuan ini adalah bagian dari Bethel Fellowship International USA (sebelumnya Bethel candi Seatle). The PentaKosta Gereja di Indonesia (Gereja Pantekosta di Indonesia) adalah organisasi dengan lebih dari 12.000 gereja.
1910 Dalam Seattle, Amerika Serikat, yang diciptakan kali ini jemaat "Pinkstergemeente Pentecostal Mission".
1920 William Henry Offiler, yang berasal dari Bala Keselamatan, adalah pendeta.
Offiler menerima wahyu tentang gereja pada akhirnya, pada Mempelai Kristus dan
Tritunggal Tuhan.
Kotamadya membeli gedung baru "Bethel Pentecostal Temple.
Orang Inggris William Henry Offiler berhijrah pada awal tahun 1890 ke Kanada, dari mana
Dia pindah ke Spokane di Washington State. Di sini, di Spokane, ia datang di kontak dengan Salvation Army dan memberikan hati dan hidup sepenuhnya Mr Jezus.Hier saudara menemui istri pertamanya Offiler menggusarkan Dia juga berafiliasi dengan Bala Keselamatan dan bermain organ di luar pertemuan tangga. Pendek kepada saudaranya Offiler konversi besar menerima baptisan Roh Kudus, dan merasa bahwa Tuhan telah panggilan hidupnya untuk sepenuhnya menempatkan operasi secara rinci. Setelah beberapa saat, setelah menjabat sebagai pendeta di sebuah kota kecil di Spokane, keluarganya pindah ke Glacier National Park Montana di mana ia menjadi tukang ledeng. Pada musim panas tahun 1914 Tuhan memanggilnya untuk meletakkan alat-alatnya dan pindah ke Seattle, sejak ia bergabung dengan Pine Street Pentecostal Mission. Setelah dua bergerak, sebagai gereja pendek bersama-sama, mereka pindah ke gedung direnovasi pada musim gugur 1920. Mereka menyebutnya
Bethel Temple bangunan. Dari studi intensif yang diterima saudara Alkitab Offiler visi yang jelas dan wahyu bagi gereja akhir jaman. Dia adalah kebangkitan yang benar pengalaman dan merupakan berkat bagi banyak orang. Dia mengilhami banyak untuk kehidupan mereka tanpa syarat dalam pelayanan Tuhan untuk menjadi. Dan kelompok terakhir ini telah berubah benua bagi Kristus. Tuhan memberikan Offiler saudara-ayat tentang mempelai wanita, Tuhan kepribadian dan fokus dalam nama (s) dari Tuhan.
Bethel Gereja Pantekosta New Guinea
Sekolah Alkitab surabaya 1941 (duduk dari kiri ke kanan)
Jean & Joe McKnight, F.G. van Gessel, Bruder Mamahit, Bill & Gladys Patterson dan Siswa
Rev F.G. dari Gessel dan istrinya
Rev J. Thiessen mendirikan Candi Bethel pertama di Bandung pada tahun 1923.
Rev Cornelis E. Groesbeek dengan istrinya dan putri Jennie dan Corie
Rev W.W. Patterson dan istrinya.
V.l.n.r. H. Horstman, FG van Gessel, F.van Abcoude, menghancurkan, C.van Klaveren, Weenink-van Loon, D.van Clubs.
Transfer F.G. van Gessel untuk C.J. Totaijs
Rev C.J.H. Thijs
Pendiri
Temple Bethel Pentecostal Fellowship
Rev C.J. Totaijs dan istrinya
Pendiri
Bethel Gereja Pantekosta
Rev W.F. Offiler,
dengan
Rev F.G. Van Gessel dan istrinya.
B. penciptaan Bethel Gerakan Pantekosta di bekas Hindia Belanda (Indonesia).
Dari tahun 1921 Pantekosta Bethel Temple di Seattle pada tahun 1921 misionaris pertama ke Indonesia. Ini Groesbeek dan Van Klaveren keluarga Belanda. On January 4, 1921 meninggalkan mantan perwira Bala Keselamatan, Dick Richard dan Christine Van Klaveren, dan E. Cornelius Groesbeek dan anak perempuan mereka dengan istrinya Jennie (12) dan Corie (6), dengan perahu di laut Suamaru di Yokohama, Osaka. Mereka membuat berhenti di Cina, Hong Kong, Bangkok dan pergi dari situ ke pulau Jawa di Indonesia.
On February 23, mereka tiba di Batavia (Jakarta) di Jawa. Dari mereka pergi ke Mojokerto Jakarta, Surabaya, Banyuwangi dan melalui diangkat di kapal dengan ternak babi, mereka datang di Singaraja, Bali, pada Maret 1921. Mereka menetap di Denpasar yang rusak dan bobrok, mantan "kopra" (bangunan penyimpanan tentara) dengan lantai batu dan atap empulur.
Bangunan hanya terdiri dari wilayah persegi panjang. Partisi yang dibuat dengan 3 tempat tidur. Satu dari Dick dan Christine Van Klaveren, Cornelis Groesbeek dan satu untuk istrinya dan satu lagi untuk Jennie dan Corrie. Sisanya berfungsi sebagai ruang tamu, ruang makan, dapur dan kamar mandi.
Di depan rumah memiliki pagar dengan selokan kecil di sepanjang jalan. Selama selokan jembatan kecil ke rumah. Dan taman di depan bangunan kuil Hindu!
Meskipun banyak kesulitan, mereka mulai dari rumah ke rumah bibit Kendali Injil untuk menyebar. Mereka melaju ke desa-desa, di mana mereka berbicara dengan penduduk dan menanyakan apakah ada sakit. Itu sakit dengan doa dan Tuhan menyembuhkan mereka. Ini adalah pertama kalinya dalam cara ini Tuhan bekerja melalui mereka. Protestan setempat belum pernah mendengar penyembuhan dengan cara ini, tak satu pun dari pembaptisan melalui pencelupan, atau menerima Roh Kudus.
Banyak pasien ke rumah dengan borok di badan. Dengan lembar robek menjadi potongan-potongan untuk melayani sebagai sebuah link. Kemudian menjadi tahu bahwa dia menderita lepra, mereka semua disembuhkan. Ketika begitu banyak orang datang ke rumah penyembuhan dan penebusan, ini menimbulkan iritasi meningkat dengan penduduk setempat. Ini adalah rencana jahat para misionaris.
Orang Bali penduduk memberitahu siapa pun tentang rencana jahat mereka, tetapi mereka tidak bisa melaksanakan rumah untuk menyerang. Di lorong mereka melihat malaikat berdiri yaitu, Tuhan melindungi mereka.
Kerja misionaris itu direaksi kuat dari pendeta Hindu memimpin.
Hal ini mendorong pemerintah Belanda, karena takut kerusuhan budaya, para misionaris yang tinggal dan bekerja di Bali larangan. Seringkali mereka mengirim agen-agen dari dinas rahasia untuk perkembangan gereja di monitor, karena hal itu dianggap oleh kaum Bolshevik (Komunis) yang akan terkait. Agen ini senang bahwa cara ini mereka bisa mendengarkan Injil.
Tapi akhirnya keluarga itu Van Klaveren masih dalam waktu 3 hari tersisa Bali. Setelah sekitar 21 bulan untuk berada di Bali, meninggalkan Van Klaveren sebelum Natal 1922 sampai Singapura. Dan keluarga dari Pdt. Kornelius E. Groesbeek pergi ke Surabaya, Batavia
Groesbeek Cornelis meminta Tuhan untuk nasihat tentang operasi mereka di Indonesia. Selama berjalan-jalan di Surabaya, ia dibawa ke sebuah rumah besar di beranda seorang wanita Belanda Sat Percakapan dengan wanita mengungkapkan bahwa ia sedang sakit. Dalam mengundang kehadiran teman-teman, malam itu wanita itu sembuh selama layanan doa oleh Groes Beeks di rumahnya.
Beberapa hari kemudian mengundang wanita Groes Beeks keluar untuk menemaninya ke anaknya FG van Gessel di Cepu, 200 km sebelah timur Surabaya tinggal.
Hasil dari pertemuan ini adalah bahwa Groes Beeks, di rumah FG van Gessel di Cepu, mulai mengadakan pertemuan mingguan untuk sekitar 10 orang. Sebelum akhir tahun jumlah telah tumbuh menjadi sekitar 40 orang. Masyarakat terutama terdiri dari Belanda dan berbahasa Belanda Indo.
Rev F.G. van Gessel George Frederick van Gessel lahir di Blitar, Jawa Timur, pada Desember 9, 1892.
Di Surabaya berbicara Rev Groesbeek Ny.Wijnen dengan Mrs Cornelius, yang telah menerima penyembuhan selama layanan. Mrs Wines menemani sepupunya ke Groes Beeks FG Van Gessel, yang tinggal 200 km sebelah timur kota Surabaya, di Cepu. Van Gessel berkenalan dengan Rev. Cornelius Groesbeek dan mengajarkan kepadanya lebih baik.
F.G. van Gessel mengundang Rev Groesbeek keluar selama dia ingin di rumahnya di Cepu untuk melanjutkan. Dalam periode ini menerima F.G. Gessel untuk meningkatkan pemahaman dan pendalaman dalam Injil. Pantekosta pesan diterima oleh-Nya dengan sukacita dan pada Januari 1923 datang kebaktian pertama di Deterdink Boulevard di Cepu, dengan kelompok sekitar 10 orang.
F.G. Van Gessel dan istrinya mengaku dosa mereka dan diterima sebagai Injil Sepenuh. Ia memenuhi panggilan Tuhan untuk melayani Dia, setelah visi Anak Domba Tuhan dan Yesus sebagai Mempelai Pria Surgawi, ketika ia membaca Wahyu 19:7 dan 21:9-10.
F.G. van Gessel meletakkan dibayar tinggi posisi (fl. 800, -) di Batavia Petroleum Company (Shell) ke bawah untuk sepenuhnya berbakti kepada Injil. Sebelum akhir tahun, sebenarnya jumlah pengunjung meningkat menjadi 50 orang. Masyarakat terutama terdiri dari Belanda dan berbahasa Belanda Indo.
Pentakosta kecil masyarakat di Cepu yang berat. Mereka mengejek dan difitnah. Diidentifikasi sebagai murtad dan menyesatkan. Pendeta Hoekendijk menekankan bahwa bahkan Kuat Community Pink Cepu, dan mukjizat yang terjadi, berasal dari Iblis!
Namun, oleh pekerjaan Tuhan yang luar biasa diperlukan waktu tiga bulan kemudian pada Maret 30, 1923 sebuah peristiwa besar bahwa salah satu tonggak pertama dalam sejarah Gereja Pantekosta di Indonesia akan. Benih Penuh Injil sejak Maret 1921 ditaburkan dengan air mata di Bali, mulai berbuah dengan air baptisan untuk pertama 13 orang ke Pasar Sore Square di Cepu. Baptisan ini dilakukan oleh Rev. Kornelius E. Groesbeek, yang dibantu oleh Rev. J. Thiessen, seorang misionaris dari Belanda. Di antara ini 13 itu F.G. dari Gessel dan istrinya, S.I.P. Lumoinding dan istrinya dan adiknya Frists Salem Lumoindong dan Agust Kops.
Antara tahun 1923-1928 dari gereja di Cepu tidak kurang dari 16 hamba Tuhan di mana pesan dari jemaat Pentakosta di Indonesia menyebar ke Sumatra, Jawa, Sulawesi dan Maluku. Di antara mereka: Rev F.G. Van Gessel, Rev. S.I.P. Lumoindong, Vicentie, Frists Salem Lumoindong, Pdt W. Mamahit, Hessel nogi Runkat, Effraim Lesnussa, RO Mangindaan, Arie Elnadus Siwi.
Maret 19, 1923 diciptakan dengan "Jemaat Pantekosta di Vereeniging
Hindia Belanda ", berlokasi di Bandung, dengan driver:
Ketua: Rev D.H.W. Weenink, Van Loon
Sekretaris: Rev Paul
Bendahara: Rev G. Menetes
Di luar papan adalah kepemimpinan rohani jemaat:
Rev F. G. Van Gessel
Rev Weenink, Van Loon
Rev F. Dari Abkoude
Rev D. Van Klaveren dan istrinya
Rev H. Horstman
Rev M. A. Alt
On March 30, 1923, badan memperoleh Keputusan Gubernur Hindia Belanda dan sedang on June 4, 1924 di Cipanas, Jawa Barat, seperti diakui denominasi. Pemerintah Hindia Belanda Pantekosta catatan resmi disebut "Gereja Pantekosta di Hindia Belanda". Masyarakat berkembang dengan cepat ke Surabaya di Jawa Timur, Sumatera Utara, Minahasa, Maluku dan Irian Jaya.
Gereja Bethel Temple pada tahun 1924 mengirimkan sebuah tenda besar, yang dapat digunakan untuk ibadah. Rev Groesbeek berkhotbah dalam bahasa Belanda dan ada orang yang menerjemahkan. Ada banyak orang diselamatkan dan dipenuhi dengan Roh Kudus. Mereka juga mulai belajar bahasa Indonesia. Bali, Tuhan menyediakan orang-orang dalam khotbah-khotbah dari Pdt Groesbeck diterjemahkan. Jennie putrinya juga belajar setelah itu berbahasa Jawa.
Dari gereja kecil di Cepu sumber banyak kotamadya lain di bawah berbahasa Belanda bagian dari populasi dan dari Surabaya di bagian Indonesia.
Keluarga Groesbeek kembali ke rumah pada tahun 1926, kemudian untuk kembali ke pulau Jawa pada perjalanan kedua mereka pada bulan Agustus 1930 sampai Oktober 1938.
Rev F.G. Gessel di kota terlambat ke Cepu Rev. S.I.P. Lumoindong dan pergi ke Surabaya. Dia ingin memberikan studi Alkitab untuk pekerja muda. Banyak penginjil muda dari pesan Pantekosta pada tahun 1930 dibawa ke pulau-pulau lain, telah menghabiskan waktu di Alkitab Studies dari FG van Gessel.
Rev mulai tahun 1926. Nanlohy dengan banyak tantangan untuk pemberitaan Injil di Amahasa. Di Maluku pulau-pulau, mayoritas penduduk Kristen, tetapi kepercayaan ini sangat bercampur dengan agama-agama nenek moyang mereka. Na Rev Banyak orang lain Nanlohy Injil untuk membawa remote Maluku.
Untuk mulai Maret 1927 rev. Groeneveld, seorang pegawai pabean dari Balikpapan, Kalimantan Timur, seorang co. Dia rumah pertemuan. Perintis lain Kendali Injil di Kalimantan Selatan, adalah Rev Pattirajawane.
Rev Yonathan Itar adalah pelopor Injil sepenuh ke pulau Irian Jaya. Pelayanan-Nya begitu sukses saat ini terdapat lebih dari 350 gereja-gereja Pantekosta di Irian Jaya miliki. Ada juga Alkitab bagi orang-orang untuk menjadi hamba Tuhan.
Studi Tabernakel
1935 Setelah tiga hari Pacet puasa bersama di desa di pegunungan Jawa Timur, menerima Rev F.G. van Gessel, Yohanes 1:14 Tuhan. Di sini, dalam bahasa Belanda dengan kita bahwa Yesus "hidup", tetapi Gessel membaca kalimat ini seperti tidak pernah sebelumnya: Yesus bersama kita "getabernakeld.
Lebih wawasan ke dalam teks Yunani asli di bawah "skenoo dan latar belakang studi di tabernakel memberikan pemahaman yang lebih luas paragraf. Ia menerima janji Tuhan beberapa wahyu yang berlimpah.
Sejak saat itu mulai Rev F.G. Pengembangan Gessel tabernakel dari studi, ingin untuk memberikan pelayanan yang berfokus pada ajaran-ajaran tabernakel.
Perkembangan gereja dibutuhkan pelatihan yang baik. Oleh Rev W.W. Patterson pada Januari 1935 di JI. Embong Malang 63 Surabaya Barat, Jawa Timur, Belanda Indie Bybel Institut (NIBI) dibuka.
Dengan pecahnya Perang Dunia Kedua telah Rev W.W. Patterson kembali ke Amerika dan menjadi NIBI tertutup.
Tetapi Alkitab mengajar tumbuh oleh Gereja-Gereja Pantekosta. Pada tahun 1948 Rev datang. R.E. Edmondson dari Bethel Temple di Seattle di sekolah Alkitab di Lawang untuk membuka pada tahun 1949. Pada bulan September 1959 sekolah pindah ke Beji, Batu. Bangkitlah bahkan jika Alkitab 24 sekolah.
Dia dibantu oleh Rev. F.G. Gessel dan pelopor dari Bethel Temple Rev oa. H.N. Runkat, Rev W. Mamahit, yang berasal 15 sekolah Alkitab.
Gereja Pantekosta dan perpecahan
Pada tahun 1942 mengubah nama "The Pentakosta gereja di Hindia Belanda 'dalam Bahasa Indonesia untuk" Pent Kosta Gereja Di Indonesia "(atau GPdI).
Perkembangan gereja-gereja Pantekosta di Indonesia untuk melarikan diri bahkan perpecahan.
Ketidaksepakatan disebabkan oleh perbedaan-perbedaan dalam belajar:
a. Baptisan dalam nama Yesus Kristus, yang meliputi Trinitas, doktrin datang dari Amerika dan diberikan oleh Rev F.G. van Gessel.
b. ketidakpuasan dengan organisasi. Hak perempuan untuk memainkan peranan penting dalam gereja, atau hubungan antara gereja lokal dan organisasi pusat, seperti milik gereja, prestise atau kelompok etnis.
Beberapa dari mereka akhirnya menarik diri dari GPdI dan membentuk organisasi baru, berikut adalah penting:
1931 "Pantekosta Misi" (Gereja Utusan Pantekosta) dan "Kota Tuhan" (Gereja Sidang Jemaat Tuhan).
1932 "Gerakan Pantekosta" (atau "Gereja Gerakan Pantekosta").
1936 Sidang Jemaat Tuhan "(atau" Sidang-sidang Jemaat Tuhan ").
1941 "Gereja Pantekosta Sumatera Utara" (atau "GPdI Sinaga").
1946 "Buzzing Ling Kau Hwee" (atau "Gereja Isa Almasih" setelah 1957).
1948 "GPdI Siburian"
Juga Rev 1950. H.L. Senduk tidak dapat menerima otoritas GPdI pusat dan mulai denominasi "Bethelkerk Kendali Injil" (atau "Gereja Bethel Indonesia").
Beberapa anggota meninggalkan GPdI 1951 dan memulai "Gereja Sidang Jemaat Penta Kosta"
1952 Pada tanggal 21 Januari terpisah 22 pendahulunya, dan menemukan Gereja Bethel Injil Sepenuh "atau" Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS).
Walaupun pecah terjadi, mereka tetap bersatu dalam nama Pentakosta.
Ada juga berhasil inisiatif untuk menghubungkan masyarakat dan pandangan lagi.
Hal ini dicapai dengan penciptaan "Penta Kosta Kerjasama Seluruh Gereja Kristen Indonesia (DKGKPSI) dan Aliansi Penta Kosta Indonesia (PPI). Pada September 10, 1979 membubarkan kedua organisasi untuk bergabung ke dalam" Dewan penta Kosta Indonesia "(DPI). Pada tahun 1998 organisasi berubah kerjasama PGPI apa semua saat ini gereja-gereja Pantekosta karismatik seperti GPdI, GBI, GPI, GBT, GPPS, GTI, GGP, GBIS, GIA, dll memiliki 57 sinode / organisasi bersatu.
Meskipun divisi bertahan GPdI tetap merupakan gereja Pentakosta terbesar dengan lebih dari 2 juta anggota, ini adalah 10% dari semua orang Kristen di Indonesia.
Bethel Gereja Pantekosta di Indonesia
Rev F.G. van Gessel adalah seorang pemimpin spiritual dan berlokasi di Surabaya Rev H.L. Senduk adalah ketua organisasi bagian dari Jakarta. Sementara itu mulai F.G. Gessel peningkatan penekanan pada tabernakel, wawasan dia telah bekerja pada subjek dari tabernakel mengajar.
Rev daun pada 1954. F.G. Kendali Gessel dari Injil Bethelkerk "dan berangkat ke New Guinea, di sini ia mendirikan Bethel Gereja Pantekosta. Gereja di Surabaya ia memberikan kepada anak-Rev. C.J. Totaijs, yang telah melayani dengan setia dalam menyebarkan ajaran-ajarannya di New Guinea.
Rev W.H. Offiler meninggal pada umur 81 on September 29, 1957.
On June 21, 1958 Rev mati. F.G. van Gessel, setelah bekerja keluar semua buku-buku Alkitab dalam terang Doktrin Kemah Suci.
Karya ini adalah referensi untuk memahami Alkitab. Hal ini penting, dapat diukur dari pertumbuhan di setiap tempat di mana hal itu diajarkan di kepulauan Indonesia yang luas.
Menurut keinginannya, dengan putra-Rev. C.J. Totaijs, kotamadya di. Kotamadya ini dipimpin oleh Rev Surabaya. Dalam Juwono.
Sepuluh hari sebelum kematiannya, warisan dari studi tabernakel, untuk Rev. C.J. Totaijs ditransfer.
C. Munculnya Bethel Gerakan Pantekosta di Belanda.
1952 C.J.H. Theijs telah dengan F.G. van Gessel bekerja di Indonesia, ia mulai tahun ini dengan rapat.
1956 C.J.H. Theijs memberikan majalah "The Full Injil" di mana ia menyebarkan ajaran tabernakel.
1960 Sekitar saat ini mencari para pemimpin masyarakat yang berbeda bersama-sama dan dipimpin oleh CJH Theijs mulai Bethel Pentecostal Temple Fellowship.
1961 C. Totaijs datang ke Belanda.
1963 C.J.H. Daun Theijs Amerika ke sana sebagai seorang guru di sekolah Bethel Temple di Seattle untuk bekerja. Kepemimpinan Bethel Temple dipindahkan ke WA Hornung. Ketika Hornung meninggal setelah beberapa bulan, tidak ada kepemimpinan dan ada banyak kebingungan.
C. Totaijs didirikan di Bethel Gereja Pantekosta di Belanda, hal ini terjadi secara independen dari Bethel Temple sejak organisasi di tanah Sat C. Totaijs bekerja atas nama mendiang ayahnya dalam tabernakel studi untuk mempelajari pengantin wanita.
1965 Kendali Injil BethelKerk (VEBK) didirikan di Belanda. Organisasi ketiga Belanda dipulangkan India
1966 C.J.H. Theijs kembali setelah tiga tahun kembali dari Amerika dan mengambil komando dari Kuil Betel kembali pada dirinya sendiri.
Buku tahun 1979 "Tabernakel Penelitian" diterbitkan dari naskah FG van Gessel.
1980 C.J.H. Dari Theijs menutup pelayanan-Nya pada usia 78 dan pindah ke Spanyol 3 tahun kemudian di mana ia mati.
1984 D. Masak dari Alphen a / d Rijn mengambil Kepresidenan ke Candi Bethel Pentecostal Fellowship netherlands
1998 C. Totaijs meninggal.
2006 B. Thiel mati. (Juga putra br. FG van Gessel, pendeta dari Gereja Bethel Pantekosta Tilburg) br. dari Thiel telah mendirikan beberapa gereja-gereja di selatan Nedeland.
2008 D. Masak dari Alphen a / d Rijn, sampai saat ini Presiden BPTFN Sampai hari ini, persekutuan ini adalah bagian dari Bethel Fellowship International USA (sebelumnya Bethel candi Seatle). The PentaKosta Gereja di Indonesia (Gereja Pantekosta di Indonesia) adalah organisasi dengan lebih dari 12.000 gereja.
Langganan:
Postingan (Atom)